"Sonya."
"Apa?"
"Gak apa-apa."
"Ish!!"
Kalika malah ketawa kenceng banget sampe semua orang yang ada di koridor ngeliat kita berdua. Karena malu-maluin, aku pukul bahunya Kalika terus dia langsung diem.
"Sakit anjir!"
"Ya lo diem makanya, lo yang ketawa gue yang malu."
"Aduh iya maaf, gue recehan banget ya, Nya."
Aku mendelik terus ngerangkul Kalika buat jalan ke perpustakaan. Aku mau ngerjain tugas kimia, kalau Kalika katanya disuruh ambil buku cetak matematika yang baru sama gurunya.
"Kal, lo beneran mau ambil buku cetak sendiri tanpa bantuan?" tanyaku begitu udah sampe di depan perpustakaan.
"Ya iya...gue kan disuruh sendirian doang, Nya. Katanya hukuman gue karena gak ikut upacara tadi."
Aku kaget dan membulatkan mataku. "Loh? Kok bisa?"
"Iyaaaa gue telat anjir, tadi gue berangkat bareng Aiden," jawab Kalika terus aku tertegun sebentar dan nanya lagi, "Kenapa sama Aiden?" tanyaku yang penasaran.
"Aiden ngajakkin gue berangkat bareng, terus gue nungguin Aiden. Lama banget dia tuh, yaudah gue sama dia telat."
Aku cuma diem gak nanggepin lagi ucapan Kalika. Aku sama Kalika jalan ke meja penjaga perpus terus nulis namaku di buku kunjungan perpustakaan. Untungnya banyak meja yang kosong karena lagi jam istirahat dan penjaga perpusnya juga lagi gak ada di sini.
"KALLLL," sahutku dengan suara yang agak kenceng. Masa bodo kenceng lagian gak ada orang di perpus.
"APA SONYA?"
"GAK APA-APA."
"IHHH NYEBELIN."
"GANTIAN TADI LO KAN UDAH NYEBELIN."
Aku ketawa, lucu aja bales kelakuan dia yang tadi. Setelah itu, aku langsung kerjain tugas kimia karena takut bel masuk bunyi.
"Berat anjer, Bu Naya ngasih hukuman gak kira-kira ya," gerutu Kalika yang baru aja dateng bawa buku cetak banyak banget.
Aku jadi kasian sih, mana Kalika anaknya gak boleh terlalu capek, aku juga bingung kenapa soalnya setiap ditanya dia selalu bilang, 'gak apa-apa, takut gue encok.'
Gak jelas dia itu.
"Gue duduk dulu lah." Kalika duduk di kursi hadapanku terus ngipas-ngipasin mukanya pake tangan.
"Gue bantu aja nanti pas mau dibawa ke kelas ya."
Kalika menggeleng, "Apaan sih, gak boleh lah ini kan hukuman gue, dari pada lo ketauan bantuin gue malah nanti hukuman gue nambah gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable
RomanceTak mau lagi menaruh banyak harapan pada salah satu temannya, Sonya hanya ingin menjadi sahabat yang terbaik untuk dikenang sepanjang masa. est. 2O23 and originally by ©jayseattle