Bel istirahat telah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, terlihat banyak siswa dan siswi berkerumunan di kelas 11 IPA 5 sedang melihat sesuatu.
"Udah gue bilang kan Lo itu harusnya mundur aja!" Tepat di depan kelas seorang wanita berambut lurus tengah bicara dengan seorang wanita yang berdiri di hadapannya.
Terlihat di name tagnya tertulis 'Aluna Astabiwo' seorang wanita cantik dengan rambut panjang memiliki kaki yang jenjang, pinggang ramping dan tinggi 173. Cukup tinggi dari rata-rata wanita indonesia.
"Bukan hak Lo untuk nyuruh gue mundur" lawan bicaranya menatap dengan tatapan menantang.
Wanita yang tengah beradu mulut dengan Luna bernama 'Kayara Anastia' atau yang kerap di sapa Kay, wanita manis yang memiliki tinggi cuman beda 3 cm dengan Luna.
Siswa yang datang ke kelas 11 IPA 5 hanya menyaksikan momen langka yaitu pertengkaran antara Luna dengan Kay.
Belum pernah terjadi pertengkaran antara mereka berdua. Memang Luna dikenal sombong dan angkuh karna terlahir dari keluarga yang terpandang, dirinya selalu menjadi pusat perhatian seluruh siswa tapi baru kali ini ia menjadi pusat perhatian karna berkelahi.
Sedangkan Kay dikenal sebagai anak yang baik, walaupun populer di sekolah tapi Kay berusaha untuk tidak terlihat menonjol atau berusaha menjadi siswa biasa saja. seluruh mata tertuju padanya ketika ia berjalan.
"Lo gak pantes untuk jadi penyanyi" Luna berjalan mendekati tubuh Kay.
Kay tetap diam tidak berpindah dari posisi awal sambil menggenggam erat kedua sisi roknya. "gue yang gak pantes? Atau Lo yang gak percaya diri jadi penyanyi?"
"Ha?" Luna terkejut dengan ucapan yang keluar dari lawan bicaranya itu.
"Bilang aja kalo Lo itu takut kalah dari gue kan?" Kay mendorong pundak Luna sebelah kiri menggunakan jari telunjuknya.
"Gue gak akan kalah dari Lo, gue kasih tau aja sama Lo, kalo yang bakal jadi solois itu gue! Gue yang akan jadi artis Plamus" Luna berusaha untuk menyangkal
Plamus entertainment adalah salah satu rekaman musik yang sangat terkenal di Indonesia, banyak artis besar yang bernaungan di bawah agensi Plamus entertainment, dan banyak remaja Indonesia yang cita citanya ingin menjadi bagian dari artis Plamus, tapi tidak mudah buat debut di agensi tersebut.
"Terus aja Lo bermimpi, apa perlu gak usah bangun" Kay tersenyum tipis.
"Bangsat lo" Luna membalas perkataan dari Kay.
"Lo pernah ngaca gak sih?, penilaian Vocal Lo itu rendah di bawah gue".
"Lo yang gak pernah ngaca, kalo rendah mah rendah aja gak akan bisa berubah nasib lu jadi di atas"
Sifat Luna yang keliatan cantik di luar saja, tidak ada yang berani memarahi Luna, tapi baru kali ini ada yang berani melawan Luna, dan dia adalah Kay.
"Mulut Lo kayak itu" tangan Kay menunjuk tempat sampah yang tak jauh berada di belakang Luna.
Luna memutarkan kepalanya melihat apa yang di tunjuk oleh lawan bicaranya itu "Lo yang sampah" balas Luna sambil menggenggam tangannya bersiap-siap ingin meninju mulut kay.
"Sampah teriak sampah" Kay tersenyum tipis, lalu melangkahkan kakinya melewati Luna sembari menabrakkan pundak kanannya dengan pundak kiri Luna.
Luna langsung menahan pergelangan tangan Kay, membuat langkah Kay terhenti "gue minta Lo keluar sekarang dari Plamus!, Gue Bakal bayar Lo"
Kay menepis tangan Luna kasar. "gue gak butuh uang dari bokap Lo, ngerti?"
Ucapan dari Kay membuat amarah Luna memuncak, Luna langsung mendorong tubuh Kay dengan sekuat tenaga, menyebabkan Kay terjatuh cukup keras dan mengenai punggungnya dengan kaki meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Solois
Teen FictionSebuah agensi Terkenal di jakarta ingin mendebutkan seorang solois tapi ada dua orang kandidat yang akan yang akan menandatangani kontrak untuk menjadi solois terkenal. Aluna dan Kayara dua nama yang akan menjadi calon artis masa depan, mereka berd...