bab 16

398 32 0
                                    

Seorang gadis berlari melompati atap demi atap demi mencari seseorang, ia baru mendapat kabar bahwa sahabatnya sejak kecil kembali tidak lebih tepatnya sahabatnya itu masih hidup.

Gadis itu ngos-ngosan mencari pemuda dengan surai kuning yang tidak kunjung terlihat padahal sudah cukup lama ia mencari sosok pemuda itu

"Boruto, kau kemana? Aku-setidaknya aku ingin melihat wajahmu" ucap gadis itu memegangi dadanya sambil terus berlari

Langkah gadis itu terhenti didepan sebuah penginapan di pusat kota, ia melihat pemuda yang ia cari sedang bicara dengan seorang wanita yang kalau ditanyakan kecantikan wanita itu jauh diatas nya

Sarada terhenti, ia memantau dari kejauhan tidak ingin mengganggu boruto yang tengah asik bicara dengan seorang gadis bersurai biru dan sedikit pink

"Siapa gadis itu? Kenapa boruto sangat akrab dengan nya" cemberut Sarada bukan dia sedang cemburu tapi entah kenapa hatinya sakit,

****

"Boruto, sepertinya kau harus segera pergi" ucap eida

"Eh? Kenapa?"

"sepertinya seseorang sedang mengawasi mu"

"Mengawasi?! Musuh?" seketika boruto terkesiap memegangi katananya

"Huh, dasar kau! Bukan , dia seorang gadis sepertinya dia mengenal mu" ucap eida kemudian menunjuk cermin didepan penginapan memantulkan Sarada yang berdiri diatas atap

"Sarada? Eida aku pergi dulu" boruto segera menghilang ketika tau orang yang mengawasi nya adalah Sarada

"Eh? boruto hilang?" ucap Sarada

"Sedang mencariku nona?" Tiba-tiba saja boruto sudah berada disamping Sarada

"Astaga, boruto? Kau tau aku melihat mu?"

"Hm, sejak tadi" senyum boruto
"Ada apa Mencari ku? Rindu?" goda boruto

"T-tidak, siapa yang rindu dengan mu shanaro"

"Eh? Aku kira kau rindu! Sudahlah kalau begitu aku pergi" ucap boruto, bukan niatnya benar-benar pergi tapi hanya ingin menggoda Sarada

"T-tunggu, apa kau tidak kangen dengan aku" tanya Sarada memegangi ujung baju boruto

"Sarada, kau tau setiap detik, menit setiap waktu aku mengingat wajahmu, bagaimana parasmu sekarang, bagaimana misi mu sekarang, tapi ternyata gadis uchiha ini tidak pernah memikirkan ku" cemberut boruto

"T-tidak, aku juga selalu mengingat mu" ucap Sarada , jangan ditanya lagi saat ini wajahnya sangat merah

"Haha, Sarada saat ini wajahmu sangat merah" ejek boruto

"J-jangan, mengejekku shanaro" ucap Sarada

"Mau jalan-jalan sebentar" tawar boruto Menyodorkan tangannya pada Sarada

"Hm"
Sarada menerima tangan boruto , dengan senyumannya berjalan disamping boruto

"Boruto, apa selama ini kau baik-baik saja? Tidak ada yang menyakitimu kan?" tanya Sarada dengan tangan yang masih digenggam boruto

"Yang terpenting sekarang aku disini kan?" ucap boruto dengan senyum khas nya

*****

"Boruto, bagaimana dengan karma mu?" ucap Sarada
Mereka saat ini sedang duduk diatas patung Hokage ke tujuh
Memandang konoha desa kelahiran mereka

"Sejak-- Kejadian aku bunuh diri---momoshiki tidak mengganggu lagi" ucap boruto

"Tunggu, jadi kau benar-benar berniat bunuh diri" ucap Sarada yang tadinya melihat pemandangan konoha beralih melihat wajah sahabatnya

"Kan, memang begitu"

"T-tapi bagaimana kau masih hidup"

"Momoshiki membantu ku"

"Membantu mu? Bagaimana?"

"Dia melakukan regenerasi pada luka ku"

Sarada menatap dalam boruto terlihat warna mata yang lebih biru dibanding Naruto, tapi mata itu terlihat sangat sayu kenapa?

Sarada tanpa sadar memegangi tangan boruto yang diletakkan diatas batu patung hokege

"Jika ada masalah cerita ya" senyum Sarada

Tanpa disadari wajah boruto memerah, sial sepertinya dia lupa bagaimana manisnya senyum Sarada

"Sarada" teriak seorang laki-laki, membuat Sarada melepaskan tangan yang tadi menggegam tangan boruto dan menoleh ke arah suara tadi

"Pengganggu" gumam boruto menatap tajam pada kawaki

"Eh? kawaki? Ada apa?" tanya Sarada yang kemudian berdiri dari duduknya menghampiri kawaki

"Itu.... Kau sepertinya lupa hari ini kita ada latihan, maksudku tim 7"

"Benarkah? Aku lupa, sebentar" ucap Sarada menghampiri boruto

"Boruto, Sekarang tim 7 ada latihan, kau mau ikut" tawar Sarada antusias, rasanya sudah lama ia tidak latihan bersama boruto

Tanpa menjawab boruto berdiri tangan menatap kesal Sarada

"Tidak, kalian saja" ucap boruto lalu pergi meninggalkan Sarada dan Kawaki
'Apa-apaan yang tim 7,mereka tidak ingat kalau aku juga bagian dari mereka, lagian apakah mereka tidak kesusahan selama aku tidak berada di tim 7'batin boruto kesal, bagaimana tidak dia dulu juga bagian dari tim 7,tapi Sarada mengajaknya seakan dia tidak ada kaitannya dengan tim itu.

"Dia kenapa sih? Atau aku yang salah bicara" ucap Sarada memandangi punggung boruto yang pergi meninggalkan nya

"Sarada, jadi tidak" ucap kawaki yang sekarang sudah berdiri dibelakang Sarada membuat gadis itu sadar dari lamunannya

"Eh, j-jadi"
'Dasar boruto, buat kepikiran aja'batin Sarada

Mereka pun berjalan menuju tempat latihan

boruto, this is the end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang