* ੈ✩‧₊˚* ੈ✩‧₊
Dirinya hanyalah seekor vampire muda polos nan luguh yg tidak mengetahui bahwa manusia lebih iblis daripada nya yg merupakan berketurunan iblis.
Dia salah kerana termasuk ke jebakan seorang pemuda licik yg ternyata telah lama menginca...
Terlihat seketul daging gembul masih asik berguling di dalam selimut di atas kasurnya tanpa memperdulikan alarm nyaring yang memekak kan telinga sedari beberapa minit yang lepas.
Brak!!
"Watanabe Haruto bangun ga lo!!" Mendengar teriakan milik teman serumahnya itu sontak membuatnya terbangun. Kim Doyoung. Temannya itu terlihat mengacak pinggang dengan pipi yg mengembung dan bibir yg dimuncungkan kek bebek dek amarahnya.
"Kenapa doy?.." Dengan suara serak khas bangun tidur Haruto bertanya sambil menggaruk pipinya. "Kita telat bego! Ini udah jam 9 lo tau!" Amuk Doyoung dan hanya mendapatkan anggukan kepala dari lawan bicara.
"HAH! JAM 9?! MAMAA HARU TELAT!!" Dengan itu pria manis tersebut tergesa gesa mengambil handuk dan pakaiannya sebelum memasuki kamar mandi. "Si doy napa ga bangunin haru sih!! Kan udah telat gini mana harini hari pertama nya haru lagi!" Dumelnya sambil mandi.
"Heh! Gw udah bangunin lo berkali kali asu! Lo nya aja kebo ga mau bangun!" Balasnya sebelum melangkah ke dapur utk menyiapkan sarapan.
Selesai mandi sekarang Haruto lagi di meja makan dengan wajah ditekuk. Dia nya kesel. Melihat wajah temannya nya itu bukannya meminta maaf, Doyoung bahkan sedang terbaring di lantai sambil memegang perutnya yg cramp akibat ketawa.
Ya ternyata dirinya dikibulin Doyoung. Bilangnya udah jam 9 padahal masih jam 6.35 . Haruto yg kesal mendumel sambil memakan sarapannya. "Hahaha... maaf ya to. Itu aja caranya buat gw bangunin lo." Ucapnya sambil menghapus air matanya.
Melihat tingkah Doyoung membuat Haruto gemas pengen nabok anaknya. "Udah la doy! Haru ngambek!" Mendengar itu Doyoung langsung duduk dan menelan ludah nya kasar. Gawat! Haruto kalo udah ngambek bakal ngediemin dia.
Haruto meninggalkan Doyoung berseorangan dan memasuki mobil punya Doyoung. "Eh- Haru tunggu!" Habis bengong Doyoung cepat cepat berlari ke mobil nya. Soalnya dia yg nyetir, Haru masih bocil jadi ga dibolehin ama si doy.
Skip
Sekarang mereka telah tiba di sekolah baharu mereka. Haruto masih mendiami Doyoung yg bikinnya prustasi. "Haruu~ udahan dong ngambek nya.. ntar gw traktir es krim mau?" Bujuk nya sambil melangkah mengikut guru yg mereka temui di pejabat.
Mendengar itu Haruto sontak menghentikan langkahnya dan menoleh dengan mata berbinar. "Mau! Mau! Janji ya!" Ucap nya penuh semangat. "Huff.. iya gw janji." Bernafas lega si manis akhirnya kembali ngobrol dengan nya.
Mereka sudah sampai di hadapan kelas mereka dan sedang berdiri dihadapan buat perkenalkan diri. "Hi, gw Kim Doyoung bisa di panggil doy atau dob aja." Ucap nya sambil tersenyum ganteng membuat beberapa siswi cair dan seketika menyoraki Doyoung.
Cewek genit. "Salam kenal, nama Haru Watanabe Haruto... bisa dipanggil Haru.." Ucap nya sedikit malu dengan pipi dan telinga yg perlahan memerah apabila satu kelas mendadak hening.
Soalnya mereka terpaku melihat wajah milik Haruto yg terbilang sempurna dengan kulit seputih porselin tanpa cacat sedikit pun. Dia terlihat ganteng tapi juga imut tapi bisa jadi cantik juga.
Haruto mengembungkan pipi nya apabila dirinya tidak mendapat sebarang reaksi daripada mereka. Apa apaan?! Dia kan malu dilihatin terus! "IIIHHHH!!! Gemes!!! Haru kamu sama aku ajaa!!!" Teriak seorang siswi di sana. "No Haru jangan mau sama dia! Dia mesum! Sama aku aja!!" Kali ini seorang siswa pula yg teriak.
Berakhir kelas mereka berisik oleh teriakan para cewek sama cowok yg lagi rebutin Haruto hingga bu guru harus campur tangan baru setelah itu mereka kembali tenang. Ketika semua pada ribut ternyata ada seorang siswa yg diem aja sambil natap wajahnya Haruto.
Siswa itu duduk di pojok kelas berhampiran jendela sebelum akhirnya menidurkan kepalanya di meja. "Oke haru doy kamu bisa duduk di mana aja yg masih kosong." Ujar bu guru sebelum lanjutin kelasnya.
Haruto memilih utk duduk di sebelah siswa berbadan tegap dengan rambut yg dibiarin memanjang. "Hi.. Haru kan?" Soalnya seketika Haruto mendaratkan bokongnya. "Iyaa.. nama kamu siapa?" Soalnya.
"Junghwan, panggil hwan aja. Sayang juga boleh." Gombal nya sambil ngusak rambut Haruto hingga berantakan. Untung ga jantungnya yg berantakan. "Ga usah diledenin anaknya ru! Oh btw gw Winter. Panggil gw kak Winter oke?"
Mendengar itu dari siswi yg duduk di hadapan nya Haruto hanya mengganggukkan kepalanya. Haruto mengeluarkan buku nya dan dirinya ga sengaja nangkap sosok seseorang di pojok kelas yg lagi natapin dia sebelum kembali neggelamin wajahnya.
"Itu siapa hwan?" Bisik Haruto. "Oh itu Jeongwoo, ketua osis aneh kalo kata teman gw." Jawabnya sambil senyam senyum ke Haruto. "Aneh gimana?" Soal haruto lagi. Nampak nya dia sedikit tertarik dengan pria tersebut.
"Dia nya emang rajin ngejalanin tugas nya sebagai babu sekolah tapi dia juga kerap ngelanggar aturan sekolah. Ntah itu bolos, ngerokok, telat ya pokok nya suka suka dianya aja." Terangnya lagi. "Napa lo nanya? Suka ya?" Pancing Winter yg kembali menoleh ke arah mereka. "Eh- enggak.. haru cuma panasaran."
Percakapan mereka harus berhenti apabila menyadari sang guru sedang menatap mereka sambil berdehem kecil. Maklum guru killer. Mereka kembali lanjutin pelajaran dengan Haruto yg merasa lagi di perhatiin sepanjang kelas berlangsung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.