Mine

365 26 4
                                    

Semua karakter yang ada mutlak milik Masashi Kishimoto.

.

.

.

.























Lautan manusia yang tengah bergerak bebas dan liar menjadi hal biasa yang ada di tempat hiburan malam. Belum lagi dengan orang-orang yang sudah ada di bawah pengaruh alkohol.

Seorang lelaki dengan rambut panjangnya yang tergerai indah ikut menikmati musik yang dibawakan Disk Jokey di atas panggung sana. Tak ada alkohol, lelaki itu masih sadar sepenuhnya.

"Tumben pacar kamu belum nelfon." Pertanyaan dari teman yang duduk di depannya membuat Deidara melihat ponselnya yang tergeletak asal di atas meja. Bersama dengan beberapa botol minuman beralkohol yang berserakan.

"Nggak tau. Mungkin Kak Itachi masih kerja." Jawab Deidara singkat, "Konan, aku mau turun."

Tanpa menunggu jawaban Konan, Deidara bangkit dan berjalan menuju lantai dansa. Ikut berbaur dengan para pengunjung lain.
Badannya bergerak mengikuti alunan lagu. Semakin keras lagu yang dimainkan maka semakin semangat Deidara menggerakkan badan. Beberapa kali tubuhnya bersenggolan dengan orang lain karena lantai dansa yang semakin malam menjadi semakin penuh.

Beberapa bahkan sudah mulai berbuat liar, seperti berciuman panas di tengah lantai dansa dan meraba tubuh pasangan dengan brutal, hampir menelanjangi tubuh satu sama lain jika musik tak tiba-tiba berubah dan seorang perempuan berbaju sexy naik ke atas salah satu panggung yang lain.

Pole dance.

Salah satu hiburan di tempat ini ketika malam sudah semakin larut.

Penonton bersorak heboh ketika perempuan yang hanya memakai dalaman itu mulai berputar pada tiang. Begitupun Deidara yang mulai menikmati pertunjukan.

"Hey, cantik. Sendiri aja?" Teguran itu membuat Deidara menoleh dan mendapati seorang lelaki tinggi berdiri di sampingnya.

Berpenampilan menarik dengan beberapa otot lengan menonjol, tampan, serta terlihat mapan. Terlihat jelas dari jam mewah yang dipakainya dipergelangan tangan. Berasal dari salah satu merk jam kelas atas yang hanya bisa dibeli oleh orang-orang tertentu.

Senyum manis terbit di wajah ayu Deidara, "Nggak juga."

"Oh, ya?" Lelaki itu melihat ke samping kanan dan kiri Deidara seakan mencari seseorang.

Sebab dilihat dari sudut manapun Deidara seperti hanya menikmati pertunjukan seorang diri tanpa ada orang di sampingnya. Maksudnya beberapa orang terlihat bergerombol dan berdiri bersama pasangan mereka. Sedangkan Deidara cukup menjaga jarak.

"Gue lihat dari tadi lo sendiri aja." Ujar lelaki itu yang kini berdiri semakin dekat dengan Deidara, "Ngomong-omong gue Hanzo. Kalau lo?"

Deidara tersenyum manis mendengar nama itu, "Gue Deidara." Ujarnya memperkenalkan diri sambil menerima uluran tangan lelaki tersebut.

"Nama lo cantik. Kaya orangnya."
Terlalu klise. Membuat Deidara hanya tersenyum tanpa memberi balasan.

"Setelah ini lo free nggak?"

Tampaknya Deidara tau kemana arah pembicaraan ini.

"Kenapa?"

"Gue ada tempat bagus. Lagian malam masih panjang, kan?"

"Maaf, tapi dia sama saya." Belum sempat Deidara menjawab. Suara seseorang yang sangat dikenalnya memasuki gendang telinga bersamaan dengan sebuah tangan yang melingkari pinggangnya.

Oneshoot (ItachixDeidara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang