Memang benar cinta banyak tantangan. Tapi bukan berarti kita ga mampu?! Gerald dan Mikha hanya 2 remaja labil yang saling terjebak dengan banyak nya kondisi dan perasaan yang silih berganti.
Spoiler :
"A*jing" umpat Gerald.
Davendra Gerald Alaskar...
Tak perduli dengan berbagai tatapan pekerja rumah itu, Leo mendekap erat tubuh ringkih yang tengah bersimbah darah itu.
"Lepas ... lepas Tian .. a-aku kotor .. hiks .. aku ga pantasー"
"Siapa yang buat?" Leo mengurai pelukan nya, menatap lembut ke arah Cherrina yang menatap nya sangat sendu. Membuat rasa bersalah yang teramat besar buat Leo.
Sakit. Leo ikut merasa sakit melihat Cherrina begini.
Tatapan Leo berangsur turun menatap tangan Cherrina yang sudah terluka dalam, penuh dengan darah yang melaju deras keluar dari pegelangan tangan Cherrina.
Leo segera memberi kode pada suster yang bertugas menjaga Cherrina, untuk segera mengobati Cherrina. Sementara diri nya akan berusaha menenangkan Cherrina.
"Engga Tian .. ! Aku ga mau! Aku ga mau hidup .. aku cape!!" Cherrina kembali memberontak saat tangan nya di sentuh oleh suster.
"Tolong semua nya keluar, kecuali suster. Jangan lupa tutup pintu nya" pinta Leo dengan suara lantang, dan langsung dilaksanakan oleh para pekerja yang dari tadi mempertonton Cherrina.
Leo menatap kosong Cherrina yang menangis tersedu-sedu di depan nya.
"Siapa? .. siapa yang buat?" Walaupun raut Leo terlihat sangat marah, nada yang dikeluarkan nya tetap lembut.
Cherrina menatap nya kembali. Dengan .. tatapan yang kini akan paling dibenci Leo seumur hidup nya.
"Sakit .. s-sakit Tian .. sakit .." Cherrina seakan mengadu pada Leo. Air mata nya tak kunjung berhenti mengalir.
Sebelah tangan Leo menggenggam tangan Cherri yang tidak terluka.
"Who is the culprit? Siapa yang bikin lo rusak?" Tanya Leo kembali dengan nada yang sangat pelan. Dirinya ikut berlinang air mata melihat Cherrina yang mengadu rasa sakit nya pada Leo.
".. Vian .. "
••••
"Bunda juga ga mau! Papa kira mama sudi punya menantu hamil diluar nikah?! Mending Mikha! Baik dalam segala hal!"
degg.
Mikha mematung di tempat nya tidak tahu harus bereaksi bagaimana atas apa yang barusan di dengar nya.
"Berapa kali aku harus bilang? Anak itu mesti ditindak tegas! Kamu lihat kan! Karena terus kamu bela, jadi bikin malu ujung-ujung nya kan?!" Mikha kembali mendengar suara Marvendo yang mencetus dengan nada kasar.
Tanpa sadar Mikha memundurkan langkah nya.
Mikha berbalik dan memilih pergi dari rumah Leo saat ini. Ia tidak paham maksud Arisa dan Marvendo. Tapi bukan berarti ia tidak mengerti apa pun.