extra tentang hubungan NagIsa

100 14 3
                                    

Sebelumnya ini ceritanya tentang kisah hubungan NagIsa setelah ditinggal selamanya oleh Mikage Reo.

Seperti yang aku pernah bilang di chp sebelumnya, bahwa Nagi sifatnya yang berubah. Berubah jadi gimana? Bukan jadi banci yaa, tapi jadi lebih dingin dan cuek dibanding sebelumnya. Bagaimana Isagi menghadapinya? Itulah yang akan dibahas, jadi ini tokoh utamanya Isagi.

Baiklah, selamat membaca semuanya!! Semoga kalian suka!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sudah dua bulan sejak mereka berdua ditinggalkan oleh Mikage Reo. Seperti yang kalian tau, mereka berdua tetap menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih seperti yang diminta terakhir kali oleh Mikage Reo.

Namun, setelah kejadian kepergian Reo.. sifat Nagi mulai berubah. Dari yang selalu memendam diri di kamar, jarang makan atau mandi, sering bergadang, sehingga menyebabkan tubuhnya jauh lebih kurus dan dia jadi memiliki kantong mata/mata panda. Yang dilakukan Nagi adalah bermain game dan memandangi foto-fotonya bersama Reo dulu.

Isagi yang melihat Nagi jadi seperti itupun jelas khawatir, dia juga sudah berjanji kepada Reo agar menjaga Nagi. Isagi sering kali menghampiri apartemen Nagi hanya untuk melihat kondisinya. Beberapa kali Isagi tidak diperbolehkan bahkan diusir oleh Nagi dari apartemennya.. tapi Isagi tetap tidak nyerah! Isagi tetap terus mengunjungi Nagi untuk memberikannya makan, mandi dan tidur yang cukup. Ia juga sesekali menyita hp atau alat elektronik yang biasa digunakan Nagi untuk bermain game.

Sebelumnya, Nagi itu masih sekolah namun dia sekolah sesuka hatinya. Misal hari ini berangkat, besoknya tidak. Saat di kelas pun ia jauh lebih menyendiri dan selalu pergi ke rofftop untuk bermain game sendiri. Teman-temannya Nagi yang melihat itu tentu saja panik dan khawatir, terutama Bachira karena dia anak yang selalu peduli dan gampang khawatiran. Teman-temannya sering mengajak Nagi berpergian untuk membuat Nagi lebih rileks dan bersenang-senang, namun Nagi tetap menolaknya. Jika ia tidak menolak juga percuma, karena Nagi tetap saja menyendiri di saat teman-temannya bersenang-senang.
.
.
.
.
.
.
.
Hari ini adalah hari Sabtu dan hari ini Isagi memutuskan untuk pergi menemui Nagi di apartemennya. Saat ia mengetuk pintu, Nagi keluar dengan muka lesu, mata kosong seperti tidak ada kehidupan. Isagi masuk dan berjalan ke tempat tidurnya. Ia dapat melihat kamar Nagi sangat berantakan dan sangat gelap karena gorden atau lampu tidak ada yang terbuka dan menyala. Dia langsung membuka gorden dan membiarkan sinar matahari masuk menyinari dan menghangatkan ruangan itu.

"Apa kamu sudah makan?" Isagi bertanya. Dia berjalan ke karpet di mana banyak sampah, dia memungutinya dan memasukkannya ke dalam plastik. Sang empu yang di tanya itu hanya menggeleng dan kembali duduk di kasurnya. Isagi hanya bisa menghela nafas, dia sudah terbiasa. Isagi langsung menuju dapur dan membuatkan makanan dan kembali menghampiri Nagi dan memberikannya makanan tadi.
"Makan ini, jika kamu tidak makan kamu akan sakit!" Perintahnya. Nagi hanya mengangguk dan mulai memakan makanan itu perlahan-lahan. Isagi kembali membereskan ruangan Nagi, ketika sudah selesai dia kembali ke Nagi yang sudah habis memakannya. Dia pun mencuci piringnya dan kembali duduk di sebelah Nagi di atas kasurnya.

"Sei, tidak baik terus bermalas-malasan seperti ini, jika Reo melihatmu seperti ini dia pasti akan sedih!" Nasihatnya. Nagi langsung mengalihkan pemandangannya dari hp dan mulai menatap Isagi dengan tatapan kesal!
"Kamu tidak tau apa-apa! Dan jangan pernah membawa nama Reo!!" Nagi mendecih kesal. Isagi yang melihat itu terdiam sejenak.
"Tapi sebaiknya kamu melak-" belum sempat Isagi mengatakannya, perkataannya langsung dipotong oleh Nagi.
"ITI URUSANKU! AKU TIDAK PERNAH MENYURUHMU SELALU BERSAMAKU, KAMU BISA PERGI JIKA LELAH!" Ucap Nagi dengan nada tinggi.. dia kelepasan emosi. Isagi hanya terdiam, dia sedikit sakit hati dengan perkataannya.
"Maafkan aku.. aku hanya ingin mengingatkanmu.." Isagi merasa bersalah karena ia rasanya sudah terlalu ikut campur kehidupan Nagi. Nagi hanya menghela nafas, mencoba meredakan amarahnya.
"Lain kali jangan pernah berbicara tentang itu ataupun Reo! Jika kamu ingin pergi, silahkan!" Sekali lagi itu peringatan Nagi terhadap kekasihnya, Isagi. Isagi mengangguk paham, Nagi pun tidak memperdulikannya dan lanjut memainkan gamenya.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sampai Jadi Debu? [NagiReo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang