7

546 43 8
                                    

"Emhh,uncl... "

"Haa... Mmhh, tunggu sebentar.. "

"Ha.. Heupphh.. "

"Uncle.... Mhhh..hmphh.. "

"Offhhh... "Gun menggumamkan nama Off, membuat sang empu sontak melepas tautan bibir keduanya.

Senyum tipis terbit dari bibirnya ketika ia mulai membayangkan Gun menyebut namanya diiringi dengan desahan merdunya.

Suaranya terdengar indah.
Off bertanya-tanya,
apakah nanti suaranya akan lebih indah daripada ini saat Gun berada di bawah kukuhannya?

Off beralih duduk diatas ranjang rumah sakit.
Membawa tubuh mungil itu kedalam pangkuannya.

Kedua tangannya ia gunakan untuk menumpu punggung dan tengkuk Gun.

"Uncle ingin membunuh ku? Haa.. Biarkan aku bernapas uncle! " Gerutu Gun tepat didepan wajah Off.

Off tersenyum. Ada kesenangan tersendiri baginya saat melihat ekspresi penuh gairah Gun karena ulahnya.

"Baiklah, akan kulakukan secara perlahan. Buka mulutmu! "Sontak Off menarik tengkuk Gun dan kembali menyatukan bibir keduanya.

Dengan perlakuan Off yang seperti itu, mau tidak mau Gun membuka bibirnya membiarkan lidah Off kembali masuk dalam mulutnya.

Berbeda dengan sebelumnya, kini Off benar-benar melakukannya secara perlahan.

Gun hanya bisa menerimanya, membalas ciumannya pun ia masih kewalahan.Bukannya ia tidak pernah berciuman, tapi ciuman kali ini sangat di dominasi oleh Off,tenaganya pun sangat kuat.

Dan jangan lupa ia tidak pernah menutup mata saat berciuman. Menurutnya sensasinya sangatlah menyenangkan ketika melihat seseorang yang diciumnya memejamkan kedua matanya dari jarak sedekat ini, apalagi itu Off.

Sesekali ia meringis ketika Off menggigit-gigit kecil bibirnya.

Bagaimana bisa setiap berciuman dengan Off terasa sangat nikmat?

Gun selalu saja terbuai akan ciuman nya.

Off sangat pintar berciuman.

Pasti ia sudah sering berciuman sebelumnya. Entah berapa banyak wanita yang sudah ia cium.

Benar atau tidaknya, itu hanyalah asumsi Gun saja.

Ini sudah cukup lama dan bibir Gun sudah terasa kebas,

Gun kehabisan napas

Lagi...

Puk... Puk...

Gun memukul pelan dada Off, membuat Off perlahan mengendurkan pelukannya dan melepas tautan bibirnya.

Cpptthhh....

"Ingin berhenti? " Tanya Off lembut seraya membelai pipi Gun yang memerah akibat gairah.

Yah, sebenarnya juga karena merasa malu.

Gun mengangguk.

Off tersenyum. Sangat terlihat,saat ini wajahnya mencerminkan kepuasan.

"Baiklah. Sekarang ganti bajumu, kita bisa pulang sekarang. Kurasa kau sudah cukup lama berada di rumah sakit. "

♬♩♪♩ ♩♪♩♬


Klontang...

Terdengar suara krasak-krusuk dari gudang rumah Gun.

Off yang kebetulan sedang berkunjung ke rumahnya pun mengernyitkan alis bingung.

Bastard Uncle (OffGun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang