bertahan hidup II

5K 519 25
                                    

(31/11/18)
Ketakutan masih menghantui kami, tentara yang tadinya melindungi kami jadi berlindung dari zombi-zombi gila itu, kami tidak tahu apakah akan ada korban dari teman-teman yang duduk di sekolah bersama kami? Kejadian ini begitu cepat.

Aku dan yang lainya dipandu oleh komandan tentara yang sedari tadi mencari bantuan lewat handy talkynya itu, tidak ada jawaban satupun sehingga membuat kami putus asa.

Komandan itu memandu kami untuk segera naik truk militer yang ada diluar gerbang, belum sampai diluar gerbang sekerumunan jombie sudah mendobrak dobrak gerbang kami untuk mencoba masuk. Akupun takut sekaligus panik karna bingung melihat jumlah mereka yang sangat banyak.

"Tahan tembakan!!! Jangan habiskan peluru kalian!" ucap kepala tentara pada anak buahnya.

"Lapor kapten!! Sebagian anggota kita terinfeksi, dan kita kehabisan peluru. Apa yang harus kita lakukan?" tanya anak buahnya dengan nada cukup keras.

"Berdoalah agar selamat.." jawab kepala tentara dengan ekspresi keputus asaan.

Setelah kata kata itu dikeluarkan aku dan yang lainya sangat sedih ditambah melihat pagar kami yang hampir jebol.

tiba-tiba Reno menarik kami dan menyuruh kami mencari senjata seadanya untuk berjaga jaga. Setelah kami menemukan senjata yang pas, Reno langsung menyuruh kami mengikutinya.

"Denger! Gue mau kalian gunain semua kekuatan kalian untuk ngebantuin para tentara itu." semuanya pun mengangguk.

"Febby! Lo ikut gue"

Kamipun berpencar aku pergi mengikuti Reno, kami keluar melalui pintu tempat sampah belakang yang tertuju ke got belakang skolah.

"Kita mau kemana?" tanyaku.

"Kita harus ngambil koper yang ada di mobil gue!"

"Oke Ren. Lewat sini, disini aman" akupun keluar melalui pintu kecil berbentuk persegi diikuti Reno.

Aku sangat kaget! Melihat keaadan jalanan sudah tidak normal lagi. Kota ini seperti terserang godzila atau semacamnya, semuanya serba mengerikan.

Kami bersembunyi sebentar, kerumunan zombie yang berada di depan gerbang sekolah terlihat jelas dari sini dan mobil reno tidak jauh dari gerbang itu.

Reno menyuruhku diam sebentar, dia berlari mengendap-ngendap ke arah mobilnya. Saat dia hendak membuka kunci mobil sial! Alarm mobil berbunyi, lantas semua zombie langsung menatap Reno dan berlari kearahnya.

Semua orang di dalam sekolah bingung melihat kami berada diluar, dengan cepat Reno mengambil kopernya dan berlari ke arahku.

Belum sempat berlari tali koper itu tersangkut di sela pintu mobil, semua yang ada di dalam sekolah langsung panik ketika melihat reno yang sudah dekat dengan beberapa zombie, mereka hanya bisa mematung dan berteriak kepada Reno untuk segera lari.

Tanpa pikir panjang aku langsung berlari menghampiri Reno dengan sebilah bambu dan menghantam semua zombie yang berada di dekatnya.

Seketika kami berhasil lolos gerbang pun jebol dan zombie-zombie itu pun langsung bergerak kearah orang-orang yang berada di dalam, tentara-tentara itu tidak lagi banyak dan mereka tidak kuat untuk melawan kawanan zombie yang hampir 10 kali lipat jumlah mereka.

Satu persatu orang terinfeksi, Reno langsung mengeluarkan senjata dari dalam koper dan memberikanya kepadaku.

"Tembak dikepala!" jelas Reno.

Akupun mengerti dan langsung berlari mengikutinya, aku melihat ketiga sahabatku sedang bertarung dengan memakai senjata yang ada. Aku dan Reno langsung menembaki zombie-zombie itu dari belakang.

Reno mengaba-abakan semuanya untuk keluar melewati gerbang dengan penjagaan kami menggunakan senjata.

"semuanya ayo kesini!" teriak Reno.

Salah seorang tentara berlari terlebih dahulu untuk menyiapkan satu truk di depan gerbang.

Setelah kami hampir mengeksekusi semua zombie, anak-anak yg lain berlari keluar gerbang dan langsung naik ke dalam truk.

Kepala tentara yg ternyata baik hati itu, mengucapkan terima kasih banyak karna telah berani mengambil tindakan hebat yang beresiko berat.

Dia memberi tahu kami bahwa yang mengirim dia kemari adalah ayah kami, dia terus memuji kami dan memberi tahu kalau kami berdua adalah pahlawan seperti ayah kami, belum jauh truk berjalan... Salah seorang anak berlari mengejar truk kami diikuti oleh zombie-zombie lainya.

Tanpa perintah apapun, kepala tentara yang bersama kami langsung melompat dan berlari menghampiri anak tersebut yang sangat dekat dengan zombie-zombie itu.

Aku langsung menyuruh truk mengurangi kecepatan, dan berteriak kepada komandan itu untuk cepat.

Dia langsung menggendong anak itu dan menaikanya ke dalam truk, belum sempat komandan itu naik. Kakinya ditarik oleh zombie yg ada di bawah truk, Reno menggenggam tanganya dengan erat. Tapi terlambat, komandan gagah itu tergigit dan dia menyampaikan pesan terakhirnya.

"Bocah hebat! Sampaikan salamku pada ayahmu. Ceritakan juga pada istriku kalau aku mencintainya dan aku adalah pahlawan seperti kalian." ucapnya tersenyum.

Setelah meberikan pesan, komandan itupun langsung melepaskan genggamanya dan terguling ke aspal jalanan. Disertai kerumunan zombie yang melahapnya seperti singa melahap kijang.

Semua yang ada di dalam truk terdiam dan sedih tentang kejadian yang telah mereka lihat, dan anak yang ditolongnya menangis kencang karna dia merasa itu semua salahnya.

Beberapa menit kemudian suasana menjadi sedikit tenang, tentara yang tersisa masih mencoba mencari bantuan lewat handy-talkynya.

Setelah cukup lama berbicara tetap hasilnya nihil! Tidak ada jawaban satupun hingga akhirnya kami mencoba rute menuju markas terdekat.

Aku sangat sedih atas kepergian tentara hebat itu, siapa lagi yg akan menjadi korban!? Aku ragu menatap ekspresi dari teman-temanku. Apakah mereka akan menjadi korban dari kekacauan ini?

Apakah kalian tau yang terjadi sekarang semua aktifitas berubah 180 derajat, kadaan jalanan yang sangat berantakan dan tidak lagi normal, pemandangan mayat hidup berjalan semuanya serba hancur.

Tapi aku mencoba menenggelamkan semuanya hingga akhirnya rasa kantuk datang dan kami beristirahat.

Gimana vroh? Bagus ya ? Bagus dong... #baguspalelu. Wkwk yaudah gapapalahh ya.. Namanya juga newby. Bantu vote dong :D sekalian masukin reading list.. Thangkyuuu

Survive In Indonesia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang