00. Prolog

6.1K 260 56
                                    

📌Panduan baca bisa cek bio akun ini! Jangan bertanya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📌Panduan baca bisa cek bio akun ini! Jangan bertanya lagi. Ok(?)







"SIALAN! ASTAGFIRULLAHALAZIM!"

Remaja bersurai hitam itu kini sedang berteriak kesal, sedangkan temannya hanya duduk diam tanpa ingin berbicara apa pun. Kepalanya pusing. Sungguh pusing. Mending karena mikirin beban hidup, lah ini memikirkan hal yang mustahil terjadi.

"Ardan, udah deh, cape gue dengerin lo misuh-misuh gitu. Mau lo maki-maki si Antonio itu, kita gak bakal balik kalo gak nemuin inti permasalahannya," ujar Nathan yang merasa jengah melihat kelakuan Ardan. Remaja yang memakai seragam sekolah lengkap itu menunduk. Menatapi kakinya yang terbalut perban dan sebuah cruck di sebelahnya.

Sejujurnya, Nathan juga tak pernah berpikir jika ini semua akan terjadi pada mereka. Awalnya mereka berada di aula sekolah dan sekarang nyasar di tempat yang sama. Namun, berbeda waktu. Ardan yang masih merasa emosi, kini melihat ke arah Nathan yang cuma duduk diam sembari memijat kakinya.

Ardan berjongkok di hadapan Nathan. "Kaki lo masih sakit?" tanya Ardan sembari ikut memijat kaki Nathan.

Nathan hanya mengangguk dan berdeham. "Hm."

Lalu, Ardan mengambil duduk di samping Nathan sembari menghela napasnya. "Gue ngerasa jadi orang bodoh di sini," ucap Ardan tiba-tiba.

Nathan memiringkan kepalanya dan menepuk bahu Ardan. "Bukannya lo seneng bakal ketemu sama Kakek lo?" Nathan bertanya dengan nada main-main.

Tiba-tiba, Ardan berdiri dan menarik Nathan, lalu memeluknya, bahkan remaja itu bersorak senang. "LO BENER! GUE BISA KETEMU KAKEK SAM!" teriak Ardan yang membuat Nathan menutup matanya.

"Ardan, woiii lepasin goblok! Kaki gue sakit!" Ardan langsung melepaskan Nathan dan cengengesan. Sedangkan, Nathan cuma memutar bola matanya malas.

"Khilaf, hehe."

"Basi."

"Masih kelas sepuluh sudah berani membolos? Dan ini masih melaksanakan MOS, haruskah kalian menghadap guru BK untuk meminta surat pengunduran diri kalian menjadi siswa?" Pertanyaan dari seseorang membuat Nathan dan Ardan kini menegang. Apakah mereka akan mendapatkan masalah?

Keduanya langsung berbalik dan melihat orang yang bertanya kepada mereka. Awalnya biasa saja. Namun, Ardan menjerit saat wajah orang itu terpampang tepat di depan matanya.

"SAMUDERA?!"

Orang itu—Samudera mengernyit sembari berdedekap dada. Tatapan tajam ia layangkan kepada mereka.

"Bukankah tidak sopan memanggil Kakak senior tanpa menyebut embel-embel, Kak?"

Ardan meneguk ludahnya kasar, begitu pun dengan Nathan. Astaga orang di hadapan mereka begitu menyeramkan.

"Kakek Sam gak jauh beda waktu muda sama tuanya," batin Ardan ketakutan.

Nathan sedikit meringis, bukan berpura-pura, tapi memang kakinya beneran sakit. "A-anu itu, Kak, kami baru dari UKS. K-kaki saya tadi sakit lagi. Hehe," Nathan menjawab dengan gugup.

Dia tak pernah menyangka jika Samudera lebih menyeramkan saat masa muda nya. Samudera melihat keduanya dalam diam, lalu matanya melirik seseorang yang berdiri tak jauh dari tempat mereka. Orang yang meminta Samudera untuk melakukan sesuatu.

"Kembali ke barisan kalian dan kamu, jika kamu tidak sanggup mengikuti MOS—silakan ke ruangan Pak Arya untuk meminta surat pengunduran dirimu."

Keduanya diam mematung, surat pengunduran diri? Gila?! Bagaimana bisa? Nathan bahkan, tak bisa berjalan dengan baik dan belum tentu bisa mengikuti MOS. Eh, tapikan ini bukan tahun mereka?

"Tapi, Kek! Eh salah, maksud saya, Kak! Tapi, Kak, teman saya kakinya sakit," balas Ardan yang merasa tak terima, apa AHS segila itu di tahun ini?

Samudera tertawa singkat. "Peraturan tetap peraturan, jika kalian tidak nyaman dengan peraturan-peraturan yang ada di sekolah ini. Silahkan keluar." Setelah mengucapkan itu, Samudera pergi meninggalkan keduanya.

Ardan dan Nathan melongo, lalu keduanya saling pandang. "Nath, kayanya gue baru aja masuk neraka deh," ucap Ardan syok.

Nathan mengangguk dan masih menatap punggung Samudera yang sudah berjalan semakin jauh. "Iya, neraka jahanam keknya," balas Nathan sembari meneguk ludahnya kasar.









 "Iya, neraka jahanam keknya," balas Nathan sembari meneguk ludahnya kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nathan Alexander

Nathan Alexander

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ardan Narendra

✧✧

HIDDEN SIDE 2023
__________________________________
Start : 15 Juli 2023
End : -

Genius Dangerous 2094 : Hidden Side 2023Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang