004

1.4K 107 6
                                    

Hallo Readers!!

Hope u guys enjoy this story, don't copy my story please. Semua jalan cerita yang tertulis murni dari pemikiran Ku.

disclaimer!!

- local story
- photo credits to owner
- 100% fiksi
- ignore time place and typos

Happy reading guys!!!

🦕🦕🦕

Semua anak pasti memiliki sifat dan tingkah yang berbeda-beda sama seperti Ziel. Ziel tergolong anak yang penurut dan polos tentunya yang membuat bunda dan kakak Vi gemas bukan main. Tapi tidak jarang juga Ziel juga mengalami yang namanya tantrum. Seperti anak-anak pada umumnya menangis dengan kencang bahkan melempar barang di sekitarnya dan untung nya tidak memukul.

Seperti sekarang Ziel sedang dalam mode yang kurang baik, sudah beberapa hari ini si kecil mudah menangis dan marah-marah, jika tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan. Entah apa penyebab nya.

Pagi ini si mungil Ziel sudah berada didepan televisi menonton kartun bus kecil berwarna biru hingga kuning dengan diam. Tak lupa juga mobil yang sangat mirip dengan empat bus kecil itu ada di sekeliling nya. Biasanya si mungil akan mengikuti alunan musik sambil mendorong dorong kan mobil mainan tapi kali ini hanya ada suara dari layar televisi saja.

Tak lama David keluar dari kamarnya dengan seragam SMA nya. Sedikit informasi David baru saja masuk sekolah menengah atas yang berarti baru kelas 10. David yang memang dasarnya iseng bukan main, menghampiri sang adik seperti biasa dirinya mengecup pipi bulat nan merah milik si mungil dengan ribut.

Ziel yang sedang asik di buat kesal dengan ulang sang kakak, seperti nya David lupa atau memang tidak tau jika si mungil dalam mode kurang baik akhir-akhir ini. David sedikit terkejut kala mendengar suara teriakan sang adik.

"JANAN ANGGU ZIEL!! ZIEL NDA CUKA"

"TATA VI NACAL"

"JANAN DETAT-DETAT ZIEL"

"CANA PELGI TATA VI"

Ziel terus berteriak bahkan tangan mungilnya sudah mulai melempar mainan nya ke arah David. David berusaha menghindari dan menenangkan sang adik tapi sang adik terus memberontak.

"NDA AU ZIEL NDA AU"

"ctak"

"Awww" Main mobil yang cukup besar tepat mengenai kening David bahkan sekarang sudah tercetak warna merah disana. David yang sibuk mengelus keningnya membuatnya tak sadar Ziel sudah tidak ada di hadapan nya.

Si mungil terus berlari keluar rumah dengan air mata yang mengalir, Bunda yang melihat si kecil berlari langsung menghampiri sang anak tak lupa memberi pesan si sulung untuk mengobati kening nya.

"Ziel sayang mau kemana nak"

"JANAN ITUT ITUT ZIEL!!" pekiknya

"Ziel mau kemana sayang, nanti ada yang culik gimana. Nanti bunda sedih lohh" ucapnya yang sudah berada di depan sang bungsu sambil memegang kedua tangan mungil Ziel.

"Nda ada, Ziel au cendili" ucapnya dengan lirih, bunda langsung membawa Ziel kepelukan nya. Ziel yang di peluk sang bunda langsung menangis bahkan meraung.

"Ziel kenapa sayang, badannya ada yang sakit ya? Coba kasih tau bunda di mana sakitnya" ucap bunda sambil mengeluh punggung sempit putra bungsunya.

"Hiks nda, nda ada unda hiks"

"Terus Ziel kenapa? Kasih tau bunda Ziel mau apa sayang?"

"Hiks unda Ziel au Papa, tapan papa ulang unda"

"Ziel cangat lindu papa unda hikss"

Dunia terasa terhenti bahkan suara tangisan memilukan milik si mungil terasa tak terdengar, bunda hanya berandai jika dirinya sedikit lebih bersabar dengan rumah tangga nya mungkin Ziel tidak sesedih ini. Semuanya hanya andai.

"Ziel dengarkan bunda, bunda sudah bilang papa sedang kerja jauh sekali biar bisa dapat uang banyak untuk beli susu dan main yang banyak buat Ziel"

"Ziel mengerti kan?" Bunda dengan perlah menjelaskan sambil menghapus air mata yang membasahi pipi tembam sang anak. Meskipun hatinya sang sakit harus merangkai kata penuh kebohongan untuk putranya.

Ditatap kedua bola mata sang anak, dikecup nya pipi dan kedua kelopak mata si mungil dengan sayang. Ziel di perlakuan seperti sedikit lebih tenang.

"Ziel nelti unda hiks, api tapan papa ulang? "

"Nah tugas bunda dan Ziel harus berdosa yang banyak agar papa cepat pulang" Ucap bunda sambil menatap sang bungsu sambil tersenyum.

"Adi Ziel halus celing-celing te macjid uat colat cama mengaji ya unda"

"Yap betul sekali anak bunda yang pintar. Ziel mau bunda buatin susu ngga?" Tanya bunda yang melihat Ziel sudah lebih tenang tapi masih sesenggukan. Ziel tidak menjawab hanya meng angguk karena mungkin lelah menangis dan berteriak.

Di meja makan sudah ada David yang sedang meng kompres keningnya dengan es batu. Bunda langsung menurunkan Ziel ke kursi tapi Ziel malah mengeratkan pelukannya. Mau tidak mau bunda menggendong Ziel terus sambil membuat susu.

Susu telah terbuat Bunda langsung bergabung dengan David duduk di kursi meja makan. Ziel berada di pangkuannya dengan mulut yang ter sumpal dot susu.

"Ziel nanti ngga boleh ya lempar-lempar mainan lagi, tuh liat kening kakak Vi merah kena mainannya Ziel"

"Ziel say sorry kakak Vi please" ucap bunda, David yang mendengar namanya di bawa-bawa bunda nya langsung memberhentikan kegiatannya.

"NDA AU ZIEL NDA AU" teriak nya lagi membuat bunda menghela nafas leleh, dirinya jadi bertambah pusing.

"Ziel nda boleh gitu sayang, coba say sorry kakak Vi" lagi lagi hanya penolakan dengan teriakan yang cukup kencang.

"NDA AU UNDA, ZIEL NDA AU HIKS"

"Oke oke, nanti aja ya" ucap bunda sambil menatap David dengan bersalah. David yang melihatnya berucap tidak apa-apa dirinya baik-baik saja. Ngga sampe amnesia juga.

Lama kelamaan si mungil mulai menutup kedua matanya, nafasnya pun mulai beraturan. Bunda senantiasa menepuk-nepuk pantat sang anak.

"Adek kenapa bunda? Adek mau sakit ya bun? " Tanya David

"Adek lagi rindu papa kak, sepertinya iya adek mau sakit tadi bunda cek lagi badannya sedikit panas" Jelas sang bunda 

"Aaaa kalo soal papa David ngga bisa bantu itu sangat rumit" ucapnya sambil mengacak-acak rabut nya. Sedikit sedih kala dirinya tidak bisa membantu mengabulkan permintaan sang adik, kalo dirinya ditanya apa kah rindu papa? Ya pasti jawaban rindu juga tapi tidak serindu Ziel.

KALIAN SUKA NGGA CERITA INI!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


KALIAN SUKA NGGA CERITA INI!!

JANGAN LUPA VOTE 💓!!!

SEE YOU NEXT CHAPTER 🙌🏻🎀

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MOMMY WHERE IS MY DADDY? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang