Three, I Wanna Be U

6 3 11
                                    

"Nya, maaf ya tadi gak bisa tebengin lo, soalnya mama gue sekalian minta anter ke pasar karena satu arah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nya, maaf ya tadi gak bisa tebengin lo, soalnya mama gue sekalian minta anter ke pasar karena satu arah."

Aku menaruh HP-ku di atas meja dan menoleh ke arah Darren yang ada di sampingku. Iya, aku duduk berdua sama Darren.

"Iya Dar gak apa-apa, gak harus setiap hari juga tebengin gue, gue bisa kok sendiri tinggal naik ojek online aja."

Darren menghela nafas. "Tapi kan gue takut lo telat nanti, gue gak enak aja sama lo. Tadi kepikiran terus pas gue anter mama gue ke pasar."

"Dar, santai aja anjir. Nih buktinya gue gak telat, malah gue makasih sama lo karena kabarin gue dari awal."

"Iya-iya Sonya, baik banget lo."

Aku ketawa sambil mengibaskan rambutku. "Iya lah, Sonya gitu loh."

"Nyesel muji."

Aku ketawa lagi.

Pagi ini katanya guru pada rapat, jadi nanti jam pertama bakal dimulai sekitar jam 8. Aku sama Darren cuma di dalem kelas, anak kelasanku juga gak ada yang keluar kelas. Di luar kelas sih berisik banget suara anak kelas lain pada berkeliaran.

"Sonya, dipanggil sama Kalika tuh di depan," ucap Anna dari pintu depan.

"Oh? Makasih ya infonya," kataku terus dia ngangguk.

Aku menoleh ke Darren yang lagi main HP nya.

"Dar, gue ke depan dulu ada Kalika manggil gue."

Darren gak denger ternyata, dia pake earphone sambil nelungkupin kepalanya dengan posisi belakangin aku. Aku kira dia lagi main HP, ternyata tidur.

Aku gak mau bangunin dia, takutnya dia lagi capek. Jadinya aku ke depan sendiri nemuin Kalika. Aku liat Kalika lagi liatin lapangan di bawah sambil bawa tote bag yang aku gak tau isinya apa.

"Kal."

Kalika membalikkan badannya terus senyum lebar pas ngeliat aku.

"Eh Nya, mau ngasih ini aja sih, gak lagi sibuk kan lo?" Kalika kasih tote bag nya ke aku terus aku bingung.

"Enggak sibuk kok, btw buat gue?" tanyaku terus dia ngangguk.

"Iya, lasagna buat lo sama Darren tadi pagi gue masak hehe."

Aku buka tote bag nya terus wangi lasagna nya kecium banget. Wanginya enak banget, Kalika gak usah diraguin sih soalnya dia tuh jago banget masak.

"Ih enak banget wanginya, Kal. Makasih ya, tumben nih rajin masak pagi-pagi."

"Iya sama-sama, gue terpaksa masak ini sebenarnya."

Aku menaikkan kedua alisku. "Loh? Maksudnya? Lo gak ikhlas kasih gue ya?" tanyaku sambil cemberut.

Kalika langsung menggeleng. "Gak gitu maksudnya, ikhlas kok. Gue disuruh mama masak ini buat balas kebaikan Aiden karena semalem dia beliin gue martabak dan yang nerima mama gue."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unforgettable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang