Tangan halus itu sedari tadi menggesekkan handuk pada rambut halus dominan yang duduk di lantai kamar, senandung lagu disuarakan Renjun mengisi kekosongan ruangan yang mereka isi usai mandi pagi.
" Kenapa mengganti warna rambut?," tanya Renjun masih sibuk dengan kegiatannya.
Sementara itu Jaxson melirik dari sudut matanya kemudian ia berdehem pelan, " hanya ingin mencoba hal baru."
Renjun hanya bergumam, ia telah selesai mengeringkan rambut sang dominan. Kini ia mengambil sebuah cup kecil berisi body lotion yang didekatnya dan langsung mengolesnya pada Jaxson.
"Apa itu?," Kaget Jaxson beranjak dari duduknya menjadi berdiri, Renjun yang melihat raut wajah sang suaminya cuma tergelak.
"Itu body lotion. Aku lihat kulit kamu kering, Jaemin tidak suka ya?," tanyanya diakhir kalimat.
Jaxson menggeleng pelan, ia bukannya tak suka, tadi dia cuma kaget sebab sensasi body lotion yang Renjun oleskan pada tengkuknya begitu dingin.
Jaxson mengambil tempat duduk disebelah Renjun, submissive itu tersenyum mendekat kan diri pada Jaxson sebelum sebuah kecupan mampir dan sensasi dingin kembali terasa dibalik kemejanya yang masih belum terkancing rapih.
Lelaki dominan itu mematung menimbulkan kekehan dari submissive didekatnya, Jaxson cukup kaget menerima perlakuan yang ia terima barusan dari Renjun.
Pandangan Jaxson jatuh pada ranum merah yang sedikit terbuka, Renjun masih sibuk mengolesi Jaxson dengan body lotion. Sampai tangan Renjun tertahan oleh tangan besar dominan didepannya yang menatap dalam.
Mata itu menatap teduh manik Renjun, secara bergantian menatap bibir lembab lelaki mungil itu. Jaxson juga manusia, seorang dominan yang punya nafsu pada makhluk sempurna yang duduk dihadapannya. Tanpa aba aba sama sekali Jaxson membungkam ranum milik Renjun dengan tergesa-gesa, menyesap belah bibir itu dengan nikmat dengan Renjun yang membalas ciumannya dengan hangat.
Lenguhan panjang serta desahan yang perlahan keluar dari mulut Renjun yang dihisap, menambah rasa terbakar pada diri Jaxson yang ingin meminta lebih. Tangan besarnya menarik Renjun memindahkan lelaki mungil itu keatas tubuhnya. Lagi tangan lelaki dominan itu perlahan naik berpindah masuk kedalam baju Renjun, mengusap kulit sensitif yang begitu halus gesekannya menambah gerilya panas pada tubuh.
Tanpa melepas tautan dan memberi nafas barang sejenak, dua tubuh berbeda proporsi itu terjatuh keatas kasur dengan sang dominan diatasnya menekan kuat kepala submissive seolah sedang melahap makanan.
Tanpa ingin tau dan tak mau berhenti sama sekali dengan Renjun yang telah memukul dadanya, jaxson terus menghisap bergantian belah bibir Renjun yang telah bengkak dan merah. Lidahnya terjulur masuk kedalam mulut Renjun membuat lelaki mungil itu tersedak sebab Saliva orang diatasnya masuk begitu saja ke tenggorokan yang memerlukan nafas untuk masuk.
"J-jaemhh Jaemin cukup hn" pinta Renjun menyadarkan Jaxson dari kegiatannya, segera ia lepas bibir Renjun yang ia gigit pelan.
" M-maaf" serak Jaxson menatap submissive yang kehabisan nafas dibawah badannya. Jemarinya merambat mengusap leher jenjang Renjun membiarkan submissive itu menghirup udara dengan rakusnya.
" Hn- " wajah merah Renjun langsung tertoleh kesamping saat merasakan besarnya telapak tangan yang lain mengelus titik sensitifnya. Renjun malu menatap dominan diatasnya yang menatap dengan penuh nafsu.
"Jaem" panggil Renjun selang beberapa menit menormalkan nafas.
Jaxson berdehem memberi kecupan manis pada pelipis Renjun, "Tak ingin melanjutkannya lagi?" Ucap orang yang di himpit.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO IS HE ? [JAEMREN ]
FanfictionMalam itu yang Renjun tahu na Jaemin-sang suami pulang setelah sekian lamanya hilang tanpa kabar. Sejak kepulangan Jaemin, Renjun merasakan hal aneh dari suaminya itu. mulai dari sifat dan lainnya, Renjun merasakan ada yang berbeda. hingga suatu har...