Prolog

285 26 1
                                    

    Dahulu kala, hiduplah seorang pangeran dari sebuah kerajaan besar, sebut saja namanya Shi Hanren dari Kerajaan Kong yang berpusat di daratan utara. Sebagai seorang pangeran tunggal, sejak kecil dia sudah memiliki segalanya, harta, tahta, dan fisik berkualitas tinggi.

    Hal tersebut membuat Pangeran Hanren menjadi sosok yang sombong dan tidak bisa diatur. Bahkan begitu selesai menjalankan upacara kedewasaan, dia langsung memilih puluhan gadis cantik dari berbagai golongan untuk mengisi hareemnya.

    Ya, tidak salah, senjata biologis miliknya adalah yang paling dibanggakan oleh Pangeran Hanren. Di samping penampilan menarik dengan wajah tampan dan tubuh proporsional, dia mampu bermain dengan belasan wanita dalam satu malam.

    Dengan kemampuan dan kelebihan seperti itu, Pangeran Hanren bahkan berani menyejajarkan dirinya dengan Xie Yun sang Dewa Cinta dan Ketampanan. Bahkan dia merendahkan sosok Baili Hongyi, Dewa Dunia Bawah, yang terkenal gagah tapi tidak pernah menunjukkan wujud aslinya kepada siapa pun.

    Sifat arogan Pangeran Hanren membuat Xie Yun murka, dia pun menculik sang pangeran dan menjadikannya tawanan. Tidak hanya itu, Xie Yun bahkan beberapa kali melakukan pelecehan pada sang pangeran.

    Hingga suatu hari Pangeran Hanren berhasil melarikan diri dari sekapan Xie Yun dan bersembunyi di Hutan Douwu yang berselimut kabut tebal sepanjang waktu.

    Di sanalah dia bertemu seorang pemuda pertapa yang hidup menyendiri di sebuah gubuk kecil di tengah hutan. Sayangnya kondisi tubuh sang pangeran tidak bisa bertahan lebih lama. Dia pun akhirnya meninggal dengan sebuah janji.

    "Jika memang ada kehidupan lain, aku berjanji akan membalas kebaikanmu padaku." Dalam satu tarikan napas, Pangeran Hanren meninggal tanpa mengetahui siapa sosok sang penolong dan apa yang telah dilakukan sang penolong padanya.

    Hati manusia boleh dalam dan tidak ada yang bisa mengetahui isinya. Namun jangan meremehkan hati seorang dewa. Sungguh naif jika seseorang berpikir Dewa adalah sosok tanpa cela dan tidak memiliki dendam dalam hatinya.

ADONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang