2

602 43 4
                                    

Hari sudah menjelang malam Gun baru pulang dari universitasnya, berlari-lari kecil mencari wanita tersayangnya.

"Mommy, uncle pulang hari ini kan? " Tanya Gun pada Namthan, ibunya, yang saat ini sedang menyiapkan makan malam bersama maid nya.

Namthan tersenyum, putra tunggalnya ini memang tidak bisa sehari saja hidup tanpa Off.

"Iya Gun. Mau menjemputnya di bandara? Uncle mu pasti nanti akan senang. " Tanya Namthan.

Gun menggeleng.

"Tidak, lagipula sudah ada managernya. Dan aku tidak suka dikerubungi fans uncle nanti di bandara. "Ucapnya.

" Yasudah. Gun mandilah dulu, lalu kita makan malam bersama. Besok jika uncle mu tidak ada jadwal, kita makan malam bersama uncle Off.. "

Cup
"Oke? "Tanya Namthan lembut seraya mencium kepala Gun.

" Um. "Jawab Gun tersenyum kemudian berlalu menuju kamarnya.

Gun tidak pernah sekalipun mengeluh maupun merengek, tapi Namthan sangat tahu bahwa Gun selalu merasa kesepian jika berada di rumah.

Semenjak kematian ayahnya satu tahun lalu,bukan hanya sering ikut balapan,ia juga semakin sering keluar malam untuk clubbing. Bahkan Namthan kerap mendapat laporan dari para maidnya, terkadang juga Gun tidak pulang berhari-hari kerumahnya.

Gun masih butuh sosok seorang ayah, dan untungnya sosok itu ada pada diri Off. Off sering menemani Gun menggantikan ayahnya bermain saat ada waktu luang maupun saat hari libur. Sehingga akhir-akhir ini Namthan sudah tidak terlalu khawatir padanya.

Namthan pun sangat jarang berada di rumah karena pekerjaannya sebagai pramugari. Ia sudah menjadi pramugari saat sebelum menikah. Mungkin ia hanya pulang sekitar seminggu dalam 3 bulan. Dan hari ini hari ke-3 bertepatan pada hari liburnya.

Walaupun Off bukan adik kandungnya, tapi ia sudah menjaga Gun dengan sangat baik.

Sebenarnya Off adalah sepupunya,anak dari adik ayahnya. Tapi karena kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan saat ia masih berumur 9 tahun, ayah Namthan memutuskan untuk mengangkat Off menjadi putranya agar nama Off bisa masuk dalam kartu keluarganya.

Pada saat itu Namthan masih berumur 21 tahun dan Gun baru menginjak usia 3 tahun.

Off sudah terbiasa dengan kemewahan sedari kecil karena keluarganya memang dari kalangan yang berada. Off juga anak yang pandai dan tidak susah diatur, sehingga pada usianya yang masih terbilang muda, ia sudah menjadi model yang cukup populer pada saat itu.

Dan tentunya sekarang ia sudah menjadi model yang sangat terkenal.

Usia Namthan terpaut 12 tahun dengan Off. Walaupun kini usianya sudah berkepala 4,tapi wajahnya masih terlihat awet muda. Dan berkat wajahnya itulah ia masih bekerja sebagai pramugari.

Ia berpikir akan berhenti bekerja, dan ingin meneruskan perusahaan ayahnya yang dulunya dikelola oleh suaminya. Untuk saat ini perusahaan tersebut dikelola sementara oleh Off dan lagi-lagi Namthan bersyukur Off mau direpotkan walaupun jadwal pemotretan nya juga padat.

"Kak! " Panggil seseorang menepuk bahu Namthan yang sontak membuatnya menoleh.

"Oh,ternyata itu kau Off"

"Apa yang sedang kau pikirkan kak? Aku sudah beberapa kali memanggilmu dari tadi dan kau tidak mendengarnya" Ucap Off heran.

"Ah itu, bukan apa-apa. Oh iya, kapan kau datang? Ku kira pesawat mu akan landing nanti sekitar jam 10 malam. " Tanya Namthan.

"Penerbangan ku dimajukan,jadi aku lebih cepat sampai. Ini oleh-oleh untukmu dan Gun,maaf karena waktu itu tidak bisa datang untuk makan malam. " Ucap Off seraya memberikan 2 paper bag pada Namthan.

Bastard Uncle (OffGun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang