Aku semakin ketakutan dan tidak tahu harus kemana, mereka semua seperti kerumunan singa yang kelaparan. Keringatku semakin berucucuran karna seharian berlari, dan keempat sahabatku pun begitu. Mereka terlalu lelah untuk melawan zombie yang terus berdatangan. Seketika kami istirahat di sebuah toko, kamipun melepas lelah. Tiba-tiba kami mendengar teriakan.
"Tolongg!!!, aku tergigit..!"
suara itu.! Abang!!!.
***
"Tidakkk" aku langsung membuka mata dan membangunkan kepalaku.
"Mimpi sial itu lagi!" gumamku.
Kenapa aku selalu di hantui mimpi itu, fikirku lirih dan menjatuhkan air mata. Ok mungkin aku harus banyak berdoa sebelum tidur.
Hari ini tanggal merah, aku akan melakukan aktivitas seperti biasa di hari libur. Aku turun ke lantai bawah lalu pergi mandi, setelah selesai, aku tidak merasakan rasa lapar di perutku.
Aku langsung membuat secangkir kopi lalu menonton tv, tidak ada siaran menarik di setiap siaran, aku mematikan tv dan berniat berkunjung kerumah Reno.
Belum lama beranjak terdengar suara tukang koran yang melemparkan koran di terasku, aku mengurungkan niatku lalu mengambil koran dan duduk untuk membaca, tertulis di koran.
*penduduk California menjadi gila dan kehilangan kendali, sehingga melibatkan pemerintah untuk membuat perbatasan dan mengkuarantine sebagian daerah California, kemungkinan besar penduduk disana terkena virus tak dikenal dan virus itu diduga berasal dari insiden rumah sakit besar California yang pernah di segel.
"apa-apaan ini? Berita ini sudah sampai di koran? Ini benar-benar suatu hal yang serius" batinku.
Setelah membaca sebagian berita, tiba-tiba bel rumah ku berbunyi.
Aku langsung membukakan pintu dan melihat Reno sudah berdiri disitu dengan bekal koran, aku sedikit kaget dan langsung mengajaknya masuk.
Sesampainya di dalam, Reno menyuruhku menghidupkan tv dan menyetel salah satu siaran, lagi-lagi berita heboh ditimbulkan dari siaran berita tentang kekacauan virus yang telah mengambil sebagian kendali California, seketika ekspresiku takut karna melihat siaran tersebut yang menunjukan bahwa penduduk gila menyerang penduduk yang kemungkinan masih normal tanpa alasan.
Mereka terlihat seperti singa lapar yang menghabisi mangsanya! Samar samar aku teringat mimpiku dan ingin menceritakanya kepada Reno.
Sebelum aku bercerita, aku melihat ekspresi serius Reno yg tiba-tiba menggerakan bibir dan berkata pelan.
"Dia datang!"
Aku pun langsung bertanya.
"Maksudnya dia datang apaan Ren?"
"Mereka, yang setiap malam ngelabuhin mimpi gue!" ucapnya sambil terus memandangi tv.
Aku masih tidak percaya, apa Reno bermimpi sama dengan ku? Mimpi yang terkadang menghantui ku?. Seketika hening, Reno langsung membuyarkan lamunanku dan berkata.
"Secepetnya kita harus kasih tau AAE(inisial sahabat-sahabatku) tentang berita ini!" Ucapnya.
"Tapi apa tujuanya?" tanyaku.
"Haduhh.. Kita harus buat mereka siap menghadapi ini semua!" tegasnya.
"Menghadapi apa?" aku mulai berfikir kalau maksud Reno adalah monster-monster itu akan sampai kesini.
"Jangan banyak tanya dulu. Ayo!" bentaknya.
Akupun menuruti nya dan langsung pergi keluar.. Setelah kami semua berkumpul, Reno langsung mengajak kami kerumahnya yang megah.
Seketika perasaan norak sahabat-sahabatku pun muncul.
"Wahh.. Ini rumah ape gedung!?" ucap Abang meledek.
"Ahh norak lu bang. Eh ini guci bagus banget ye!" Sahut erllangga.
Akupun bingung apa yang sebenarnya dipikirkan mereka berdua. Padahal rumah mereka tidak kalah level dengan rumah mewah Reno.
"Norak ye lu pada! Kaya gapernah liat rumah gedong aje" Ucap Ade.
"Ajibb... Itu kolam renang gede amat..." ade melanjutkan.
Renopun tertawa melihat tingkah laku mereka semua, begitu juga aku.
Dan kamipun sampai di sebuah lapangan besar berumput yang aku tidak tahu apa kegunaanya. Hanya ada target berbentuk orang, papan latihan bela diri dan boks besar yg ada di pinggir lapangan.Reno membuka boks itu, aku tidak percaya dengan apa yang didalamnya. Senjata-senjata keren keluaran baru dari benda tajam hingga senjata api.
Kamipun berlari mendekatinya dengan wajah norak yang langsung berminat untuk meminjam.
"Hati hati!" ucap Reno.
"Ini cukup berbahaya jika kalian tidak berhati hati, dan ingat ini tidak mudah!" Lanjutnya memberi tahu.
Oke.. Mungkin aku berfikir kalau dia ingin mengajarkan hal-hal hebat yang selama ini dia tampilkan, dan jujur menurutku itu sangat keren tapi tidak terlalu menarik untukku, ya mungkin karena memang dulu aku sudah di ajarkan oleh ayahku sejak kecil tapi tidak pernah mempraktekanya saja.
Menurutku aku terlalu tertarik dengan senjata-senjata kerenya karna ayahku belum tentu akan membelikanku benda-benda seperti ini.
Kamipun belajar beladiri terlebih dahulu, selang dipertengahan pembelajaran Reno berteriak.
"Weiii, kayanya Febby udh jago bela diri nih.. Serangg semuanyaa.." teriak Reno sambil cekikikan.
Semuanya pun menyerangku dengan pukulan-pukulan konyol yang kemudian membuat kami tertawa.
"Iseng loo ren.." ucapku sambil menyalahkan Reno.
Diapun tertawa dilanjutkan tawaan abang yang besar disertai kentut dan berhasil membuat kami terbahak- bahak. Sekejap aku teringat mimpiku disertai perasaan sedih aku berfikir..
Apa tawaan abang yang menyenangkan akan menjadi jeritan yang sangat menyedihkan...
![](https://img.wattpad.com/cover/41492218-288-k716874.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive In Indonesia (END)
ActionAku berlari diikuti ketiga sahabatku, kami tidak tau lagi harus pergi kemana, tahukah kalian apa yang telah terjadi sekarang? Sebagian wilayah Indonesia kehilangan kendali, tidak seperti biasanya kita bisa melihat masyarakat melakukan aktivitas seha...