(3) Siswa pada umumnya

468 45 0
                                    

Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan, sudah satu bulan lebih 3 hari waktu yang di perlukan Zian agar pulih total. Kini tangannya sudah sembuh begitu pun kakinya.

Teman teman nya selalu merawatnya bahkan sering kali menginap di rumahnya. Jika tidak semua maka salah satu atau dua dari mereka yang menginap. Dan selama itu pula Zian mulai bisa menyesuaikan diri terhadap pertemanan mereka.

Seperti sekarang, mereka semua berkumpul di kamar Zian. Ada Ferdi dan Leon yang sedang bermain playstation, ada Nugra dan juga Kenan yang duduk di sofa bermain handphone nya.
Lian yang sibuk membaca buku, adapun Ozak yang menonton film sambil tiduran di karpet. Sementara Zian sendiri dia duduk anteng diatas kasurnya, ia hanya melihat teman teman dari Zian yang kini menjadi temannya juga.

Dulu, ia tidak punya yang namanya teman karena setiap pulang sekolah ia akan langsung bekerja sampai malam. Oleh karena itu, dia tidak punya waktu untuk bermain dan bersenang senang dengan teman sebayanya. Adapun teman sekelas juga hanya sekedar ngobrol biasa atau bahas tentang pelajaran. Selain itu tidak teman yang sampai main ke rumah pantinya.

Oleh karena itu ia sangat bersyukur karena sekarang ia masih hidup dan punya teman dan juga orang tua yang lengkap. Walaupun ia bukan Zian yang asli, namun sekarang Andra yang menempati raga Zian maka otomatis dia juga menjadi Zian. Dan semua yang dimiliki Zian menjadi miliknya juga,bukan.

"Lo kapan masuk sekolah?" Pertanyaan dari Ozak menyentak kesadaran Zian.

"Hah oh mungkin besok, soalnya udah lama gak masuk sekolah banyak pelajaran yang tertinggal" jawab Zian.

Jawaban dari Zian membuat Ozak, Ferdi dan Leon ketawa terbahak bahak.

Bahkan Nugra dan Kenan yang mendengar obrolan mereka mulai tertawa tipis.

"Hahaha.. sejak kapan lu peduli ama pelajaran yan, biasa juga kalok gak bolos ya ngorok lo di kelas haha" kata Ferdi sambil memegangi perutnya karena lanjut tertawa.

"Lawak lo yan, semenjak kecelakaan lu jadi aneh tau gak, pakek takut ketinggalan pelajaran segala" sahut Leon juga masih terkekeh.

"E- emang nya aku dulu sering bolos pelajaran?" tanya Zian tak percaya.

Soalnya saat dirinya masih menjadi Andra, ia selalu rajin masuk sekolah bahkan menjadi siswa yang pintar. Karena ia masuk ke sekolah tersebut melalui beasiswa karena itulah Andra menjadi siswa yang berprestasi. Ternyata mereka suka bolos juga ya, seperti siswa pada siswa umumnya.

"Lo malah sering banget bolos yan,kita juga sih, mana kalok ada pr sering nyontek Nugra atau gak si Kenan" saut Ozak.

"Ya karena sebentar lagi akan lulus, karena itu aku harus mulai belajar dari sekarang. Takut gak lulus terus gak bisa kuliah"

"Ya juga sih, tapi kadang males tau gak dengerin guru ngoceh di depan, kalok paham mah enak nah kalok gak paham? ngang ngong kita" balas Ferdi yang lanjut memainkan playstation.

"Tapi kan harus tetap belajar, kalok gak paham kan bisa tanya ulang" jawab Zian.

"Nugra ma Kenan mah enak otak mereka encer denger sekali langsung mudeng, lah kalok gua, kalok gak mudeng ya bodo amat" jawab Ferdi lagi.

"Ya makanya dari sekarang belajar pelan pelan biar mudeng" balas Zian lagi.

"Elo ju-"

"Udah deh, ini kenapa pada ribut soal belajar sih. Besok kita belajar bareng bareng aja deh biar pinter nya juga bareng." Jawab Ozak memotong omongan Ferdi.

"Ributnya kagak ilang ya walau si ian amnesia" kata Leon.

Sementara Kenan, Nugra dan Lian cuma bisa geleng geleng kepala melihat kelakuan mereka.


Waktu berlalu begitu saja, kini Zian sudah siap dengan pakaian seragam sekolah baru nya. Walaupun ia tak tahu di mana ia berada, tapi sekolah tetap harus lanjut. Karena dari dulu dia ingin sekali menjadi seorang guru.

Namun ia tak yakin bisa mewujudkannya karena keadaan ekonominya yang tidak memadai. Tapi kini ia sudah menjadi seorang Zian dan juga anak yang cukup kaya, jadi kemungkinan besar ia dapat mewujudkannya di sini sebagai Zian.

Tapi semenjak dia menempati tubuh Zian, tidak ada ingatan yang masuk ke dalam otaknya.

Bahkan dalam mimpi pun tidak ada, apa Zian yang asli beneran sudah tidak ada. Tapi setahu dia, di buku buku cerita tentang perpindahan jiwa yang ia ketahui, sang pemilik tubuh pasti akan memberikan ingatannya atau datang menemui melalui mimpi. Namun ia sama sekali tidak mengalami hal tersebut.

Bahkan sudah satu bulan lebih ia berada di dunia ini.

Entahlah ia jadi pusing memikirkannya, mendingan ia jalani aja dulu. Kalau emang Zian asli mau kasih ingatan dia pasti cepat atau lambat datang sendiri,pikirnya.

Ia pun akhirnya tiba di sekolah bersama teman temannya. Dia berangkat di bonceng sama Ferdi.

Tadi mereka datang ke rumah Zian untuk menjemputnya karena mereka tau, ian pasti akan lupa dengan alamat sekolah mereka.

Banyak murid yang memperhatikan mereka, karena akhirnya anggota mereka lengkap setelah satu bulan lebih mereka selalu berenam tanpa si Zian. Geng mereka emang lumayan terkenal di sekolah mereka. Selain parasnya yang tampan, mereka juga berasal dari orang kaya. Jadi ya gitu banyak fansnya.

"Akhirnya mereka lengkap lagi" ujar salah satu siswi.

"Iya, kangen denger suara adu mulutnya Zian ma Ferdi hihihi" jawab siswi lain sambil terkikik.

"Kok Zian tambah lucu ya perasaan"

"Iya tambah gemoy"

"Efek dari kecelakaan mungkin"

"Huss sembarangan kalok ngomong, dah yuk masuk kelas bentar lagi bel." Ucap siswib tersebut sambil menggandeng tangan temannya menuju ke kelas.

Mereka pun bubar setelah mendengar lonceng tanda masuk berbunyi.

"Yok ke kelas" ajak Ozak.

Yang lain pun mengangguk dan jalan beriringan menuju ke kelas mereka.











Hai 👋 update lagi nih, masih baca atau nungguin cerita ini gak 😁

Jan lupa vote and komen nya ya...

Bye bye

MY WEIRD WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang