7. buku yang ada

1.3K 137 14
                                    

Jaxson berjalan keluar dari sebuah salon, dari balik kaca transparan ia melihat pantulan dirinya yang tampak berbeda.

Rambut yang berwarna terang telah berganti dengan warna hitam legam.
Jaxson memandangi lama dirinya, sadar jika lama terdiam seorang diri ditempat-Jaxson kembali menyusuri  jalan yang telah ramai oleh khalayak yang akan melakukan aktivitas.

Sekarang Jaxson menuju tempat yang beberapa hari ini ia tinggalkan, usai bertemu dengan John pikiran pemuda itu dibuat berfikir keras, sarafnya dipaksa memutar kejadian yang telah terjadi diwaktu lampau.

-TIGA JAM SEBELUMNYA

Sebuah bar Jaxson masuki, dari balik tudung hoodienya lelaki leo itu memandang seorang yang sedang berbincang dengan orang lain. Jaxson menunggu, hingga lelaki tersebut tinggal seorang diri. Jaxson datang dan menarik lengan itu begitu saja, orang yang ditarik hendak marah tapi ketika tahu siapa pelakunya, dia langsung terdiam.

" Jaxson? What are you doing here?" Wajah itu memandang bingung sosok yang lama tak ia temui, terakhir ketika anak itu dalam masa penyembuhan usai kecelakaan.

" hey John lama tak bertemu, aku ingin membicarakan sesuatu padamu" kata Jaxson memandang lelaki tinggi didekatnya.

" bicara apa?" tanya John menaikkan satu alisnya.

Jaxson tak menjawab, ia malah melihat keadaan sekitar yang ramai oleh orang orang, kemudian lelaki Leo itu berucap," bisakah kita keluar sebentar dan membicarakannya ditempat yang tenang."

" Tentu " terima John.

Sebelum keluar dari tempat yang penuh dengan cahaya lampu yang acak acakan dan juga suara musik yang berdentum keras, John menyempatkan diri meminta izin pada seseorang yang entah Jaxson tak tahu siapa orang itu.

" ingin rokok Jung?" tawar lelaki yang bekerja ditempat bar itu pada lelaki lain yang terdiam ditempatnya.

John tak menyangka jika seorang pembunuh bayaran yang tak peduli dengan masa lalu, mencari dirinya hanya sekedar bertanya untuk hal yang telah terjadi.

Kepala itu menggeleng pelan, kedua tangannya ia masukkan kedalam saku Hoodie. Mata Jaxson memandang tanaman yang diterpa angin malam," I'm not Jung, just Jaxson."

John tak begitu mendengar gumaman itu jadi dia hanya mengangguk berpura-pura mengiyakan sambil menyesap rokok yang telah menyala.

"John terimakasih"

Kening itu berkerut, ia tersenyum sambil menghembuskan asap rokok dari dalam mulut. Tangannya ia bawa menepuk pundak kokoh lelaki Leo didekatnya," Tak perlu berterima kasih-"

" Jax aku harus pergi, kau tahu pekerjaan ku menanti " ujar John menjauhkan tangannya dari pundak Jaxson.

Sang lawan bicara mengangguk paham, ia tak akan menahan John hanya untuk berbincang sampai menghambat pekerjaan lelaki itu.

" sampai jumpa dilain waktu, jika kau membutuhkan sesuatu panggil saja diriku-

dan sampaikan salam ku pada Vidia"

----

Jaxson berdiri mematung didepan pintu yang tertutup rapat, entah sejak kapan lelaki Leo itu berdiri tanpa suara disana.

Suara ketukan mulai terdengar saat tangan kasar itu naik mengetuk pintu coklat dihadapannya, Jaxson memandang tak berharap jikalau pintu akan dibuka.

"Siapa?"

WHO IS HE ? [JAEMREN ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang