"Queen dimana?" Tanya Vier dingin pada salah satu murid saat sampai di SMA Edson.
"U-udah pulang kak" Jawab murid tersebut dengan gugup. Vier yang mendengar itu langsung naik kemotornya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Sesampainya ia di mansion Rose, ia langsung berlari kedalam mansion tersebut lalu menuju kamar Rose.
Saat ia membuka pintu kamar Rose, pintu tersebut tidak bisa terbuka. Karena Rose menguncinya.
Tok tok
"Queen, ini gue" Ucap Vier sedikit berteriak agar dapat didengar oleh Rose. Namun tak ada sahutan yang ia dapat.
"Lo gapapa kan? Ada yang luka?" Tanya Vier walaupun tidak mendapat jawaban sama sekali.
Tok tok
"Queen jangan buat gue khawatir. Jawab gue" Lanjutnya lagi, entah berapa kata yang ia keluarkan hari ini.
Karena tak urung mendapatkan jawaban, Vier hanya duduk didepan pintu itu. Saat asik melamun tiba-tiba Ia merasakan ada seseorang yang menepuk bahunya.
Ia pun berbalik dan menatap orang tersebut dengan tatapan dingin.
"Kenapa?" Tanya Leo dingin.
Vier tidak menjawab pertanyaan Leo. Ia hanya memperhatikan pintu bercat pink itu dan berharap pintu itu terbuka.
Leo dan yang lainnya mulai mencerna apa yang mereka lihat. Dan menurut mereka, Rose mengunci kamarnya.
"Kunci cadangan" Ujar Vier tiba-tiba pada seorang maid yang berada didekat kamar Rose.
"Maaf tuan, tapi kunci cadangan diambil nona" Ujar maid tersebut seraya menunduk.
"Terima kasih. Lo boleh pergi" Ucap Gio, setelah itu maid tersebut meninggalkan mereka.
"Kenapa dia lakuin itu?" Tanya Leno.
"Gue takut dia bakal lakuin yang enggak-enggak lagi" Tambah Rafa.
"Kita biarin Rose aja dulu. Mungkin dia butuh waktu" Ujar Alaska yang langsung mendapat kan tatapan tajam dari Vier.
"Maksud lo apa?" Tanya Vier yang tak setuju akan perkataan Alaska.
"Lo mau ngebiarin Rose?" Tanyanya lagi.
"Bukan gitu maksud gue. Rose juga butuh waktu untuk nenangin diri. Kita harus hargai dia. Kita tunggu sampai besok. Besok baru kita bicarain baik-baik sama dia." Jelas Alaska agar tidak terjadi kesalah pahaman. Mereka yang mendengar itu mengangguk tanda menyetujui ucapan Alaska.
Sedangkan Vier hanya diam saja. Ia takut Rose akan melukai dirinya. Leo yang melihat itu langsung memegang bahu Vier dan menatap Vier agar dapat meyakinkan saudaranya. Akhirnya mereka pun meninggalkan kamar Rose dan menuju kamar pribadi mereka.
***
Di kamar yang bernuansi pink tanpa cahaya terdapat seorang gadis mungil yang tertidur diatas tempat tidurnya dalam keadaan kamar yang sangat berantakan.Darah yang berada di lantai hingga di atas tempat tidurnya. Ada juga cutter yang sudah berwarna merah tergeletak dilantai. Dan jangan lupakan obat tidur yang juga sudah berceceran di lantai.
Ia pun terbangun dari tidurnya dan saat ia mengecek hpnya ternyata jam masih menunjukkan pukul 05.30.
Dengan segera gadis itu pun melangkah keluar kamar dengan penampilan yang jauh dari kata baik. Tangan yang memiliki banyak luka gores, lengan kanan yang juga tergores tanpa diobati.
Namun itu tidak menghilangkan pesonanya. Ia malah kelihatan sangat bad walaupun dalam keadaan acak-acak.
Banyak para maid yang terkejut karena penampilan gadis tersebut. Banyak yang menanyakan gadis itu. Tetapi gadis itu hanya mengatakan 'gapapa kok bi' dengan senyum manis nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/340493497-288-k185918.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙌𝙪𝙚𝙚𝙣 𝙍𝙤𝙨𝙚𝙧𝙮 𝘾𝙝𝙖𝙧𝙡𝙤𝙩𝙩𝙚 (On Going)
Random𝐌𝐞𝐧𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐩𝐨𝐥𝐨𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐧𝐚𝐦𝐚 𝙌𝙪𝙚𝙚𝙣 𝙍𝙤𝙨𝙚𝙧𝙮 𝘾𝙝𝙖𝙧𝙡𝙤𝙩𝙩𝙚.𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐭𝐚 "𝘎𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘱𝘰𝘭𝘰𝘴". 𝐃𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐨𝐥𝐨𝐬 𝐛𝐚�...