Vote nya jangan lupa ya❤️
"Huwaa boneka beruang Galvin!!"
Galvin memeluk dengan erat boneka beruang
yang waktu itu sempat dibelikan oleh si sulung. dia
sudah lama tidak bertemu dengan boneka itu, dan sekarang
dia sangat merindukan nya."Sepertinya kau sangat merindukan boneka mu itu"
"Iya dong, bang. makasih ya bang udah bawa boneka
ini ke sini. Galvin seneng banget!" ucap Galvin memeluk
bonekanya dengan sangat erat, seolah tidak ingin melepas
kan boneka itu dari genggaman dan pelukannya."Hm"
Kyler tersenyum, mengelus pipi si bungsu yang
tidak se-gembul dulu. tapi baginya, Galvin tetaplah
adiknya yang sangat lucu dan menggemaskan walaupun
tanpa pipi gembul nya itu.Kyler duduk dengan tenang, menemani adik nya
bermain boneka. dan tak lama kemudian Adelard
datang sambil membawa semangkuk bubur."Ayo makan dulu, boy" ujar Adelard.
"Suapin, ya?"
"Tentu"
Ketika Adelard hendak menyuapi si kecil,
tangan Kyler sudah menahan pergerakan daddy nya
terlebih dahulu. "Biar Kyler yang menyuapinya" ucap
pemuda itu."Baiklah" Adelard memberikan mangkuk bubur itu
pada putra sulungnya, lalu dia duduk di sofa bersama
dengan si kembar. sedangkan Liam sedang keluar sebentar
karena ada urusan sesuatu.Kyler menyuapi Galvin dengan telaten, dengan
sabar dia menunggu Galvin menelan bubur itu.Sebenarnya bisa saja Galvin menelan bubur itu
dengan cepat, tapi dia sedang asyik bermain dengan
boneka beruang nya. makanya dia agak sedikit lama
untuk menelan nya.Galvin terus mengoceh, mengajak bonekanya
untuk mengobrol. "Dad, bagaimana perkembangan
adik? pasti daddy sudah bicara kan dengan Papa tadi?"
tanya Kai menatap Adelard dengan wajah serius.Adelard tersenyum tipis, mengelus rambut Kai.
Kai yang mendapat perlakuan itu, langsung menepis
nya walaupun tidak kasar.Adelard terkekeh kecil. "Jangan tertawa dad, Kai
sedang tidak ingin bercanda" tekan Kai."Hm, aku setuju dengan Kai" timpal Ken.
"Kalian tidak perlu khawatir, kata Papa kalian
kondisi Ino perlahan mulai membaik. ada sedikit
kemajuan dari nya karena kemoterapi yang biasa
dilakukan oleh Ino" ujar Adelard.Si kembar menghela nafasnya, lega. mereka lega
mendengar kondisi sang adik. "Syukurlah kalau begitu"
lega Ken."Halo anak Papa yang manis" sapa Adrian masuk ke
dalam ruang VVIP milik Galvin. Adrian menghampiri
Galvin."Dia anak ku. bukan anak mu" sinis Adelard tidak suka
dengan sapaan yang dilontarkan oleh sang adik. Adrian
terkekeh kecil mendengar nada tak suka dari sang kakak."Putra mu, adalah putra ku juga kak"
"Galvin, apakah kau ingin menjadi putra Papa?
jika kau bersama Papa, Papa janji akan membelikan
apapun yang kau inginkan tanpa terkecuali. bagaimana?"Kedua mata Galvin berbinar mendengar tawaran
yang sangat menggiurkan itu. belum sempat menjawab,
suara bariton milik Adelard sudah kembali terdengar."Tutup mulutmu, Adrian" tekan Adelard.
"Kenapa kau emosi kak? santai saja. lagipula
aku bertanya pada bungsu mu, bukan pada mu.
jadi Galvin, apa kau setuju?" tanya Adrian lagi sambil
menggoda sang kakak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Galvin Malvelino ( S1 & S2 )
Fiksi RemajaGalvin Malvelino adalah remaja berusia 15 tahun yang tidak pernah membayangkan kalau ternyata dia adalah anak bungsu dari keluarga mafia yang bermarga Alvarendra yang selama ini telah hilang dan di cari-cari oleh keluarganya. Galvin yang dasarnya me...