(xii.) you'll be six ; I'll be nine.

11.3K 492 17
                                    


ⓘ mature content, dirty-word, hybrid au.
1139 words.

dibawah sinar senja yang mulai semakin redup, seorang pemuda berkulit tan tengah berlari menyusuri jalanan yang padat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dibawah sinar senja yang mulai semakin redup, seorang pemuda berkulit tan tengah berlari menyusuri jalanan yang padat.

ia terus berlari sampai halte, lalu menaiki bus yang hampir terlewat kalau ia terlambat naik barang satu detik saja.

nafasnya memburu, peluh keringat membasahi wajahnya karena terus berlari sejauh satu kilometer dari cafeteria ─tempatnya bekerja paruh waktu sehabis jam kuliahnya selesai.

jeongwoo melupakan hal penting, seharusnya ia pulang lebih awal hari ini.

setelah sampai di halte berikutnya, jeongwoo langsung turun dan berlari lagi menuju apartemennya berada.

tungkai jenjangnya ia langkahkan melewati dua anak tangga sekaligus.

hingga sampailah ia di depan sebuah pintu nomor 40. pintu apartemennya.

pintu di tutup setelah jeongwoo masuk. maniknya menatap seleruh sudut rumahnya. berusaha menemukan sesuatu yang ia khawatirkan sedari tadi.

"..ngh.. sakith.. hah.."

mendengar rintihan itu, jeongwoo lantas segera masuk ke dalam kamarnya.

benar saja, hybridnya sedang meringkuk diatas tumpukan baju jeongwoo ─yang entah sepertinya sengaja di keluarkan dari dalam lemari oleh hybirdnya itu.

"hn.. j-jeo, jeo! tolong haru..." pinta sang hybrid, wajahnya penuh peluh dan memerah, matanya menatap sayu pada jeongwoo yang masih berdiri di depan pintu kamar.

seolah tersadar, jeongwoo pun bergerak menghampiri hybridnya yang sedang heat itu. ─ iya, hari ini adalah jadwal heat nya dan jeongwoo melupakan itu.

jeongwoo menggendong hybridnya untuk di pindahkan ke kasur, saat ia hendak beranjak untuk membereskan pakaiannya, tiba-tiba tangannya ditarik hingga tubuh jeongwoo yang sedang kelelahan akibat berlari tadi, jadi terhuyung, jatuh ke kasur.

"haru, turun." perintah jeongwoo saat haru menaiki tubuhnya, dan duduk di atas perutnya.

meskipun tubuh haru ringan, tapi tetap saja jeongwoo tahu kedepannya akan seperti apa kalau ia membiarkan hybrid yang sedang heat itu duduk di atas badannya.

haru menggeleng pelan, matanya berubah menjadi abu-abu, seperti mata kucing. gigi taringnya pun tumbuh tiba-tiba. telinga kucingnya berdiri tegak, ekornya bergerak menjalar ke paha jeongwoo.

dengan sengaja haru memundurkan tubuhnya, hingga bokongnya menekan milik jeongwoo yang masih terbalut celana.

"akh!" jeongwoo menengadahkan kepalanya, bagian bawahnya pun langsung bereaksi karena ulah hybridnya.

saat haru hendak membuka kaus tuannya, jeongwoo buru-buru menahannya. membuat haru menatap bingung pemiliknya itu.

"stop. kamu harus minum obat heat kamu, sekarang." tekan jeongwoo di akhir. "nurut sama aku, sekarang turun."

𝐇𝐈𝐒𝐓𝐎𝐑𝐈𝐄 ; jeongharu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang