PART 1 - SEMANGAT LATIHANNYA

1.7K 356 262
                                    

Jangan lupa vote + comentnya
Selamat membaca

***

"Semoga aja gue infeel sama lo."

Kalimat itu terngiang-ngiang di pendengaran Alkaezar yang membuat tubuhnya bergerak cepat mendekati gadis yang hendak keluar dari kantin itu.

"Jangan atuh, By~ untuk yang saat ini aja susah di tambah kamunya infeel, makin susah aku tuh buat ngejar kamu."

Alkaezar Pradikta, pemuda tampan yang ramah dan murah senyum, memiliki kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan.

Drama cintanya juga sudah di ketahui penghuni sekolah. Jadi, pemandangan yang menarik perhatian di depan pintu kantin ini, sudah menjadi makanan sehari-hari mereka.

Si ketus dengan si manja.

Begitulah kira-kira judul cerita yang mereka buat untuk sepasang sejoli ini.

"Gue mau minjam jam tangan lo."

"Jam?" Beo Alkaezar sambil melirik jam tangannya. "Boleh. Tapi, buat apa?" Tanyanya bingung, "bukannya kamu juga punya?"

Gadis berpita biru dengan poni tipis yang menutupi keningnya itu menatap tajam wajah Alkaezar. "Mau ngitung berapa menit gua bisa nahan napas."

Alkaezar tampak berpikir.

"Aelah bacot, gue becanda elah. Kalau emang nggak mau ngasih, yaudah." Sewotnya lalu pergi meninggalkan area kantin.

Bukan Alkaezar namanya kalau tidak mengejar. Begitu berhasil mensejajarkan kembali langkahnya, gadis itu tampak tak peduli dan terus berjalan dengan menghentakkan kakinya.

"Lucu." Batin Alkaezar tersipu.

Ruby Asnamira, tak peduli dengan pemuda yang terus mengikuti langkah kakinya. Tindakan sembrono Alkaezar, berhasil membuat Ruby ngerem mendadak.

"Ngapain lo kek gitu?" Ketus Ruby terkejut karena Alkaezar tiba-tiba menghadang langkahnya.

"Lagian kamu sih.." rengeknya, "yaudah iya ini aku kasih pinjam." Dengan cepat jam itu sudah berpindah tangan ke telapak tangan Ruby.

Gadis itu terlihat fokus menatap jam tangan yang berada di genggamannya. Begitu hendak berbalik, Alkaezar merasakan tarikan di ujung seragamnya.

"Nah." Seru Ruby mengulurkan tangannya.

"Yaudah pake dulu kalau emang butuh." Balas Alkaezar sambil mendorong lembut kepalan tangan Ruby.

"Ck." Decak gadis itu kesal. "Kalau gue bilang udah, ya udah. Nah."

Tanpa pikir panjang, Ruby memasukkan jam tangan itu kedalam saku seragam Alkaezar yang membuat pemuda itu sedikit terkikik geli.

Melihat kepergian Ruby yang menaiki anak tangga dengan cepat, membuat Alkaezar mengidikkan bahunya bingung.

•••

Ruby yang baru saja masuk kedalam kelas, langsung menyeret kakinya menuju pintu loker. Tangannya bergerak cepat mengambil kotak hitam lalu membukanya secara perlahan.

ALKAEZARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang