BAB 2

97 12 1
                                    

Didalam hutan sebelah barat

Heeseung melihat-lihat sekeliling hutan yang di penuhi pepohonan,tak sengaja dirinya melihat seseorang berdiri  di atas pohon,mengarahkan anak panah kearahnya.

set

srek

Anak panah itu meleset karena Heeseung menghindar dengan cepat,
lalu orang itu turun dari pohon,Heeseung bisa mencium aroma darah orang itu.

"Biru"Batin Heeseung

"Bagaimana kau tahu?"Orang itu terkejut dan Heeseung pun ikut terkejut, orang itu ternyata bisa membaca pikiran Heeseung.

Heeseung diam sesaat baru menjawab"Aku punya penciuman yang kuat"

"siapa namamu?" Heeseung membuka awal perkenalan

"Namaku Jake Shim,kau?"

"Heeseung Lee,ternyata kau elf ya?"Tebak Heeseung

"ya,dan kau pasti Werewolf?"Tebak Jake balik

"Benar sekali,omong-omong mengapa kau memanah ku?"Tanya Heeseung

"aku hanya iseng hahaha"ucap Jake diselingi tawa

"dasar,jika saja aku sedang marah,aku akan menerkammu"Ucap Heeseung sambil melangkah maju mendekati sang elf

Jake tidak memperdulikan Heeseung,dia pergi meninggalkannya.

Heeseung mengikutinya dari belakang

"untuk apa kau mengikutiku?"Tanya Jake
"Hanya iseng"Heeseung membalikkan perkataan Jake

Jake memutar matanya, sebal.
Heeseung hanya menatap kepergian Jake sambil tersenyum gemas.

"dia lucu sekali jika sedang marah" batin Heeseung,dia lupa dengan kemampuan Jake.

Jake mendengar suara pikiran Heeseung,wajahnya langsung merah sampai ke telinga.

Heeseung menyusul dan mengikuti langkah Jake,sampai mereka sampai di pohon apel dan duduk di bawahnya.

"Untuk apa kau turun ke bumi?"Tanya Jake
"Aku hanya ingin berjalan-jalan saja-Jawab Heeseung

-kalau kau?"Heeseung bertanya kembali
"Aku memang tinggal di sini,aku merasa nyaman jika tinggal di dunia manusia."Jawab Jake

"aah,begitu yah"

"Kau mau apel?"tanya Heeseung menawari Jake

"Tentu,menurutmu untuk apa aku kemari" Jake berdiri lalu dirinya melempar anak panah ke arah apel.

bruk

Apel terjatuh dengan keadaan tertancap anak panah

baru saja apel itu akan masuk kedalam mulutnya,dia teringat sesuatu dan langsung membuang apel tersebut.

"mengapa kau membuangnya?"Tanya Heeseung

"panahku beracun"jawab Jake,mendengar hal itu Heeseung berdiri lalu berusaha mengambil sebuah apel untuk Jake.

Heeseung memberikan apel itu ke Jake.

"untukmu"

Jake menerima,lalu memakannya dengan lahap
"kau tak makan?"tanya Jake disela kegiatan makannya.

"melihatmu makan saja sudah membuatku kenyang"goda Heeseung

Jake langsung memalingkan wajahnya,melihat hal itu Heeseung terkekeh gemas.

Hutan bagian selatan

Sunghoon melihat-lihat sekeliling yang hanya ada pepohonan.

Srek !

"apa itu?!" Sunghoon was-was melihat sekeliling,lalu bersembunyi di balik pohon.

Srek

Lalu muncullah hewan dengan bulu putih dan telinga panjang.

"Ternyata hanya seekor Kelinci"gumam Sunghoon

"sepertinya akan enak jika aku merasakan darah hewan"batin Sunghoon sambil tersenyum,menampakkan dua gigi taringnya yang tajam.

saat akan menghampiri Kelinci tersebut,Kelinci itu sudah di ambil seseorang.

Sunghoon marah akan hal itu,dirinya menggeram pada orang itu yang membuat mata merahnya muncul.

"Aku dapaat !" Ucap orang itu kegirangan

orang itu berbalik,mata Sunghoon dan orang itu bertemu.

Mata Sunghoon yang awalnya berwarna merah,kembali berwarna hitam saat melihat wajah manis orang itu.

"Oh astaga !" Orang itu terkejut melihat Sunghoon

"Kukira tak ada orang,apa ini kelincimu?"Tanya orang itu

"Itu milikmu sekarang"Jawab Sunghoon lembut

"Benarkah?Terimakasih banyak."Orang itu tersenyum kembali dan matanya juga ikut tersenyum,senyumnya sangat indah di mata sunghoon.

"Senyummu sangat indah" Gumam Sunghoon

"Kau mengatakan sesuatu?"Tanya orang itu sambil mengelus kelincinya.

"ah maksudku,siapa namamu?"Sunghoon mengalihkan pembicaraan

"Namaku Kim Sunoo"Sunoo mengulurkan Tangannya

"A-aku Sunghoon"Sunghoon menerima uluran tangan itu.

"Oh tanganmu dingin sekali,apa kau kedinginan?" Sunoo Terkejut karena merasakan tangan Sunghoon yang dingin,lalu dirinya mencoba menghangatkan tangan Sunghoon dengan cara menggosok tangan Sunghoon dengan kedua tangannya.

Jika saja jantung Sunghoon berdetak,detakannya pasti dua kali lebih cepat.

"Aneh,kenapa tidak hangat?"Tanya Sunoo heran

"tanganku memang dingin,tapi aku baik-baik saja,kau tak per-"

"SUNOO YA"

Belum selesai Sunghoon bicara,tiba-tiba seseorang memotong pembicaraannya.

TBC.

Fate-EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang