3🦋💐

2 1 0
                                    

Casaundra menerjab-nerjabkan matanya tatkala suara jam weker begitu nyaring memenuhi ruangan kamar. Tangan nya meraba-raba ke atas nakas untuk mematikan jam tersebut.

Brak!

Suara gebrakan pintu terdengar sangat keras di telinga gadis itu, yang mana seketika membuat matanya terbuka lebar, ia celingukan menatap ke sekeliling kamar yang masih remang-remang karna memang sekarang masih pukul setengah 5 subuh.

Casaundra memegang perutnya yang berbunyi, setelah melihat sekeliling kamar yang tak ada apa-apa casaundra pun memutuskan pergi ke dapur untuk membuat makanan.

Namun langkah nya terhenti saat melihat pintu yang berada tepat di sebelah kamarnya terbuka, dengan keadaan kamar yang begitu gelap, hanya cahaya dari luar saja yang menerangi sedikit sudut kamar tersebut.

Casaundra justru menjadi penasaran, apakah ada orang didalam kamar tersebut, dirinya takut jika saja gebrakan pintu tadi ternyata adalah seorang maling yang menyusup ke dalam rumah besar ini. Perlahan ia pun mulai masuk ke dalam kamar itu, bahkan rasa lapar yang ia rasakan pun sudah tak terasa dikarenakan rasa penasaran yang jauh lebih besar.

“Aaaaaaa!!!” jeritnya tatkala merasakan ada sebuah tangan yang menariknya masuk kedalam, serta menutup pintu kamar itu rapat rapat.

Casaundra mendorong orang tersebut agar menjauh darinya, nafasnya memburu, merasakan takut yang sangat mendalam. Namun nihil, orang itu justru malah semakin memperkuat rengkuhan tangan nya di pinggang casaundra.

“Lepas. Lepasin!” sarkasnya.

Tiba-tiba saja casaundra merasakan benda kenyal mengecup bibirnya, dan secara perlahan lidah orang tersebut menyusup kedalam mulutnya, casaundra juga dapat merasakan deru nafas yang sangat kencang tak beraturan di hadapan wajahnya.

Casaundra yang mulai tersadar pun menggelengkan kepala nya ke kanan dan kekiri.

“Diem!” ujar orang tersebut dan kembali melumat bibir ranum casaundra.

Seketika casaundra teringat akan suara itu, ya itu adalah suara laki-laki yang sangat ia kesali namun sayangnya dia justru berperan sebagai suaminya, saka.

Casaundra memberontak, meminta agar saka melepaskan pangutan itu. Tapi saka tak menghiraukan, ia justru semakin memperdalam, dan tangan kanan nya dengan nakal meremas benda kenyal yang menggantung di dada casaundra.

“Eughhh” lengkuhan casaundra terdengar nyata di telinga laki-laki itu.

“Stop!” pinta casaundra saat saka memberinya ruang untuk bernafas, menurut nya saka telah sangat melampaui batas.

“Bibir lo manis, enak banget buat dicium” ujarnya saka seraya tersenyum meledek.

“Bajingan lo!!” setelah mengatakan hal tersebut casaundra pun langsung berbalik dan membuka pintu.

Saka tak menahan atau pun meminta maaf, ia hanya diam seraya duduk santai diatas sofa dengan tangan yang berada di atas kepala, menatap casaundra yang berjalan kembali ke kamar nya.

*****

Saka melangkahkan kakinya di koridor seraya bersiul, terlihat begitu santai, namun tidak dengan tubuhnya yang terasa sangat pegal-pegal dan sakit karena kejadian semalam.

“Eh boss” sapa xylon saat melihat saka berjalan ke meja nya.

Saka tak menjawab, ia melemparkan tas ransel nya ke meja, yang sebenernya pun didalam tas tersebut tak ada isinya hanya satu buku dan satu ballpoint.

“Gausa ganggu gua, gua mau tidur dulu. Cape semaleman ga tidur, kejer kejeran sama tu polisi.” ujar saka dan berlalu menuju rooftop. Xylon hanya diam seraya menggeleng dan setelahnya ia kembali bermain ponsel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All The Love For HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang