5.

10 2 0
                                    


Banyak typo!!

Dua buah motor matic dengan merk yang berbeda memasuki pekarangan rumah yang bernuansa Belanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua buah motor matic dengan merk yang berbeda memasuki pekarangan rumah yang bernuansa Belanda. Di depan rumah tersebut banyak sekali tanaman bunga dengan jenis yang berbeda-beda. Terlihat jelas jika pemilik rumah merupakan pecinta tanaman.

Aurora dan Naura masuk kedalam rumah tersebut setelah meletakkan kendaraannya di garasi. Baru saja mereka melangkah dari ruang tamu sudah disambut dengan sesosok pria yang sedang duduk di sofa sambil melaksanakan zoom meeting ditemani dengan secangkir kopi dan sebuah laptop di meja tamu.

Pria yang menyadari kedatangan Aurora dan Naura langsung berdiri dan menghampiri mereka berdua.

"loh, bang kok udah sampai?" tanya Aurora dengan raut terkejut.

"biar surprise aja" jawab laki-laki yang kerap disapa Gibran yang merupakan Abang kandung Aurora.

Gibran merentangkan kedua tangannya dan langsung disambut hangat oleh Aurora yang langsung menghambur kedalam pelukan sang abang.

Gibran merupakan abang sekaligus sosok pengganti ayah bagi Naura. Ia berusia 27 tahun yang bekerja sebagai supervisor perusahaan tambang di Pontianak, yang mengharuskannya untuk bolak-balik dari Pontianak ke Jakarta selama 2 bulan sekali. Biasanya jika Gibran akan pulang ia akan memberikan kabar terlebih dahulu kepada sang adik, untuk menjemputnya di bandara.

Setelah beberapa saat berpelukan Aurora akhirnya melepaskan pelukan kerinduan tersebut. Naura yang sedari tadi melihat interaksi abang dan adik itu hanya dapat tersenyum miris.Terkadang ia iri kepada Aurora yang memiliki sosok abang yang sangat menyayangi dirinya dan bisa menjadi teman serta orang tua untuknya.

Tetapi ia segera mengikis pikiran itu. Sekarang dirinya telah menemukan sahabat sekaligus rumah pada diri Aurora yang tidak akan ia temui pada diri orang lain. Baginya naura merupakan Mentari yang datang seraya membawa keceriaan yang harus dan sangat harus disyukuri.

"eh Naura, udah jarang nih main ke rumah" ucap Gibran sambil mengulurkan tangannya kepada Naura.

"ye, abang aja yang ga pernah di rumah" balas naura setelah mencium tangan Gibran sebagai bentuk penghormatan atas kesenjangan umur mereka.

Gibran hanya terkekeh atas jawaban yang dilontarkan teman adiknya itu.

"bang, ibu di mana?" Tanya Aurora

"di dapur, dari tadi ibu udah nanyain kamu kapan pulangnya"

"kan tadi rora udah chat ibu" balas naura sambil mencebikkan mulutnya lalu menarik tangan naura.

"DEK, ITU ADA OLEH-OLEH JANGAN LUPA DIMAKAN BARENG NAURA" seru Gibran dengan berteriak karena jarak ruang tamu yang cukup jauh dari dapur.

"OKE"

🦋

Terlihat seorang Wanita paruh baya yang masih tampak cantik sedang mengenakan apron berwarna hitam menghadap ke sebuah kompor yang menyala dengan sebuah wajan yang berisi sayur gudeg khas daerah Yogyakarta. Aroma legit yang berasal dari gula jawa di campur dengan santan menjadi ciri khas tersendiri dari masakan itu. Baunya menyeruak memenuhi seluruh ruangan.

Aurora yang sedari awal sudah merasa lapar menjadi semakin lapar setelah memasuki ruang dapur.

Ia melangkah lalu menghampiri wanita tersebut. "ibu masa apa?"

"loh, si cantik udah pulang toh. Ibu lagi masak gudeg. Tadi abang mu rewel pengen dimasakin gudeg katanya" jawab Wanita paruh baya itu dengan logat medoknya. Memang aurora merupakan gadis keturunan darah jawa, lebih tepatnya sang ibu merupakan keturunan jogja dan belanda sedangkan sang ayah adalah keturunan semarang.

Dulu Ranti atau Alyona Ranti yang merupakan ibu dari Aurora lahir dan dibesarkan di daerah Jogja. Baru setelah beliau dipinang oleh wildan yang merupakan ayah dari Aurora baru lah mereka berdua pindah ke Ibukota dan menempati rumah yang diberikan orang tua Ranti.

Di Jakarta Ranti dikaruniai sepasang putra dan putri yaitu Gibran dan Aurora. Hubungan keluarga mereka sangat hangat dan juga harmonis membuat siapa saja akan iri Ketika melihatnya. Siapa yang tak iri jika melihat kedua orang tua mendidik buah hatinya dengan sangat hati-hati dan juga lembut. Bahkan setiap langkah yang telah dilewati Aurora dan Gibran orang tuanya tidak pernah memberi jejak kekerasan sedikit pun.

Tetapi siapa sangka, memiliki keluarga yang lengkap dan juga harmonis belum tentu menjamin semua kebahagian itu bertahan selamanya. Nyatanya saat Aurora menginjak umur 12 tahun sang Ayah mulai berani bermain tangan dan membentak Ibunya didepan dirinya. Dan hal yang paling mengejutkannya lagi sang Ayah ketahuan berselingkuh dengan mantan guru TK anaknya.

Akhirnya diumur ke 13 Aurora, Ranti resmi bercerai dengan Wildan. Walaupun ranti telah bercerai dengan Wildan hal itu tidak membuat dirinya jatuh miskin, selain dirinya yang memang berasal dari keluarga ekonomi kelas atas Ranti juga memiliki butik yang telah ia bangun sebelum dirinya menikah dengan Wildan. Dan sekarang butik itu telah memiliki 3 cabang di daerah Jakarta dan juga Jogjakarta.

🦋

Kembali lagi dengan keluarga Aurora. sekarang mereka sedang menikmati makan malam. Kali ini Naura ikut makan malam di rumah Aurora. Ia berencana untuk menginap karena besok sekolah akan libur sampai hari minggu karena hari kamis dan jumat merupakan tanggal merah.

"bu, katanya sekolah bakal ngadain study tour ke Jogja, Rora ikut ya" tanya Aurora sambil mentap ibu dan abangnya.

"emang kapan study tour nya" tanya Ranti kembali sambil menambahkan gudeg ke piring naura

"udah ibu ... nanti naura tambah gendut lo" ucap naura sambil mengelus perutnya dan mencebikkan bibirnya.

"badan segitu mana bisa gendut" ledek Gibran yang di hadiahi tatapan tajam dari naura.

"udah, gapapa. Makin gendut makin banyak yang suka" ucap ranti sambil tertawa diiringi lainnya.

"oh iya, kapan sekolah ngadain study tournya dek" tanya ibran sambil menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

"selesai ujian katanya. Boleh ya rora ikut, udah lama loh Rora ga Jogja" rengek Aurora sambil menyatukan kedua tangannya.

"Naura ikut?" tanya ranti sambil menatap Naura.

"ikut bu, kalau Rora juga ikut" balas Naura yang dibalas anggukan oleh Ranti.

"yaudah ikut aja. Yang penting Aurora dan Naura belajar yang pinter ya. Jangan kebanyakan main bentar lagi ujian kan" ucap Ranti yang membuat Aurora bersorak gembira.

 Jangan kebanyakan main bentar lagi ujian kan" ucap Ranti yang membuat Aurora bersorak gembira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senja TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang