Tragedi Dibalik Kelahiran Arshaka

19 6 1
                                    

Hay guys balik lagi sama gue Angkasa Aresnow. kali ini gue akan mulai kisah gue dari pertama kali Arshaka lahir.

Saat itu gue baru berusia sekitar tiga belas tahunan, waktu itu adalah momen yang paling dinanti oleh Abang gue yang memang usianya sudah cukup untuk menjadi ayah. karena sedari awal Abang gue ini memang ingin memiliki anak diusia mudanya, namun karena dia ada sebuah kontrak dengan aturan yang tidak memperbolehkan ia menikah akhirnya keinginan itu baru tercapai diusia dua puluh tujuh tahun.

"Wih selamat ya bang akhirnya lu jadi ayah juga," ucap Gue memberikan selamat kepada Abang gue atas kelahiran Arshaka putra pertamanya itu dengan ekspresi yang sangat terlihat antusias.

"Makasih Dek, Lu udah selalu ada buat gue dan ketika anak Gue lahir ternyata Lu seantusias ini, menyambut kelahiran sama keponakan Lu." ucap Abang Gue merasa sangat terharu dengan semangat gue dalam menyambut kelahiran Arshaka putranya yang selama ini juga Abang Gue nantikan.

"Ya iyalah Gue antusias ini kan dia keponakan pertama Gue, dan berkat dia Gue punya panggilan baru." ucap Gue mencoba memberikan sedikit candaan agar Abang gue tidak terlalu mellow setelah mendengar ucapan Gue tadi.

"Hah panggilan baru? apanya emangnya dek?" ucap Abang Gue merasa penasaran dengan apa yang Gue bilang padanya tadi.

"Uncle mudalah hahaha jadi ngaco aja kalau gue gak seantusias ini menyambut kelahiran dia." ucap Gue sambil tersenyum bahkan nyaris ingin tertawa.

Dan saat itu Abang Gue hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Gue yang sangat garing.

Lalu buat kalian yang berpikir usia gue terpaut jauh dengan Abang Gue ya memang benar karena saat itu orang tua Gue baru merintis kariernya dan hidup mereka masih seadanya jadilah saat itu mereka sepakat buat menunda nambah anak dulu alias gue.

Flashback On.

"Mas kita kan baru merintis karir nih, bagaimana kalau kita tunda nambah anak dulu? sekalian biar kita fokus ngurus anak pertama kita ini." ucap Mama Gue kepada Papa gue mencoba untuk berdiskusi mengenai keadaan mereka bila harus menambah anak dalam waktu dekat.

"Hm kayaknya idemu bagus sayang, iyadeh mas setuju dengan idemu itu sayang, untuk sekarang kita fokus aja dulu sama usaha kita ini." ucap Papa Gue rupanya juga memiliki pemikiran yang sama dengan Mama Gue tentang jika dirinya tetap meneruskan untuk menambah anak dalam waktu dekat.

Akhirnya setelah kesepakatan bersama saat itu orang tua gue benar benar fokus kepada usaha mereka sehingga pada akhirnya mereka sudah mampan dan siap untuk menambah anak lagi yaitu gue.

"Mas aku sudah siap," ucap Mama Gue memberitahukan bahwa kini dirinya telah siap untuk menambah anak.

"Mas juga sayang," jawab Papa Gue sambil tersenyum penuh arti.

Dan akhirnya setelah sekian lama mereka mempersiapkan kini waktu yang mereka tunggu pun datang tepatnya setelah ulang tahun keempat belas Abang Gue saat itu mama Gue dinyatakan positif hamil yaitu sedang mengandung Gue.

"Mas akhirnya penantian kita berhasil kita bisa kasih adik untuk Rendra," ucap Mama Gue sangatlah terlihat bahagia ketika melihat hasil tespack tersebut.

"Iya sayang, Alhamdulillah mas juga senang melihat kehamilan kamu ini." ucap papa Gue pun tak kalah bahagia dalam menyambut momen tersebut.

Dan pada akhirnya setelah penantian panjang dan ditambah waktu sembilan bulan hari kelahiran gue pun tiba.

"Alhamdulillah anak kedua kita sudah lahir sayang bagaimana perasaanmu?" ucap papa Gue bertanya ketika mama baru saja selesai melahirkan Gue.

"Aku sangat bahagia mas," ucap Mama Gue sambil tersenyum menatap wajah Gue yang baru saja selesai dibersihkan.

Lalu setelah hari bahagia itu mereka tetap menjalani hari hari mereka dan tetap menjalani bisnisnya hingga bisa dikatakan menjadi orang tua yang super sibuk akan tetapi semua itu tidak membuat mereka membedakan Gue dan Abang Gue dalam memberikan waktu maupun suatu keinginan (Barang) jadi kita sebagai anak mereka pun tidak merasa kekurangan apapun.

Flashback Off.

Dan balik lagi keawal dimana Arshaka lahir disaat itu jugalah Abang gue mengetahui fakta bahwa dirinya telah dikhianati oleh istrinya karena ternyata beberapa hari sebelum kelahiran Arshaka ia sempat mendapatkan kabar tersebut dan langsung membuka semuanya ketika istrinya telah melahirkan putra mereka sehingga setelah selesai melahirkan Arshaka mereka berdua memutuskan bercerai dan istrinya membiarkan Abang gue merawat Arshaka sepenuhnya.

"Mitha sayang apakah kabar ini benar?" ucap Abang Gue langsung the point bertanya pada istrinya sambil menunjukan bukti yang ada dihandphonenya.

"Benar apanya mas?" ucap mbak Mitha masih berpura-pura belum mengerti.

"Kamu lihat ini Mitha lihat!" ucap Abang Gue semakin mendekatkan handphonenya kewajah mbak Mitha.

"I-itu..." ucap mbak Mitha langsung kikuk.

"Jawab Mitha itu apa?" ucap Abang Gue tetap mendesak mbak Mitha untuk jujur.

"Iya mas itu foto saat aku jalan bersama selingkuhanku waktu kamu sedang dinas, tetapi sekarang semuanya sudah ku akhiri kok." ucap mbak Mitha dengan wajah yang sangat terlihat sedihnya.

Sontak mendengar itu semua yang ada diruang itu pun mendadak menatap kak Mitha tajam.

"Hahaha kamu bilang waktu itu waktu itu lalu ini apa Mitha?" ucap Abang Gue tertawa lalu kembali menunjukkan bukti berikutnya yang semakin membuat mbak Mitha terpojok tak bisa beralasan lagi.

"Emmm..," ucap mbak Mitha makin kikuk.

"Enggak bisa jawabkan kamu jadi mulai sekarang aku mau kita pisah Mitha pisah!" ucap Abang Gue langsung menggambil sebuah keputusan yang membuat semua shock kecuali mbak Mitha.

"Baiklah mas baik Aku akan menurutinya, tetapi aku tetap minta satu hal sama kamu." ucap mbak Mitha mengiyakan namun tetap meminta sesuatu kepada Abang Gue.

"Apa?" tanya Abang Gue ketus.

"Aku mohon tolong kamu rawat Arshaka ya mas putra kita, karena aku merasa tidak pantas jadi seorang ibu jika harus merawatnya." ucap mbak Mitha the point mengutarakan permintaan terakhirnya sebelum berpisah dari Abang Gue.

Dan untuk kesekian kalinya Abang Gue hanya tersenyum kecil sebagai pertanda ia mengiyakan permintaan mantan istrinya itu.

Dan jujur saja waktu itu Abang gue sempat membenci Arshaka dan hampir mau membuangnya kepanti tapi berhubung gue dan keluarga selalu support akhirnya perlahan lahan ia mulai menyayangi Arshaka hingga kematiannya datang.

Flashback On.

"Agrhhhh kenapa sih lu harus hadir disaat gue udah pisah sama ibu lu agrhhh!" ucap Abang Gue sangatlah terlihat depresi.

"Eh bang sadar bang ini anak lu sadar," ucap Gue berusaha mengingatkan dirinya.

"Enggak Gue gak bisa terima kehadiran dia gak dia bukan anak Gue mau buang dia kepanti aja." ucap Abang Gue kian terdengar nyeleneh dan gila.

Dan tanpa perlu banyak dilayani papa Gue pun langsung menyadari dia dengan tamparan.

Plak!
Plak!
Plak!

"Papa? kok papa tampar Rendra?" ucap Abang Gue langsung tersadar dari ucapnya yang melantur tadi.

"Biar saja biarkan! ini adalah satu tindakan yang harus papa lakukan agar kamu sadar dari tingkah bodohmu itu." ucap papa Gue dengan sinis masih membiarkan Abang Gue dalam kebingungan.

"Hah maksud papa apa?" ucap Abang Gue masih terus berusaha bertanya pada papa.

"Kamu itu tadi mau membuang anak tidak bersalah nak, jika kamu memang tidak sanggup setidaknya kamu harus bisa berpikir jernih, kamu itu masih punya kami keluargamu. kami bisa membantu kamu merawat dia jangan kamu menyendiri lalu stres seperti ini." ucap papa Gue menjelaskan secara detail apa yang barusan terjadi pada Abang gue.

Lalu setelah dinasehati begitu akhirnya ia mau berkonsultasi ke psikolog hingga akhirnya ia sudah bisa menerima kenyataan bahwa saat ini ia adalah seorang ayah bagi anaknya Arshaka.

Flashback Off

Bersambung

Hay all selamat membaca ya jangan lupa vote dan berikan komentar terbaikmu agar author semangat untuk lanjutkan cerita ini kepart berikutnya.

Papa Penganti Untuk ArshakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang