Di rumah sakit konoha, disana hinata sedang dirawat oleh sakura
Hinata saat ini masih belum bangun,nyawanya tadi sudah diujung tanduk, tapi entah kenapa keinginan untuk hidup nya masih besar"Hinata cepat lah bangun,himawari sedari tadi menuggumu sampai ia tertidur" ucap sakura sambil mengecek infus Hinata
Seketika saat itu naruto datang dengan badan yang lemas dan duduk disamping anak bungsunya
"Hima maaf kan tousan" ucap nya sambil memeluk putrinya dan menangis
Ia kemudian berdiri dan mengendong putri nya dan melihat keadaan Hinata yang masih belum sadarkan diri.
"Hinata, aku pergi dulu nanti aku akan kembali. Saat ini banyak sekali pekerjaan yang sedang menumpuk ttbayo" ucap nya sambil memaksakan senyumnya didepan Hinata.
Diperjalanan mengantarkan hima pulang ia bertemu dengan kawaki.
kawaki pun berlari menghampiri naruto yang mengendong hima .
"Otousan, kenapa dengan wajah mu? kenapa sangat menyedihkan,? aku yakin oukasan akan baik-baik saja" ucap kawaki berusaha menghibur naruto.
"Yah, dia akan baik-baik saja, dan kawaki apakah kau bisa membantuku mengantarkan hima pulang, dan saat sudah sampai nanti ganti lah baju mu dan suruh juga hima ganti baju" ucap naruto menurunkan hima ingin memberikannya kepada kawaki
"Oh baiklah, tapi untuk apa ganti baju?" ucap kawaki yang tidak paham dengan perkataan naruto.
"Kita akan ke pemakaman" ucap naruto dengan wajah datarnya.
"Oh, baiklah" ucap kawaki tanpa menanyakan lebih detail lagi ia berpikir kalau pemakaman ini untuk para shinobi yang tiada saat bertarung pada Pertempuran kemaren.
****
Setibanya ia dirumah, ia meletakkan hima di sofa dan pergi kekamar dan berganti pakaian
Saat ia keluar kamar, hima saat itu terbangun dengan wajah bingung
"Hima, kau sudah bangun?"
"Kawaki? Ada apa dengan baju mu?"
"Oh, kita akan ke pemakaman, otousan menyuruh kita berganti baju, kau juga, gantilah baju" ucap kawaki
"Hmmm, ke pemakaman? siapa yang meninggal?" tanya hima heran
"Mungkin ini penghormatan untuk Shinobi yang wafat saat pertempuran kemaren,kita harus mengikuti nya tanda kita menghormati jasa mereka" ucap kawaki
"Oh, baiklah. Tunggu aku sebentar" ucap hima yang lagi ke kamar nya
Setelah semua selesai mereka pergi ke kantor hokage ingin pergi bersama naruto sebagai keluarga
Di kantor hokage
Kawaki dan hima yang tiba didepan pintu ruang naruto malah berhenti. Mereka merasa didalam sedang ada percakapan yang penting dan tidak bisa diganggu.
"Naruto kau yakin baik-baik saja?" tanya gaara yang saat itu mereka sedang melakukan rapat para hokage, menggunakan komputer yang terletak di meja kerja nya saat itu.
"Ya, aku baik-baik saja" ucap nya
"Naruto kau tak perlu terlalu merasa bersalah atas kematian nya" ucap Kurotsuchi
"Kau tidak perlu merasa kasian begitu pada ku, bukankah kalian semua merasa senang melihatnya sudah tiada" ucap naruto dingin
"Naruto ucapan mu sudah sangat keterlaluan, sepertinya kau perlu menenangkan diri dulu" ucap raikage
"Ya, tenangkan lah dirimu, dan hari ini sampai sini saja dulu" ucap Chojuro mencoba menghentikan perdebatan yang semakin memanas
Kemudian seluruh kage mengakhiri rapat
"ARGGGG" ucap naruto yang masih saat itu emosi nya sedang bercampur aduk
"Tenang lah naruto, ini bukan kesalahan mu dia yang mengorbankan dirinya demi desa" ucap Shikamaru menenangkan naruto
"Kau juga sama saja dengan mereka, padahal dia sudah memberi tanda padaku tapi kenapa aku masih tidak mengerti dengan apa yang ia ucapkan" ucap naruto sambil memegangi wajahnya menahan air mata agar tidak jatuh
Sementara kawaki yang dari tadi mendengar percakapan di dalam ruang itu terheran
"Siapa sebenarnya yang mereka maksud, apa mungkin... Pasti tidak" batin kawaki sembari menggelengkan kepala nya.Ia kemudian masuk bersama dengan hima dan melihat keadaan naruto saat itu.
Hima yang seketika berlari menuju naruto dan memeluk ayah nya itu
"Otousan, kau menangis?" tanya hima khawatir
"Tidak hima, otousan tidak menangis" jawab naruto menghapus air mata nya yang ternyata sudah membasahi pipinya
"Baiklah kalau begitu ayo pergi" ucap kawaki
"Ha'i" jawab hima memegangi tangan ayah nya .
Mereka pun pergi ke pemakaman tidak ada wajah sedih terpancar di wajah mereka, tapi berbanding terbalik dengan naruto yang kaki nya berat untuk melangkah menuju pemakaman
"Disana banyak sekali orang,yah bagaimana pun mereka pasti merasa sangat sedih dengan kejadian kemaren" ucap kawaki
Naruto yang saat itu melepaskan genggaman tangannya hima dan berlari ke makam putranya
"Boruto, gomen otousan bukan ayah yang baik bagimu" menangis melihat anak nya sekarang sudah benar-benar tidak ada lagi
Kawaki dan hima juga ikut berlari melihat naruto yang seketika menangis di depan makam itu, mereka penasaran siapa yang dimakamkan disana
Seketika mereka melihat makam yang bertulis nama orang yang mereka kenal lansung mengeluarkan air mata terkejut dengan apa yang mereka lihat
"Onisan? Ba-bagaimana mungkin?"
"Otousan apa tidak ada kata-kata yang ingin kau katakan padaku" tanya hima menatap narutoSaat itu naruto tidak bisa menjawab pertanyaan dari putrinya itu, ia seperti tidak mendengar apa yang ditanyakan oleh putrinya.
Sementara shikadai menerima kabar kematian boruto dari ayahnya segera pergi ke pemakaman boruto bersama dengan teman-teman yang lainnya
Mereka tiba disana dan berdiri di samping naruto, hima dan kawaki.
Mereka sadar bahwa makam dengan tulisan di nisan itu memang benar nama temannya
"Boruto, kau memang baka, sekarang tim kita jadi tidak lengkap" ucap sarada menangis
"Semoga kau tenang disana" ucap shikadai
Kemudian mereka terdiam dalam tangis, mengingat kelakuan temannya dulu
Tak lama kemudian mereka pun pulang ke rumah masing-masing terutama naruto, kawaki, dan juga himawari
KAMU SEDANG MEMBACA
boruto, this is the end
Ação"Otousan aku sudah tidak tahan lagi bunuh saja aku " "Semua kematian ini, semuanya karena aku. Aku tidak pantas hidup lagi" "Bahkan okaasan dia.... " sambil menangis, mengatakannya kepada naruto