bab 1

401 24 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


............

Nania Dwita gadis cantik berusia 20 tahun kini sedang duduk di bangku taman kampus nya. Nania sedang membaca novel yang baru saja dia beli beberapa Minggu yang lalu. Nania membaca selembar demi selembar dan terkadang dia mengumpat karena kesal dengan tokoh utamanya.

" Aish ini yang nulis novel punya dendam apa sih."  gumamnya.

" Engga novel ini, engga hidup gue semua sama sama menyebalkan dan sial." Gumamnya lagi

Nania Dwita mungkin gadis itu terlihat baik baik saja, namun siapa sangka Nania memiliki banyak luka yang dia simpan.

Kedua orang tua nania menikah karena perjodohan bisnis, ya orang tua nania menikah karena kakek dan nenek Nania ingin menjalin hubungan kerjasama yang erat antara kedua perusahaan besar milik kakak dan nenek Nania.

Nania Dwita memang terlahir di dalam pernikahan yang sah, namun kehadiran hanya formalitas belaka. Selama 21 berumah tangga ayah nania tidak pernah mencintai ibunya Nania. Namun sebaliknya ibu Nania mencintai ayah nya Nania. Memang iya ayah Nania selalu memenuhi kebutuhan hidupnya mereka dan tidak pernah melakukan kekerasan kepada Nania maupun ibunya. Tetapi ayah Nania jarang berada dirumah dan sikap nya dingin kepada ibunya dan juga Nania.

Nania anak tunggal semua kebutuhan hidupnya Nania sangat terpenuhi, bahkan Nania memiliki ruangan khusus di rumahnya yang berisi banyak buku kesukaan nya. Ya bisa di bilang perpustakaan pribadi milik Nania. Nania juga memiliki puluhan barang branded dirumahnya, namun satu Nania yang tidak miliki kasih sayang seorang ayah dan kebersamaan dengan kedua orang tua nya.

Nania muak dengan kehidupannya, kebahagiaan batin nya tidak pernah terpenuhi. Nania sempat menyuruh ibu nya untuk meminta cerai dengan ayah nya, tetapi jawaban ibunya adalah ibunya masih mencintai ayah nya dan juga Nania masih membutuhkan uang dari ayahnya untuk melanjutkan pendidikan Nania.

Nania memiliki sahabat yang bernama fifian, sahabat nya itu dari kalangan keluarga sederhana fifian berkuliah karena mendapatkan beasiswa karena semasa di sekolah fifian mendapatkan nilai tinggi dan sering mengikuti kejuaraan dan mendapatkan juara. Fifian dan Nania memiliki berbeda yang sangat menonjol. Keluarga fifian sederhana namun harmonis fifian juga memiliki dua adik laki-laki yang sangat menyayangi kakaknya. Sedangkan Nania anak tunggal kaya raya namun keluarga tidak harmonis.

Nania setiap kali ayahnya pulang Nania selalu memilih untuk tidak pulang dan menginap di rumah fifian, kedua orang tua fifian selalu mempersilahkan Nania untuk menginap dirumah mereka kapan pun yang Nania mau. Dan jelas itu membuat Nania bahagia, Nania tidak masalah jika harus tinggal dirumah sederhana milik fifian. Di rumah fifian sahabat nya Nania merasakan kasih sayang seorang ibu dan juga ayah di tambah ada kedua adik laki-laki fifian yang selalu mengajak nya jalan jalan di sekitar rumah mereka. Bisa di bilang keluarga fifian adalah keluarga kedua bagi Nania.

Saat Nania sedang asik membaca novel nya tiba-tiba bunyi nada dering ponsel nya terdengar.

" Halo assalamualaikum bi ada apa?"

" Waalaikumsalam non, tuan pulang non dan tiba-tiba nyonya dan tua berantem."

" Hmmm, okay makasih infonya bi."

Setelah mendapatkan telfon dari asisten rumah tangga nya nania menghela nafas panjang. Lalu pergi hendak mencari fifian.

Nania mencari fifian di kantin kampus karena fifian pasti sedang menitipkan dagangan nya di kantin kampus.

" Fifian." Ucapan Nania memanggil fifian.

" Hai na, ada apa?." Tanya fifian dengan wajah yang menoleh kearah Nania.

" Gue nginep di rumah Lo ya, boleh?" Tanya Nania.

" Boleh, pasti ayah lo pulang yah?" Tanya fifian.

" iya nih gue males ketemu ayah." Ucap Nania dengan memutar bola matanya malas.

Nania dan fifian pulang ke rumah fifian, sesampai di rumah Nania di sambut dengan hangat oleh ibunya fifian.

" Bu, Nania seperti biasa ya. Menginap di sini." Ucap Nania.

" Iya, ayok kita makan siang dulu ibu sudah memasak untuk kalian." Ucap ibu menyuruh Nania dan fifian untuk makan bersama.

.........

Nania dan fifian berangkat kuliah bersama dan seperti biasa mereka menjalankan aktivitas pembelajaran di kampus. Setelah selesai mengikuti mata pelajaran Nania memutuskan untuk pulang kerumahnya.

Sepanjang perjalanan nya menuju rumah perasaan Nania gelisah, sesampai nya di pekarangan rumah nya Nania melihat mobil sang ayah.

Saat memasuki rumah Nania terkejut dengan ibunya yang tergeletak di lantai.

" Sarah, bangun Sarah." Ucap ayah Nania dan langsung menggendong istrinya untuk di bawa ke rumah sakit.

Sesampai nya dirumah sakit ibu nya Nania di nyatakan meninggal dunia karena terkena serangan jantung. Seketika dunia Nania berhenti saat dokter menyampaikan hal tersebut. Kebencian dan kekecewaan Nania kepada sang ayah makin bertambah.

" Ayah puas hah!"

" Bunda meninggal gara-gara ayah!!"

" Ayah pulang bawa jalang dan anak hasil perselingkuhan kalian, dan pada akhirnya membuat bunda syok."

Ya sebelum nya Nania sudah diberi tahu oleh asisten rumah tangga nya jika ayah nya membawa seseorang. Ayah pergi dan pulang lagi membawa seorang perempuan dan anak laki-laki berusia 6 tahun.

" Heh jalang, pelakor puas loh hah!!, Udah bikin bunda gue meninggal." Hati Nania sakit seperti di remas remas.

" Maafkan Tante nak, Tante kira ibu kamu akan menerima Tante dan juga anak Tante. Karena ayah kamu dan Tante sudah menikah secara agama sudah lama, dan kata ayah kamu ibumu mengetahuinya." Memegang kedua tangan Nania.

" Halah, udah tau ayah punya istri kenapa loh mau hah dasar cewek murahan!!" Mata Nania memerah dan dadanya naik turun menahan amarahnya.

" Seneng kan Lo, sekarang Lo engga punya saingannya, Bunda gue udah meninggal. Dan untuk Ayah aku benci dengan ayah dan aku akan pergi sejauh jauhnya. Tenang aja yah aku engga akan minta harta ayah sedikitpun. Semuanya harta silahkan Ayah kasih ke jalang ayah dan anaknya." Ucap Nania lalu pergi meninggalkan ayahnya.

Ayah Nania ingin mencoba mengejar Nania namun kakinya lemas tak bisa di bawa untuk berjalan. Ada rasa penyesalan yang berselimut di hati nya.

Nania mengendarai mobil nya dengan perasaan yang sangat kacau. Nania mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, fikiran dan jiwanya sudah di kuasai oleh dendam dan amarah, Dan pada akhirnya.

Brakkk

Hai semuanya, jangan lupa setelah di baca klik bintang nya ya.

Dan jangan lupa untuk meninggalkan jejak

KALAU MENURUT KALIAN CERITA INI BAGUS JANGAN LUPA DI SHERE YA

See you bay bay 👋👋

koushik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang