PROLOG

2.4K 209 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo! Semuanya sebelum mulai jangan lupa buat tekan bintangnya ya~Tinggalkan juga love banyak-banyak❤️🧡💛💚💙💜🖤🤍🤎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo! Semuanya sebelum mulai jangan lupa buat tekan bintangnya ya~
Tinggalkan juga love banyak-banyak
❤️🧡💛💚💙💜🖤🤍🤎

"Babe, kamu beneran nggak mau ikut?" tanya Casya pada Rivaldo--kekasih Casya.

"Aku hari ini mau nongkrong sama teman-teman aku," jawab Rivaldo yang memperhatikan Casya dari atas tempat tidur.

Casya dan Rivaldo sudah tinggal bersama selama tiga bulan. Tepatnya, Rivaldo yang pindah ke apartemen Casya. "Okay sayang. Aku pergi dulu," ucap Casya yang mendekat pada Rivaldo. Casya mencium bibir Rivaldo singkat.

Hari ini, Casya ada undangan ke acara pernikahan salah satu karyawan Labyrinth Books. Sebagai salah satu pendiri Labyrinth, Casya tentu harus hadir. Cukup Casya disematkan sebagai atasan paling problematic dan gila. Casya menjabat sebagai kepala editor yang mempunyai nama panggilan Miss Casya. Lagi pula, Casya sudah janjian dengan Oceana dan Milky untuk bertemu di tempat acara.

"Anjir lo!" maki Casya dari dalam mobil saat ada pengendara motor yang tanpa aba-aba belok ke kanan dari kiri. "Ini lagi, mau kemana ini mobil!" gerutu Casya melihat mobil yang sebentar ambil kiri kemudian pindah ke kanan.

Tidak hanya mengumpati pengendara jalan yang mengganggu jalannya, Casya juga mengomentari gaya berpakaian beberapa orang yang ditemuinya. "Buset dah, tabrak sana-sini itu warna." Casya menggelengkan kepalanya melihat ada perempuan yang menggunakan jilbab hijau, baju merah, celana orange. "Konsepnya lampu merah kali ya," tutur Casya kemudian.

TINNNNNNNN! Casya membunyikan klaksonnya panjang. Dia membuka jendela mobilnya dan berteriak, "Woy sinting ya lo. Hidupin sen lo, emang ini jalan mak bapak lo!"

Casya mengumpati pengendara motor yang lagi-lagi berbelok tanpa menghidupkan lampu sign. Padahal hotel tempat acara sudah di depan mata, Casya hampir saja menabrak pengendara motor tersebut. "Maaf Mba lupa," sahut si pengendara motor.

"Udah tua lo pelupa," gerutu Casya yang akhirnya menutup kaca mobil dan kembali menginjak gas mobil. Di belakang sudah mulai padat karena Casya yang melaju lambat, hanya untuk mengomeli pengendara motor tadi.

Round The BendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang