02

587 99 13
                                    






Note ; ' Penuhi paragraf dengan komentar kece kalian '

“update saat tidak sibuk”









“update saat tidak sibuk”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tehmu?"

"Terimakasih...." ujar pria itu sambil menyunggingkan senyum hangat. "Maaf.... aku baru ada waktu sekarang. Perusahaan tidak ada yang mengurus, Ayahku sibuk di luar negeri."

"Aku mengerti....." Yoona mengambil sebuah syal rajut dari atas meja lalu memberikannya untuk sang kekasih hati. "Aku membuatnya sudah lama."

Kijung menerimanya dengan senang hati, ia bahkan mencium syal tersebut sebelum di kalungkan pada lehernya.

"Ini bagus,"

"Tentu! Siapa dulu yang membuatnya....?!"

Bae Yoona beranjak, dia pergi menuju kamar sang adik untuk melihat apakah gadis kecil itu sudah tidur atau belum. Rupanya, Yoora sudah terlelap dengan selimut menutupi separuh tubuhnya.

"Aku datang terlambat ya?"

"Tidak apa,"

"Kau bilang dia sering menanyakan aku?"

"Benar, Yoora merindukanmu... dia ingin kita pergi ke pantai lagi seperti waktu itu."

"Yoona, aku belum punya waktu yang cukup."

"Aku tahu, jangan diambil pusing, Oppa.... Yoora kan memang banyak mau?"

Kijung berjalan memasuki kamar gadis kecil ini, ia duduk di pinggir ranjang kemudian mengusap lembut surainya.

Yoora sudah dia anggap seperti adik sendiri, lagipula mereka sudah sedekat nadi. Sejak Kijung dan Yoona berpacaran 2 tahun lalu.

Pria ini pun sudah tahu latar belakang kedua orangtua Bae Yoora, sang kekasih sudah mengatakan semuanya. Kijung yang mendengar seluruh kebenaran itu tentu saja sakit hati, dia mau membawa kekasihnya pergi namun Yoona memaksa untuk tetap disini.

"Ayahnya masih sering kembali?"

Ditanyai begitu, mendadak wajah Yoona berubah masam. Kijung tahu dia tidak suka jika mereka membahas mengenai hal ini tapi disisi lain dia penasaran.

"Yoona?"

"Seminggu lalu dia pulang, tapi setelah itu pergi lagi. Dia mengantar Yoora sekolah denganku, itupun dia mau karena di paksa...."

"Pergi jauh darinya, masalah selesai."

"Tidak semudah itu, Oppa... Yoora masih perlu sosok Ayah."

Kijung menarik napas panjang lantas membenarkan posisi selimut gadis kecil ini. Ia meninggalkan ciuman di kening untuk Yoora, setelah itu berjalan meninggalkan kamar tersebut bersama kekasihnya.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang