CHAPTER 4

3 2 0
                                    

Happy reading🌻

Adira perlahan membuka mata nya, dia melihat sekeliling ternyata dia masih berada didalam kamar mandi kemudian dia bangkit dan keluar dari kamar mandi ketika dia hendak menuju kamar nya dia berpapasan dengan Rival, kakak tiri nya yang seperti nya baru pulang kuliah.

Rival melihat Adira dari atas sampai bawah, banyak luka disana yang pasti nya karna perbuatan mama nya tapi bukan luka-luka tersebut yang menjadi fokus Rival saat ini, melainkan Rival fokus kearah dada Adira yang tembus pandang karna basah.

Adira yang merasakan pandangan kakak tiri nya itu melihat kearah bawah kemudian buru-buru menutupi dada nya menggunakan kedua tangan nya.

"lo ngapain disini?Sengaja mau ngegodain gua?" tanya Rival dengan satu alis terangkat

"Apaan sih lo, Gak jelas banget" ketika Adira hendak melangkah pergi, tangan nya ditahan oleh Rival

"bantu gua dulu, baru lo boleh masuk pergi" ujar Rival, Adira yang melihat gelagat Rival yang aneh dia buru-buru melepaskan tangan nya kemudian berlari menuju kamar nya, setelah itu mengunci kamar nya.

"buka anjing!bantuin gua keluarin dulu!" Rival menggedor pintu kamar Adira

"pergi Lo! Gua ga mau bantuin lo!" ujar Adira dari dalam kamar nya

"Shit!" umpat Rival, kemudian dia menuju kamar nya sendiri.

••••

Keesokan hari nya, seperti biasa Adira pergi ke sekolah hanya saja hari ini dia memakai switer karna takut luka ditangan nya terlihat oleh orang lain.

Ting

Suara notifikasi dari handphone Adira, kemudian dia mengecek nya dia tersenyum membaca pesan singkat itu.

Fael(●'з')♡
Cantik, aku udah didepan gerbang rumah kamu nih

Adira
Tunggu, aku kesana.

Setelah membalas pesan dari Rafael Adira buru-buru keluar rumah nya, dia menuruni tangga melihat sekitar nya tampak sepi mungkin ibu dan kakak tiri nya masih tertidur.

Adira membuka gerbang rumah nya, kemudian tersenyum melihat seorang lelaki duduk diatas motor sport nya.

Rafael menoleh kemudian tersenyum, "Hai cantik"

"hai juga" Adira menaiki motor milik Rafael

"tumben kamu pake switer, kamu sakit?terus itu disudut bibir kamu kok ada luka?"

"aku gapapa el" selalu seperti ini jawaban Adira

"kamu kalau ada apa-apa cerita sama aku, aku ini pacar kamu yang udah pasti bakalan lindungin kamu dari orang yang jahatin kamu" ujar Rafael

Adira tersenyum, "iya ganteng, tapi aku beneran gapapa kok udah yuk buruan jalan nanti telat lagi sekolah nya"

"yaudah iya" kemudian Rafael menjalankan motornya.

Tidak ada percakapan, hanya ada keheningan diantara mereka Adira yang sibuk menikmati semilir angin dipagi hari dan Rafael yang fokus menyetir motor nya.

"Sarapan belum?" tanya Rafael, memecahkan keheningan.

"belum" jawab Adira

"mau beli bubur ditempat biasa?"

"Gak deh, langsung ke sekolah aja nanti gampang aku beli sarapan dikantin aja"
Ujar Adira

"baiklah tuan putri"

Sesampai nya disekolah tidak ada kejadian seperti kemarin, mereka hanya melihat tanpa mengatakan sepatah kata pun, Adira menjalani aktivitas disekolah normal seperti kebiasaan para murid sekolah.

Gimana nih?next?
jaga kesehatan ya guys
See you next chapter
Byee🙋🏻‍♀

ADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang