•
•
•
Makan malam yang sungguh sangat sederhana bagi Nathan dan Ardan. Akhirnya mereka bisa makan juga setelah dari siang tidakp makan apa pun karena jadi gelandangan. Berterima kasihlah pada remaja yang menemui mereka tadi, remaja berhoodie abu-abu itu memberikan mereka uang berjumlah 50 ribu rupiah.
Awalnya Ardan tidak percaya, mengingat uang 50 ribu itu sudah punah di tahun mereka, tetapi dia langsung sadar kalau mereka ada di masa di mana uang tersebut masih laku digunakan. Awalnya Ardan juga berpikir kalau mungkin uang itu cuma bisa buat kerupuk doang, ternyata bisa beli nasi bungkus juga. Banyak banget malah :).
Ardan juga terkagum-kagum karena ada makanan yang di bungkus kertas gitu, ternyata lebih simple bisa langsung di buang. Kalau di tahun 2094, belinya pakai tempat gitu kaya tupperware.
"Alhamdulillah, kenyang juga akhirnya. Btw, Kakek tadi baik banget, ya. Gue juga gak nyangka kalo 50 ribu di tahun ini bisa buat beli nasi." Ardan berujar sembari memegangi perutnya yang nampak membesar karena kekenyangan.
Dia menghabiskan tiga nasi bungkus sendirian.
Nathan ikutan mengangguk, ternyata uang dengan nominal kecil itu bisa membeli nasi sampai empat bungkus. "Iya, bener. Gue pikir cuma bisa beli kerupuk doang," sahut Nathan ikutan.
Keduanya masih menempati rumah yang mereka singgahi tadi. Tau, kan, kalau kekenyangan pasti jadi dongo? Nah, itu berlaku untuk dua anak nyasar ini. Mereka udah kaya ular, kekenyangan dan berakhir tidur, lagipula ini sudah malam juga. Rumah ini juga seperti dihuni seseorang, walau luarnya lebih seperti ruang kosong yang tak terhuni.
Esok harinya, kedua anak nyasar ini masih luntang-lantung kaya gelandang. Bedanya Alhamdulillah itu, mereka dapet baju bagus di dalam lemari yang ada di rumah itu. Ada tas juga yang isinya duit merah 10 lembar. Awalnya Ardan mikir, uang merah 10 lembar itu cuma bisa buat beli permen 5 biji, tapi dia ingat kalau dia bisa beli banyak nasi bungkus pake uang 50 ribu, itu artinya uang 100 ribu ini lebih besar nilainya di tahun ini.
Kata Nathan ini termasuk pencurian, tapi Ardan menyahuti kalau ini termasuk bertahan hidup.
"Nath, kita gak sekolah ini?" Nathan mengernyit saat Ardan bertanya padanya. Keduanya masih asik berjalan di jalanan yang gak tau ada di mana. Pokoknya los dol ae, percuma juga mereka melakukan ini itu, gak bakal dapet juga apa yang mereka cari.
"Emangnya mau sekolah?" tanya Nathan balik.
Ardan menggeleng, kakinya menendang kecil beberapa kerikil yang ada di jalanan. "Seandainya kita punya watcxxn, udah pasti kita gak akan nyasar sama sekali, ahk! Bodoh banget gue lupa pakenya. Mana ponsel gue ketinggalan di tas lagi." Ardan mengacak-acak rambutnya, dia sungguh kesal, kenapa dia tidak memakai digital watch nya, jika menggunakan jam tangan itu, mereka pasti udah kaya orang pinter, tidak kaya orang bodoh gini. Dan juga, karena buru-buru ke aula, ponselnya ketinggalan di kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius Dangerous 2094 : Hidden Side 2023
Misterio / SuspensoPanduan baca bisa cek akun ini! Ardan : "SEBANGSAT-BANGSATNYA HIDUP GUE, LEBIH BANGSAT LAGI CUCUNYA BAPAK WESLEY!" Gusti : "Lah si anyink! Salahin noh Kakeknya Nathan." Aiden : "Udah terima aja, ntar si bocah makin tantrum." Xander : "Hanya bisa sen...