Two, Our Secret

4 4 24
                                    

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

KALLLL BUKAAINN!!"

"SIAPA???"

"GAK USAH PURA-PURA GAK TAU."

"WOYYY KALIKAAA!!!"

"Iyaaa anjay sabar kek." Kalika buka pintu rumahnya terus langsung ngedumel ke Darren. Aku cuma tim nahan tawa aja.

"Malu-maluin gue aja lo ah teriak-teriak Dar, cepet masuk sini jangan di luar diliat tetangga malu," ajak Kalika ke aku sama Darren terus kita berdua masuk ke dalem rumah Kalika.

"Eh lo berdua ada apa?" tanya Kalika begitu kita semua udah duduk di sofa.

Darren nunjuk aku, "Meluruskan masalah dia."

Kalika diem terus ketawa, "Gaya amat bahasa lo 'meluruskan', emang masalah apaan?"

"Yang tadi di sekolah."

Kalika ber-oh terus ngerangkul aku, "Ya ampun Nya, santai aja sih gue juga dah diobatin, tadi cuma lecet dikit ajaa," katanya ngebuat aku tenang.

"Maafin gue ya Kal," kataku terus Kalika ngangguk, "Iya ah gak apa-apa, gak usah gitu Nya, cuma masalah kecil doang."

Aku senyum terus nyengir. Bukan masalah ini aja asal kamu tau, Kal. Maksud aku kesini juga buat nyelesain masalah sama Aiden yang keliatan masih kesel sama aku, rasanya dikeselin sama orang yang kita suka bener-bener gak tenang.

"Aiden mana?" tanya Darren terus Kalika jawab, "Beliin bubur buat gue, gue gak mau padahal kan gue gak doyan bubur, eh dia maksa."

Jawaban Kalika benar-benar ngebuat aku overthinking.

"Lo dah pada makan belom? Kalau belom gue telfon Aiden sekalian beli makanan buat lo berdua nih," kata Kalika terus aku bales gelengan, "Enggak usah, gue dah makan kok."

"Halah bohong tuh Sonya, dia belom makan," celetuk Darren.

Aku melotot, Darren ini ember banget mulutnya ya heran. Aku kan lagi males makan, kenapa dia gak bisa diajak kerjasama sih?

"Gue beliin buat lo ya, maag lo kambuh nanti Nya." Kalika ancang-ancang mau telfon Aiden terus aku langsung nahan tangannya, "Gak usah, gue lagi males makan Kal, dari pada gak dimakan lebih baik gak usah dibeliin, serius deh," kataku.

"Makan." Darren natap aku datar.

"Gue gak lap—"

"EH HP GUE ANJ—" Darren ngerebut HP-nya Kalika terus langsung telfon Aiden.

"Den, beliin bubur dua lagi buat gue sama Sonya ya."

Aku cuma pasrah aja, semoga buburnya aku habisin.

"Dah lo harus makan daripada maag lo kambuh, nanti nyusahin," ketus Darren sambil ngembaliin HP-nya ke Kalika.

Menusuk sekali Darren ini.

Unforgettable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang