Kaget

2.1K 247 57
                                    

Freya dibuat Frustasi, pasal nya sekarang dia malah diajak Flora untuk berkunjung ke rumah nya.

'Duhh, bisa mati gw'

'Gimana ni njing'

'Harus jawab apa gw nanti kalo ditanya macem macem' monolog Freya yang masih berada di depan rumah Flora.

"Tunggu apa lagi? Ayo masuk" lamunan Freya bubar karena Flora.

"I-iya" Freya berjalan kaku menuju pintu rumah Flora.

"Flora pulang! " pekik Flora didengar oleh Anin.

"Sini Flo makan! " ujar Anin di dalam.

"Yuk Fre makan" Flora menarik tangan Freya menuju dapur.

"Halo bunda. Flora bawa temen nih, cantik kan" Freya seketika terkejut dan tersenyum kikuk kepada Anin.

"Cantik banget, kamu namanya siapa? " tanya Anin lembut.

"Nama aku F-freya tante" ujar Freya tersenyum gugup.

"Freya?" ujar Puccho yang baru datang.

"Anak nya Viona? " Freya membelalakkan matanya lebar, jantung nya berdegup kencang.

"I-iya o-om" ujar Freya gugup.

"Wahh gak nyangka ya Nin, ternyata Flora bisa temenan sama anak nya Viona" ujar Puccho hangat.

*Freya POV

Aku sedikit terkejut dengan reaksi om Puccho, sepertinya terlihat biasa saja dan dari raut wajahnya terlihat tidak terkejut atau marah.

"Kenapa kamu muka nya tegang gitu? " tanya om Puccho.

"o-om gak marah sama Flora? karena temenan sama a-anak dari musuh om" tanya ku sopan.

"Hahaha, kamu kan ga ada hubungannya sama Viona. Lagipun om sama Frando udah maafin Viona kok" ujar om Puccho.

"Justru om malah nerima kamu dengan senang hati disini, karena Viona menurut om masih jadi sahabat sejati om. Ya.. Meskipun Viona seperti itu kepada kami namun itu hanya sebuah kesalah pahaman saja" lanjut nya dengan sedikit tegas.

Jujur saja. Aku sangat iri dengan keluarga Flora, ayah nya sangat lembut dan ibu nya pun terlihat baik.

Sementara aku, setiap pulang sekolah selalu saja mendapatkan perlakuan keras dari Papa. Dan hanya bisa berdoa untuk mendapat pembelaan dari mami.

"Yaudah sini kamu makan Fre, Flora ambilin piring buat Freya" ujar tante Anin.

Aku sangat menginginkan keluarga seperti ini, Harmonis sekali.

Ditengah dentingan sendok dan piring, sejenak aku melihat sekeliling rumah Flora. Rumah nya terlihat megah tapi interior nya sangat minimalis membuat suasana kesederhanaan masih terasa di rumah ini.

"Oh iya Fre, Viona apa kabar? " tanya om Puccho memecah keheningan.

"Papa sehat kok om, Mami juga sehat" jawab ku sambil tersenyum simpul .

"Itu juga dahi kamu ada bekas luka gores gitu, kenapa?" tanya om Puccho sambil menunjuk dahi ku yang tergores cukup lebar.

"Oh enggak, ini cuma kejedot doang kok" ujar ku bohong.

*Di kamar Flora

Dengan terpaksa aku harus menginap di rumah Flora karena melihat kondisi yang sudah larut malam, namun disisi lain aku juga senang bisa berduaan dengan nya malam ini.

"Fre, sini kamu" ujar Flora sambil menenteng kotak P3K kearahku.

Flora menidurkan ku, dan mengambil obat merah untukku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Ice [FreFlo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang