6

543 49 18
                                    

Rambut acak-acak kan,kemeja yang digulung selengan dan raut wajah kentara panik, cemas, khawatir bercampur jadi satu.

Itulah penampakan Off saat ini.

Off berlari dari koridor rumah sakit menuju ruang UGD.

Ingatan tentang suatu kabar beberapa menit yang lalu masih saja berkecamuk dalam pikirannya.

"Paman, Gun kecelakaan! "

Apa-apaan itu?
Suara orang asing diseberang telepon milik keponakannya itu terus saja membuat jantungnya hampir berhenti berdetak.

Sontak Off lekas menanyakan tempat kejadiannya,namun ia malah mendapat alamat rumah sakit karena katanya Gun sudah ada di UGD.

Bahkan jika ini penipuan, Off tidak peduli. Ia harus memastikan kondisi Gun yang sebenarnya dengan mata kepalanya sendiri saat ini.

Kini disetiap langkahnya, perlahan ingatan tentang kecelakaan kedua orang tuanya mulai merasuki pikirannya lagi.

"Kumohon Tuhan.... " Gumamnya, yang berisi makna semoga Gun baik-baik saja

Apakah kali ini Tuhan akan mengambil sesuatu yang berharga darinya lagi?
Bahkan saat ini, itu adalah satu-satunya hal yang sangat berharga dalam hidupnya.
Sebegitu bencinya kah Tuhan padanya?

Pikir dan asumsi Off melayang tidak karuan.

"Paman, disini! "

Langkahnya berhenti saat ia berhasil menemukan segerombolan pemuda yang seusia Gun.

Satu dari mereka melambaikan tangan kearahnya.

Ekor matanya menelisik seseorang yang baru saja memanggilnya itu.

Ia adalah Joong . Pimpinan club motor Gun.
Off tahu karena Gun pernah memperkenalkannya saat tanpa sengaja mereka berpapasan beberapa bulan yang lalu.

Off menghampiri nya dan mendapat salam dari beberapa orang disana.

"Apa Gun baik-baik saja? " Tanya Off pada Joong.

Joong mengangguk.

"Untunglah dia baik-baik saja. Dia sedang mendapat jahitan dari dokter karena ada luka yang cukup dalam di lengannya. "

"Apakah sangat parah? Apa ada luka lain selain di lengannya? " Tanya Off lagi.

"Tidak paman , mungkin hanya ada beberapa luka gores di beberapa tubuhnya" Jawab Joong

Off meringis namun juga merasa lega.

Ia bersyukur karena setidaknya Gun baik-baik saja.

Ia harus memberikan perawatan kulit yang rutin pada Gun sehabis ini, agar luka-luka nya itu tidak membekas.

Pikir Off.

"Duduklah terlebih dahulu paman. Maaf karena kami membuat panggilan tiba-tiba yang begitu mengejutkan. "Ucap Joong.

Off menurut. Ia duduk di salah satu kursi tunggu.

Jujur saja, saat ini jantungnya masih terlalu lemah karena kabar mengejutkan itu.

" Tak apa. Paman berterimakasih pada kalian karena sudah membawa Gun kesini"

"Bisakah kau ceritakan kronologinya, kenapa tiba-tiba terjadi hal seperti ini!?" Pinta Off penasaran.

"Beberapa hari ini Gun sulit sekali untuk fokus. Sudah beberapa kali kami memergokinya melamun sendirian. " Jelas Mond menimpali.

"Iya paman. Sepertinya Gun sedang memikirkan sesuatu,tapi dia tidak pernah menampakkan sedikitpun emosi nya pada kami. Saat ditanya, dia selalu bilang tidak apa-apa atau sedang memikirkan sesuatu." Kini Yok juga ikut berbicara.

Bastard Uncle (OffGun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang