7. She is die

0 0 0
                                    

Pagi itu mansion yang biasanya di penuhi dengan canda tawa dari Vel, kini hal itu lenyap.

Pagi itu mansion di penuhi dengan orang orang yang membawa tulip putih dan menaruhnya di gerbang mansion gadis  bersurai hitam tersebut.

.

.

.

Setelah pemakaman, orang orang mulai beranjak pergi kecuali Andrew, Nuzlia, dan Aira.

"Terima kasih dan maaf" Andrew membungkukkan badannya sedikit dan di ikuti Aira dan Nuzlia di belakangnya.

"Kami pamit" ketiga insan itu lantas beranjak meninggalkan gadis cantik yang telah menemukan rumah barunya.

"Andrew, lo yakin?" Andrew mengangguk dan tersenyum licik.

"Setidaknya tunggu dia bangun setelah itu dendam itu berakhir" Nuzlia dan Aira mengangguk.

Andrew menjalan kan mobilnya meninggalkan pemakaman itu.

.

.

.

"Unaira Vel benar benar ninggalin kita?" Unaira diam tidak mampu menjawab.

"Berarti yang kita berjanji bahwa sebelum kita meninggal kita harus ke tanah suci dan melihat Hogwarts itu bohong?" Unaira tertunduk.

Sedangkan di sisi lain.

"Anyuu" panggil Aira kepada Nuzlia dengan nada alay nya.

"Ewh! Apa sih Ai?!" Nuzlia memasang tampang jijiknya.

"Anyuu, traktir dungs" Aira menjeda ucapannya.

"Lo kan lagi gajian, jadi traktir gw dungs Nuek" Nuzlia memutar bola matanya malas.

"Gak! Lo juga hari ini gajian tolol!" Aira memasang wajah sok imutnya dengan tangan yang saling bertaut di depan dadanya.

"ANDREW TOLONGIN GW!" Nuzlia berteriak seraya memanggil Andrew.

"Apasih?!!" Andrew memegang kerah baju Nuzlia yang hampir saja jatuh.

"Makasih... Tolongin gw, lo liat noh si Aira" Andrew menatap Aira dan memasang wajah jijiknya.

"Aira lo bisa gak sih nggak usah memancing keributan sehari aja! Nggak sama Zivarah, Nazwa Nuzlia!" Omel Andrew tidak membuat Aira gentar.

"Gw kan cuma minta si Anyuu buat traktir gw doang, emang salah?" Andrew memutar bola matanya malas.

"Bisa diam gak sih, gw capek denger pertengkaran kalian setiap hari" seorang gadis bersurai hitam legam itu berjalan ke arah mereka.

Nuzlia dan Aira sontak membungkuk, Andrew merangkul pundak gadis itu.

"Kamu udah potong rambut?" Andrew mengelus rambut gadis itu yang sebelumnya panjang sampai pinggang kini telah di potong bondol.

"Iya, kemarin sore sama Anu dan Aira" Andrew menatap Aira dan Nuzlia dengan tatapan menuntut penjelasan.

"Sebentar aja baru jelasin nya, sekarang makan dulu, laper tau" Andrew merangkul gadis itu dan melangkah ke ruang makan.

Saat mereka duduk para pelayan pun mengambil piring ke empat orang itu dan menaruh nasi juga lauk.

"Give me wine" pelayan itu mengambil  wine dan menuangkannya ke dalam gelas gadis itu.

"Baby nggak bagus tau kalo kamu minum wine" gadis itu menaruh wine nya di atas meja dan melipat tangannya kemudian menatap Andrew.

"Why?" Andrew tidak lagi menjawab, nada sarkastik yang di lontarkan dari bibir plum gadis itu begitu dingin. 

Gadis itu mengambil sendok dan kemudian menyendokkan sup ayam itu ke mulutnya.

Mereka berempat makan dengan tenang hanya terdengar suara sendok dan garpu yang bertempur di atas piring.

"They come?" Tanya gadis itu memecahkan keheningan yang ada.

"Iya, mereka datang namun" Nuzlia menjeda ucapannya.

"Nampaknya mereka tidak terpukul, gw lihat kayaknya mereka senang, i think so. Cause sebelum wanita tua itu beranjak gw sempat lihat dia senyum err senyum jahat? Dia pikir Aira beneran jalanin perintahnya" jelas Nuzlia sambil memiringkan kepalanya, sedangkan Andrew tersenyum jahat, Aira yang terkekeh geli, dan gadis itu yang menunjukkan smirk nya.

"Oh iya kabar dia?" Andrew berhenti menyendokkan nasi ke dalam mulutnya.

Andrew meneguk wine yang baru di tuangkan ke dalam gelasnya. Sebelum kembali berceletuk.

"Masih menjadi mata mata BD" gadis itu kembali mengangguk (1)

(1) Black Dragon atau yang di kenal BD adalah sekelompok gangster yang awalnya juga termasuk dalam bagian DF namun Black Dragon memisahkan diri karena merasa mereka lah yang paling berkuasa bukan DF. Seharusnya DF lah yang tunduk ke pada BD.

"Good" Puji gadis itu sambil mengelap ujung bibirnya dengan tisu. Setelah itu para pelayan yang berada di belakang mereka sontak mengambil piring bekas makan mereka dan membawanya ke wastafel.

"Gimana kabar BD?"

"Good, mereka semua sedih gegara kamu—












































"Vel"

TBC

AHHAY, GIMANA KABAR KALIAN GES?

4 BADGIRL?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang