05

16 2 0
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Apa kabar semua? Semoga selalu sehat yahh

Akhirnyaa kembali juga nihh, siapa yang ga sabar buat baca cerita iniii???

Maaf yahh semuanya udah jarang buat upload cerita hehe
Yuukkk... Langsung aja yahh


بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan lupa untuk bersholawat hari iniii

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ




Sudah lama Aneisha tidak kembali ke pondok pesantren, karena selalu banyak tugas di sekolahnya, hari ini dia berniat untuk meliburkan jadwal diluar sekolah, untuk bisa menemui sahabatnya itu

"Assalamualaikum Aneisha, plisss... Akhirnya kamu kesini juga" sambut Kanaya dengan gembira

"Wa'alaikumussalam warahmatullah, Alhamdulillah nay, aku bisa ketemu sama kamu lagi, hari ini ada cerita apa nih hehe" kekehan Aneisha membuat seorang Kanaya merasa sedih

"Sha"panggil Kanaya dan melanjutkan bicaranya dengan rintihan kecil "kamu tau aku suka sama fahreza kan, tapi ko dia jahat banget sih Sha"

"Hahh!! Maksudnya apa nih nay? Aku ga paham" ujar Aneisha

"Waktu itu, aku pernah bilang ke kamu, aku ga akan pernah berpacaran, dan jangan sampai ada yang menembak aku untuk berpacaran, kamu tau itu kan Sha?"

"Iya nay, aku paham, kamu pernah bilang kaya gitu sama aku, terus kamu sekarang kenapa jadi nangis gini sih nay" tanya Aneisha menenangkan

"Fahreza dia mengajak ku untuk berpacaran Sha, walaupun aku suka sama dia, tapi aku ga mau melakukan hal itu Sha, aku ga mau" sontak Aneisha kaget mendengar hal seperti itu. Fahreza entah rencana apa yang dia lakukan

"Nayy... Tenang dulu yah, Abi Ja'far sudah tau soal ini kah?"

"Belum Sha, Abi belum tau, hari ini aku ingin berjumpa dengan Abi, karena aku akan pindah pondok pesantren Sha"

"Lohh... Kamu mau pindah nay, Kapan?" Tanya Aneisha yang sempat kaget mendengar pernyataan itu

"Besok aku berangkat sha, hari ini orang tua aku mau kesini, untuk meminta izin sama Abi, kalo aku mau keluar pondok"

"Ini bukan gara-gara Fahreza kan nay?" Tanya Aneisha yang langsung diberi gelengan kepala oleh Kanaya "ini bukan gara-gara Fahreza ko Sha, tapi emang orang tua aku yang meminta aku untuk pindah, katanya biar aku ada pengalaman baru lagi, apalagi aku sudah lama banget disini" kekeh Kanaya untuk tidak memperkeruh keadaan

"Terus nanti aku kesini sama siapa nay? Kamu ihhh kenapa ninggalin aku sih nay, waktu itu mawar terus sekarang kamu nay" tangis Aneisha pecah ketika saat itu

"Lohh... Mana nih yang katanya Aneisha orang yang ga gampang buat nangis? Lagian aku juga ga bakalan ko ninggalin kamu sendiri, soalnya nanti pekan depan, mawar akan kembali mondok disini loh"

"Kamu serius nay?" Ujar Aneisha yang diberi anggukan oleh Kanaya "aku serius lah Sha"

"Tapi nay, kamu pergi mawar hadir, kenapa kita selalu ga lengkap sih nay?" Tangisan yang pecah dari mata indah itu pun ternyata memberi rasa, harapan, dan pertanyaan, kenapa persahabatan ini selalu mempunyai keterbatasan waktu

"Udah deh Sha, jangan cengeng gitu ahh, kaya ga bakalan ketemu lagi aja deh" ujar Kanaya yang akan terbawa suasana haru "Mendingan kamu anter aku ke Abi, orang tua aku sudah datang loh" Aneisha pun langsung menuruti permintaan sahabatnya itu

~

"Pagi Sha, kemana Lo kemarin ga ikut rapat" tanya zikra, yapss hari ini Aneisha sudah mulai sekolah kembali

"Anterin temen gue pindah pondok, kenapa Lo nanya kek gitu?"

"Kemarin ada geng itu lagi Sha, sepertinya dia masih ngincer loh deh" Zikra yang penasaran karena Aneisha selalu dikejar-kejar oleh para geng itu
"Lo sebenarnya ada masalah apa sih Sha, sama mereka?" Tanya zikra

"Hehh! Lo udah tau jawabannya ya zik, pliss deh masih pagi ini tuh, gini aja deh gua akan ceritain semuanya, kumpulin aja anak-anak, sekalian kita udah lama ga ke panti" ujar Aneisha yang akan membeberkan semuanya

"Oke deh Sha, jangan lupa traktiran dari Lo kita tunggu yahh malam ini" pinta Zikra "bawel lohh!" Tungkas Aneisha

Entah kenapa Aneisha jika bertemu dengan Zikra pasti selalu saja marah-marah

"Zaa... Kamu kapan sih bangunnya? Malam ini kita ada persiapan buat ke panti loh, biasanya kamu kan yang selalu terdepan kalo kita ke panti, sekarang aku yang harus gantiin kamu" ujar Aneisha dengan rintihan kecil. "aku tunggu kamu sampai sadar yah za, tapi kamu harus janji, kamu akan bangun lagi za, kamu akan sadar lagi za"









Aikhtilaf (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang