5

1 1 0
                                    

Seorang lelaki membuka matanya perlahan, mengelihat sekeliling yang terasa pengap dan gelap. Dengan posisi tangan dan kaki di ikat. Tempat ini luas dan terdapat banyak barang-barang aneh juga mengerikan.

Pintu besi jauh di depan matanya terbuka, ia melihat cahaya matahari masuk dan siluet seseorang. Ia mengerutkan keningnya mencoba mengenali orang tersebut.

"Bagus, lo udah bangun." ucapnya pelan semakin dekat dan menatap lelaki tersebut.

"lo siapa bangsatt, berani lo sama gue?" jawabnya sangat marah. Badannya terasa remuk dan banyak luka lebam. Dia Carlos.

"lo gak perlu tau siapa gue, yang jelas gue bakalan bunuh lo karena berani nyulik Ara dan nyentuh dia." ucapnya santai.

Carlos tertawa keras, "bentar lagi gue juga bakalan di selamatin, lo pikir bisa bunuh gue? lo gak kenal siapa gue ya." ujarnya.

Carlos memang anak dari pejabat terkenal, oleh karena itu ia bisa memerintahkan banyak anak buah, dia merupakan anak tunggal.

laki-laki tersebut memanggil satu bodyguardnya yang membawa sebuah laptop, lalu memperlihatkan sebuah video siaran langsung kepada Carlos.

"Maksud lo mereka ini?" ucapnya dengan senyum miring mengerikan.

Carlos membelalakkan matanya melihat video tersebut, ayah dan ibunya sedang di sekap juga. Ia memandang laki-laki itu marah.

"Carlos, lo milih mereka yang mati atau lo yang mati?" tanyanya pelan.

Carlos bernafas tak beraturan, "lo siapanya Ara sebenarnya?" sinis Carlos.

"Gue teman hidupnya Ara. Ngomong-ngomong karena lo udah lihat gue ya mending lo aja sih yang gue bunuh." ujarnya santai.

"sebelum itu gue mau bunuh tikus-tikus lo dulu ya biar lo menyaksikannya sendiri. Enaknya di bunuh dengan cara apa ya?" Dia seakan bertanya-tanya.

"lo bisa bunuh mereka dan lepasin gue. Tolong lepasin juga orangtua gue." jawab Carlos memohon.

"bunuh mereka semua? mending gue gak bunuh mereka tapi bunuh lo bangsatt sialan." gertaknya.

Para anak buah Carlos hanya menatap Carlos tak percaya, bagaimana bisa Ia mengorbankan banyak nyawa.

Laki-laki itu mengambil pistol di sakunya, ia menembakkan ke kepala salah satu anak buah Carlos dan tentu saja langsung mati. Semua membelalakkan matanya terkejut.

"lo psikopat gilaaa." ucap Carlos marah.

"tutup mulut sialan lo itu bangsat." ucapnya.

"kalian semua, aku tidak akan membunuh kalian tapi dengan satu syarat, jangan bocorkan apa yang terjadi disini, dan seperti apa rupaku." ucapnya pada seluruh anak buah Carlos.

Mereka semua menganggukkan kepalanya tanda setuju, mereka sudah sangat ketakutannya, "Jika kalian membocorkan ini, aku akan membunuh kalian seperti aku membunuh boss kalian ini." tambahnya.

Lalu ia menarik pelatuk pistol tersebut dan menembakkannya pada kedua kaki Carlos, Carlos memekik kesakitan. "Bajingan, lo psikopat gilaaa." teriak Carlos.

Dua tembakkan lagi menghunus ke tangan Carlos, anak buah yang melihat semakin ketakutan melihat betapa gilannya orang ini.

Carlos sudah terbaring lemah, namun ia masih menatap sinis laki-laki tersebut dan hanya di balas senyuman miringnya. Lalu tembakan selanjutnya di tembakkan tepat ke dalam jantung, dan detik itu juga nafas Carlos berhenti.

Laki-laki itu tak suka bermain-main, bayangin Carlos menyentuh Ara membuatnya muak.

"Lepaskan parah tikus ini dan orangtua Carlos, kirimkan mayat anaknya ini kerumah. Tutup mulut semua orang." ucapnya berbicara kepada bodyguardnya dan meninggalkan gudang tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mysterious AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang