BAB [ 02 ]

17 1 0
                                    

" bengong bae." Kedatangan Mora
Membuat Laura terkejut, gadis itu
Mengerutkan keningnya menatap
Wajah Laura yang pucat dan tubuh
Lemas ." Kenapa Lo? Abis nahan berak?." Ucap Mora menangkup pipi
Sahabatnya.

"setan." Ucap Laura tak ada semangat
" Naon si, Jurig dei Jurig dei." Ucap
Mora pada Laura, gadis itu menghela nafas dalam dalam lalu Kembali menatap Laura teduh " mau di tutup aja Raa?." Laura sontak menatap
Balik Mora yang duduk di sampingnya.

" Gelap raa." Sahut Laura pada Mora,
Si anying bukan itu maksud gw tapi mata batin lu, punya temen gini amat
" Mata batin lu pea." Kesal Mora menatap wajah Laura yang bego bego
Polos gitu lah.

" Bilang dong raa, kalau masalah itu
Gw udah sering coba tapi nggak berhasil." Laura pasrah dengan ke adaan dirinya, Mora mengangguk
Perlahan mengerti maksud Laura.
" Lebih baik lu ikut gw ke kantin, janin gaib gw udah bergemuruh nih dari tadi." Mora menarik lengan Laura.

" Ini toh, cewek yang sok cuekin Aldo." Rara dan geng pikmi datang ke meja Laura dan mora dan mulai berbuat ulah, Laura memutar bola matanya malas ini anak satu ga punya malu atau udah putus urat malunya ga abis abisnya ngegangu
Orang dan berbuat ulah ke sana sini.

" Apaan si anj"ng, ganggu orang aja."
Murka Laura mendorong tubuh Rara
Bajunya kotor karena ulah Rara yang
Menyiramnya dengan jus jeruk milik Laura. Semua mata tertuju pada mereka berdua, Mora mencoba menyeret sahabatnya itu. Tak lama
Aldo dan para konco - konconya datang mata Aldo tertuju pada atasan Laura yang kotor tidak heran lagi
Pasti ini ulah Rara yang selalu mengganggu Laura.

Semenjak 3 bulan yang lalu Aldo mengatakan perasaannya pada Laura
Namun Laura menolak baik baik karena alasan belum memikirkan
Hal percintaan semacam itu ia masih ingin fokus menghalu lalu mencapai cita citanya.

Gosip itu beredar luas di sekolah,
Namun Aldo tidak menyerah sampai situ ia tetap mencoba mendekati Laura dan membuat gadis centil itu syirik sekaligus panas melihat tingkah Aldo pada Laura. Rara terus menganggu Laura karena gadis
Itu tau jika Aldo menyukai Laura tak
Segan segan Rara mengancam dan
Membully Laura tapi naas Laura tidak selemah yang gadis itu pikirkan.
Laura terus melawan Rara tanpa rasa takut, yang bener aja gw harus takut sama manusia Kanya lu. Gw lebih takut sama emak gw asal lu tau.

" Udah kita pergi dari sini ." Aldo menutupi Pakaian atas Laura dengan sweeter miliknya lalu membawa Laura pergi. " Gw sumpahin ke azab Indosiar lu!?." Geram Mora

" Lepasin! Gw ga butuh ini." Laura
Memberikan sweeter yang di beri
Aldo " lu ga apa apa kan?."cemas Aldo
Gadis itu memalingkan wajahnya yang memanas Laura mencoba menenggelamkan Emosinya yang berkobar Karena ulah Kembang desa sekolah.

" Makasih Do?!." Ucap Laura senyum
Tipis lalu pergi untuk membersihkan pakaian atasnya, Mora dari tadi terus membuntuti Laura dari belakang.
Aldo membalas dengan senyumnya,
Lu senyum ke gw aja udah seneng raa
Gemes gw sama lu, rasanya mau milikin lu seutuhnya dah.

" Raaa mau main gonjang ganjing ga?.
Ajak Mora pada Laura "mainan apaan
Anj."sahut Laura terheran heran
" Itu yang suka ada di dufan ra kuper banget dah lu." Cicit Mora " otang anting goblok." Ujar Laura frustasi
Mereka berdua menikmati sunset
Di perjalanan pulang, manis banget
Senyumnya Kanya gulali kan jadi melting aku.

" Raa, lu pernah mikir ga si misalnya lu mati gara gara jantung lu mager."
Serah lu bangsat cape gw punya temen Kanya lu, udah sinting tambah sinting gw.

" Hari ini 5L." Tubuhnya begitu berat
Tidak biasanya seperti ini, apa jangan jangan ada yang ikut ya, Laura membuka kulkas mencoba mencari
Makanan untuk mengganjal janin gaib yang terus bergemuruh. Kosong
Itu yang tertangkap oleh mata Laura
Gadis itu berdegus kasar.

"Angkasaku" [ TAMAT ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang