04

21 2 0
                                    


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Apa kabar semua?
Semoga selalu sehat yah, doa yang terbaik dari aku untuk kalian semua

Mau langsung baca aja yuu???
Jangan lama-lama, takutnya kalian bosan hehe

Jangan lupa untuk bersholawat hari ini, dan yang belum melaksanakan ibadah segera laksanakan yah

بسم الله الرحمن الرحيم

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ

Yakinlah sama Allah, apapun masalahnya pasti ada jalan keluarnya
~Pretty~


Happy Reading!!

"Pretty...... Kamu tumben banget deh jalannya cepat, kantin bareng yu" teriak Aneisha dan ingin mengajak pretty untuk ke kantin
"Yuukkk.... Kirain aku kamu ga ke kantin, soalnya tadi keliatannya murung banget, kenapa sih Sha?" tanya pretty sambil berjalan di koridor sekolah
"Aku takut prett" ujar Aneisha sedih, karena sejak kedatangan umi husna dan kyai husein, Aneisha mempertimbangkan rencananya tersebut
"Gus Reza yang memintanya bukan? Ini amanat Sha" pretty meyakinkan Aneisha
"Bismillah aja yah, aku ga tau harus gimna, Gus reza sendiri masih belum bangun prett"
"Sha... Yakin sama Allah apapun masalahnya pasti ada jalan keluarnya"  pretty pun menenangkan Aneisha, sejak kejadian itu Aneisha sering menanggung beban ini sendirian

"Hallo dua bidadarinya Zikra" sapa Zikra kepada Aneisha dan pretty
"Yee.. mimpi lo zik, sejak kapan kita jadi bidadari lo" tungkas pretty kesal
"Sejak tadi, waktu pas gua bilang kalian bidadari gua hehe"
"Dihh... Ogah gua zik" ujar Aneisha tertawa
"Males ga sih Sha, kalo udah ada nih orang, pergi yu ah" ajak pretty dan diberi anggukan oleh Aneisha
"Yahhh... Kalian mau kemana?" Tungkas Zikra
"Kayangan" jawab keduanya

~

"Assalamualaikum Kanaya"
"Waalaikumussalam, ehh kamu za, kirain aku siapa" ujar Kanaya
"Lagi happy yaa" tanya Fahreza
"Hhe iya nih, Reza ngapain kesini?" Tanya Kanaya
"Ouh aku mau beli minum" jawab Fahreza jujur
"Beli minum atau ngikutin aku?" Dengan nada kepedean seorang kanaya
"Dih pede banget sih, engga Yaa... Emang mau beli minum yang segar-segar" sambil tersenyum

"Oh iya za, tadi Abi Ja'far bilang, aku suruh hafalan ke kamu hari ini, karena Abi ada kajian majlis di kampung sebelah, boleh kan za?" Tanya Kanaya memastikan
"Boleh nay, aku pamit ya assalamualaikum" Fahreza pun meninggalkan Kanaya
"Waalaikumussalam" jawab Kanaya tersenyum

"Ekhem... Aduh ada yang lagi kasmaran nihh" ujar Aneisha, entah dari mana anak itu sudah berada di warung sejak tadi
"Loh, ko ada kamu Sha?" Ujar Kanaya penasaran, jangan-jangan percakapannya tadi didengar oleh Aneisha
"Adalahhh, aku mah ada dimana-mana kali" jawab Aneisha dengan santainya
"Bodo... udah ah pamit" Kanaya pun berjalan meninggalkan Aneisha
"Ehhh... Tunggu nay" Aneisha pun mengejar Kanaya
"Ehhh...tunggu neng, belum bayar, sekalian sama mba yang tadi juga belum dibayar" ujar ibu warung
"Wahh... Parah lu nay, yaudah ini ya Bu uangnya terima kasih, lebihnya ambil aja hehe" Aneisha pun mengeluarkan beberapa uang kertas
"Makasih ya neng"

"Kanaya nih orangnya kebiasaan banget sih, bener-bener yahh, awas aja nanti, kalo ketemu" gerutu Aneisha

~

"Umi.... Umi ada disini" ujar Aneisha karena dia melihat ada umi husna
"Umi kangen sama Reza Sha, mangkanya umi kesini" jawab umi husna
"Umi, maaf yah kalo aja Aneisha datang lebih dulu pasti ga akan kaya gini umi" Aneisha masih merasa bersalah kenapa saat itu bukan Aneisha saja yang ada di posisi Fahreza
"Bukan salah kamu Sha, umi sebenarnya penasaran, siapa yang melakukan ini, sekarang bahkan Atreya malah menyalahkan mu" umi husna seseorang yang tidak ingin melihat putranya merasa kesakitan, dengan adanya kejadian ini, dia terus
Bersedih

"Kita cari pelakunya sama-sama ya umi, tapi ketika abang udah tau kalo dia berada di jalan yang salah" ujar Aneisha memastikan umi husna agar tidak merasa khawatir
"Inshaallah Sha, sekarang dia sudah berubah" jawaban umi yang membuat Aneisha yakin, karena memang dia perlahan-lahan sudah mulai berubah
"Bismillah umi, kita jalanin semuanya, dengan baik dan atas izin Allah" umi husna pun berpelukan dengan Aneisha diruangan serba putih berbalut hijau dengan suara detakan jantung yang semakin melemah.

Penasaran ga sihh sebenarnya alur ceritanya kemana yahh???
Yukkk... Vote dan komen yang banyak yahhh, inshaallah jadi makin semangat buat nulisnya

Flash back

Duarr....
Duarr....
Duarr....

"Zik, itu suara apa?" Tanya Aneisha dengan nada ketakutan yang gemetar
"Tembakan Sha, tapi siapa yang ditembak, siapa yang jadi sasaran" jawab Zikra dan memastikan bahwa tidak ada yang terluka
"Panggil semua anggota geng kita, apakah mereka aman" tungkas Aneisha yang langsung diberi anggukan oleh Zikra


Aikhtilaf (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang