DOR!
DOR!
DOR!
Sebuah mansion yang begitu megah kini menjadi seperti kapal pecah karena beberapa barang yang jatuh disebabkan dari tembakan. Kini, perang besar terjadilah disana. Sekitar lebih dari 50 orang menggenggam setia pistol mereka masing-masing sambil saling menembak dan berusaha berlindung untuk menghindari peluru dari musuh.
Lester D'Marco Sylvester. Satu-satunya penyebab dari terjadinya perang besar ini. Semua musuh itu mengincarnya dan menginginkan lelaki itu mati malam ini juga.
Beberapa orang-pun sudah gugur malam ini, menyisakan yang masi bertahan dengan sekuat tenaga walaupun akhirnya mereka tahu bahwa mereka akan mati malam ini, menjemput ajal mereka sendiri, karena telah salah memilih lawan.
Siapa yang berani mengusik lelaki bernama Lester itu? Yang ada di fikirannya saat ini, bahwa mereka semua mungkin sudah bosan hidup dan menyerahkan nyawanya secara cuma-cuma.
Lester berdecih ketika mendapati pelurunya telah habis dan sekarang ia hanya bisa berdiri tenang menatap sekeliling. Musuhnya tertawa dan langsung bersiap melepaskan peluru mereka kepada Lester.
DOR!
" AKHHH! "
Tubuhnya merasakan reaksi hebat. Darahnya mendidih sekarang, menatap para musuh dengan tatapan elangnya.
DOR!
DOR!
DOR!
Para bodyguard yang berada di belakang Lester maju untuk melindungi tuannya, mereka semua menembak dengan begitu brutal. Menandakan bahwa mereka menggila saat ini.
Tak ada yang tersisa satupun, para musuhnya kini telah gugur sia-sia.
" Sialan! kenapa kau melindungi ku bodoh! "
Maki Lester kepada seseoarng yang sudah terkapar di lantai dengan bersimbah darah, karena melindung Lester dari tembakan yang hampir saja akan melesat tepat di kepala lelaki itu tadi.
Dia Richard Felipe Hungaria. Sahabat Lester.
Kini Richard hanya bisa tersenyum sambil terus menahan rasa sakit.
" Kau tidak boleh mati sialan! Aku akan merasa bersalah dan tidak bisa balas budi, kalau kau mati sekarang! " Lester masi terus memaki Richard sambil mencengkram kerah kemeja lelaki itu.
Richard tersenyum " Kau ingin membalas budi? "
" Ya tentu saja, nyawa yang kau pertaruhkan bodoh! Jika kau mempertaruhkan uangmu, tentu saja aku tidak akan membalas budi! "
Richard kini masi bisa tertawa melihat kelakuan Lester yang panik seperti ini. Walaupun kini sebenarnya Lester memaki Richard dengan raut wajah yang tenang dan datar, tapi ia bisa melihat bahwa tatapan Lester sekarang, begitu khawatir kepadanya.
" Kau meninggalkan otak mu dimana? Lihatlah dimana peluru itu menembus! Aku sudah pasti akan mati sekarang disini, " Ucap Richard dengan bergetar tak kuasa lagi menahan sakitnya " Begini sajalah jika kau ingin membalas budi kepada ku, " Ucapnya terhenti yang membuat Lester menaikan satu alisnya menunggu.
" Jagalah adiku. Dia ada di Indonesia saat ini, sedang menjalani sekolah. Namanya Roseila, " Pinta Richard sambil membayangkan wajah adiknya yang kini berada di Indonesia, ia sangat merindukannya. Tapi sayang, kini ia benar-benar tidak akan bisa melihat adik perempuannya lagi.
Lester masi menatap Richard dengan tatapan yang sulit untuk diartikan " Kua punya adik? "
Richard hanya bisa mengangguk sambil tersenyum. Ia sudah tak kuasa menahan rasa sakitnya dan tidak bisa mengatakan apa-apa lagi sekarang, setengah nyawanya mungkin memang sudah hilang.
Sambil menutup matanya perlahan ia masi sempat berbicara sangat pelan bahkan seperti berbisik jika didengar " Tolong, jagalah dia dengan baik, " Ucap Richard sambil meneteskan air matanya.
Tanpa disadari kini mata hijau Lester sudah sangat berkaca-kaca, bahkan satu tetes air matanya lolos begitu saja.
Sahabatnya kini telah tiada, karena dirinya.
Waktu kematian, 10 Februari 2019.
Pukul 00.10 Waktu Italia.
KAMU SEDANG MEMBACA
LESTER
RomanceSylvester. Siapa yang tidak tahu pada keluarga paling berpengaruh di Italia? Keluarga yang paling disegani dan juga paling di takuti pada dunia gelap yang tidak banyak orang ketahui. Moto keluarga mereka sendiri adalah Omerta, yang berarti wajib unt...