🥟🐣 5

555 67 13
                                    

Hai..
Pembaca yang baik hati, tap vote ga berat kan ya?
Komen juga boleh. Aku ga galak kok, tenang aja 🐈
Makasih feedbacknya 🤍💙
Happy reading... 🐤🐤🐤

Maaf untuk kesalahan penulisan.

Maaf untuk kesalahan penulisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

□Tongkrongan Bapak-bapak□

Hyunjin POV

Pernah tidak kalian bawa anak kalian ke tempat tongkrongan?.
Hmn aku baru pertama kali ini membawa anakku nongkrong dengan dua sahabatku.
Aku akan berbagi sedikit kisahku.

Saat ini aku sedang mengurus anak sembari menikmati kopi panas di privat kafe bersama teman-temanku. Naka, anak pertamaku dan Luan, anak ketigaku turut hadir menemani. Memilih privat kafe pun karena aku tak ingin ada yang merasa dirugikan dari pribadi maupun orang lain.

Membawa anak pastinya aku harus memastikan siapa saja yang akan ku undang dan pastinya hanya kedua sahabatku. Felix akan melarang anak-anak kami mendatangi tempat yang berbahaya untuk kesehatan mereka. Sebegitu ketatnya jika menyangkut kesehatan karena dia ibu yang baik.

Felix pernah bilang di sampingku dan orang yang menyepelekannya seperti ini, 'aku hanya bisa melahirkan tiga orang anak dan tidak bisa memberikan suamiku lebih. Aku dititipkan Tuhan, tiga malaikat dan aku tidak bisa menciptakan keturunanku lagi. Jadi aku hanya bisa membesarkan dan memberikan yang terbaik untuk mereka, dengan caraku. Aku tidak mau menyesal sebagai orang tua.'

Bukankah dia benar-benar malaikat?. Aku bahkan tertegun dengan caranya berpikir. Hatinya sangatlah lembut karena itu aku memperlakukannya dengan hati-hati. Selain mamaku, dia adalah segalanya untukku.

Terkadang ada yang akan salah paham atau bahkan menyalahartikan dengan cara seorang lulusan dokter bedah itu merawat anak. Tapi Felix hidup dari keluarga yang tertata, perfeksionis dan terdidik. Felix akan menyikapinya dengan cara baik tapi jika hal itu tidak berguna maka dia akan memakai didikan bundanya. Dan aku.. selalu mendukungnya, karena menurutku dia benar. Jika dia salah maka aku akan menasehatinya, sebagai seorang suami dan kepala keluarga.

"Kurang beruntung apa aku jadi suami." ucapku pada teman-teman sore ini. Ada Langit dan Joshua di hadapanku. Anak-anakku saat ini masih duduk anteng di sampingku

Hyunjin POV end

"Ga usah nyrobot quotes ku." Langit menanggapi dengan lirikan mata khasnya.

"Coba Lang kamu yang bilang." timpal Joshua.

"Kuleng beluntung epe q jadi suami.. takut istri."

"Curhat ya Lang?."

Langit yang tidak terima membalas dengan dengusan. "Mana ada, kamu kali Jo.. punya istri kesabarannya setipis tisu dah dibagi-bagu pula."

"Asem. Galak gitu istriku imut banget ya kalau lagi manut."

"Palang.. emen. Paijo uga emen." tambah Luan yang sedari tadi mengamati percakapan orang dewasa yang ternyata tak dewasa itu.

My Home | HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang