.
.
.
.
❤️.....................❤️Beberapa hari setelah saran dari para sahabatnya Edwin memberanikan diri untuk meminta bantuan sang papa untuk ikut berkerja di kantor nya.
Edwin pergi ke kantor papanya setelah pulang dari kampus. Sesampai di sana langsung Edwin menui sang ayah.
" Permisi pak maaf mengganggu, saya hanya ingin menyampaikan jika anak bapak mas Edwin ingin bertemu." Ucap sang sekertaris.
" Ya masuk saja."
Setelah di persilahkan untuk masuk Edwin masuk kedalam ruang kerja sang ayah. Di dalam suasana canggung terjadi karena sejak kejadian 3 tahun yang lalu Edwin benar-benar menjauh dari sang ayah.
" Ada apa nak, kenapa kamu ke kantor papa?" Tanya sang ayah mencoba untuk memulai topik pembicaraan.
" Edwin mau minta tolong buat papa masukin Edwin ke kantor papa." Ucap Edwin dengan nada canggung karena setelah sekian lama baru kali ini Edwin memanggil ayah nya kembali dengan sebutan 'papa'.
" Hah? Maksudnya kamu ingin berkerja di kantor papa nak?" Tanya sang ayah dan di jawab anggukan dari Edwin.
" Ouh baik lah, tapi di kantor papa ada lowongan pekerjaan buat office boy. Lebih baik kamu menjadi kepala cabang salah satu caffe milik Mama kamu saja. Mau nak?" Tanya sang ayah.
" Mau pah, yang penting Edwin ada perkerjaan." Ucap Edwin.
" Baik, nanti papa beritahu info lebih lanjut ya." Ucap sang ayah dengan tersenyum ke arah Edwin.
" Okay, terimakasih pah. Kalau begitu Edwin pamit pulang." Ucap Edwin lalu langsung bergegas pergi, namun sebelum Edwin pergi tangannya dicekal oleh sang ayah.
" Nak ini sudah waktunya makan siang temenin papa makan siang mau?" Ucap sang ayah.
" Maaf pah Edwin sibuk." Ucap Edwin lalu pergi begitu saja. Edwin bergegas pergi meninggalkan ayahnya. Melihat Edwin yang mencoba menghindar membuat sang ayah sedih.
" Sebegitu benci nya ya kamu sama papa sayang, tapi memang salah papa dulu yang berani membawa istri kedua papa ke rumah. Tapi engga apa-apa sekarang kamu memangil dengan sebutan papa itu sudah cukup."
............
Sesampai di rumah Edwin melihat alara sedang bermain di ruang keluarga bersama bi Ani. Di sisi lain alara yang yang melihat ayah nya pulang merasa bahagia dan merentangkan kedua tangannya mengisyaratkan ingin di gendong.
Setelah Edwin membersihkan diri nya Edwin kembali ke ruang keluarga untuk menemani alara.
" Bibi bisa mengerjakan kerjaan yang lain, alara biar sama aku aja" ucap Edwin dengan menghampiri alara.
Edwin bermain dengan alara, Edwin menuruti semua yang alara ingin mainkan.
Keesokkan harinya seperti biasa Edwin ada jam matkul pagi, tetapi sebelum berangkat Edwin menyempatkan diri nya untuk memandikan alara.
" Lara sama bibi dulu ya, gue sepertinya pulang sore karena gue mau ngecek caffe yang di pegang gue." Ucap Edwin dengan menatap wajah lucu alara.
" Hmmm nih cowok kerasukan setan kah?, Kenapa dia sebaik itu sama gue. Seakan akan gue anak nya, padahal dia kan benci gue."
Edwin pulang ke apartemennya di sore hari. Hari ini Edwin merasa sangat kelelahan karena setelah kuliah biasanya dia nongkrong atau melakukan yang dia suka. Namun sekarang dia ke caffe mengecek keadaan dan memperkenalkan diri nya sebagai atasan mereka.
Sesampai nya di kamar Edwin melihat kaki dan tangan mungil milik alara rasa lelah itu tiba-tiba menghilangkan. di tambah saat mulai mendekati alara dan si bayi sadar bahwa ayah telah pulang alara tersenyum manis melihat Edwin. Edwin hanya membalasnya senyuman alara lalu bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya.
Selesai mandi Edwin menghampiri alara
" Alara tadi sudah minum susu?." Tanya Edwin tiba-tiba.
" Ouh iya gue lupa Lo belum bisa bicara ya, bentar gue mau tanya bibi dulu." Ucap Edwin dengan senyuman dan nada ejekan
" Aish dasar bocah sialan, berani beraninya dia ngejek gue karena gue belum bisa berbicara."
.........
Sekar akhir-akhir ini merasa Edwin jarang menemui nya. Karena penasaran Sekar mencoba menghampiri Edwin di apartemen nya. Sesampai di sana ada para sahabatnya Edwin mereka sedang berbincang-bincang dengan Edwin yang mengendong alara dan mengusap usap pipi gembul alara.
" Sayanggggg." Panggil Sekar dengan nada manja.
" Kamu selama ini kemana aja aku kangen tau." Ucap sekar.
Para sahabatnya Edwin yang melihat Sekar yang sangat manja itu merasa jijik.
" Terserah Edwin lah mau nemuin Lo 100 tahun yang akan datang juga engga masalah." Celetuk Kenzo
" Dih sirik Lo, bilang aja Lo iri karena Lo sampai saat ini masih jomblo." Ucap sekar dengan menatap sinis ke arah Kenzo.
Karena melihat perdebatan antara Sekar dengan Kenzo membuat Edwin mereka jengah lalu pergi ke dalam untuk mengambil cemilan.
Edwin duduk dengan memangku alara dan tangannya kanannya memegang cemilan. Saat sedang asyik-asyiknya Edwin memakan cemilan dengan mendengarkan ocehan alara tiba-tiba Sekar datang dan merebut paksa alara dari pangkuan Edwin.
" Ken nih urusin ulet keket ini." Ucap sekar dengan nada ketus dan sedikit melempar tubuh alara ke arah Kenzo.
" HEH GILA KAMU YA, ALARA ITU MASIH BAYI KALAU DIA KENAPA-KENAPA GIMANA HAH!!!" Ucap Edwin yang emosi melihat perlakuan Sekar terhadap alara.
" Kamu apa apaan sih sayang aku cuma kaya gitu doang marah, kamu engga kasihan apa sama anak kita yang ada di dalam kandungan aku." Ucap sekar dengan bergelayut di pundak Edwin.
Edwin yang melihat kelakuan Sekar yang manja kepada nya membuat Edwin reflek mendorong Sekar kebelakang. dan Sekar hampir terjatuh, Sekar yang diperlakukan oleh Edwin seperti itu membuat nya tidak terima.
" KAMU APA APAAN SIH, SEKARANG KAMU BERUBAH LEBIH MEMBELA ANAK SIALAN ITU DAN ANAK YANG GA TAU ASAL USUL DARI MANA. HARUS KAMU SELALU ADA BUAT AKU DAN ANAK KITA BUKAN NYA KAMU MEMENTINGKAN ANAK HARAM ITU." ucap sekar dengan nada emosi.
" Lo berbicara seperti itu sudah ngaca ke diri sendiri anak yang Lo kandung juga anak haram tolol. Dan satu lagi gue udah tau semua kebusukan Lo." Ucap Edwin dengan menunjuk Sekar. Ucapan Edwin membuat Sekar terkejut
" Ouh jadi Kamu sudah tau semuanya ya, oke baik lah Kamu juga tidak bisa memiliki alara untuk selamanya." Ucap sekar dan langsung pergi ke arah Kenzo dan merebut alara dari gendongannya Kenzo. Kenzo yang kaget dan belum siap untuk mempertahankan alara akhirnya alara berhasil di rebut oleh Sekar.
" WOY ANAK GUE." Ucap Edwin dengan berlari mengejar Sekar. Namun sekar lebih gesit dia bahkan langsung masuk kedalam mobil dan tancap gas dengan cepat
Edwin yang melihat Sekar mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi membuat nya menjadi lebih panik dan khawatir. Dengan segera Edwin menyusul sekar dengan motornya. Keadaan Edwin sudah kacau entah kenapa ada rasa khawatir dan takut kehilangan yang menyelimuti hati.
Halo semuanya, akhirnya aku update lagi setelah sekian lama.
Masih sepi ternyata ya
Kalau suka cerita ini jangan lupa di klik bintang nya ya.
See you di next part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
koushik
Fantasycerita ini fiksi, hanya karangan semata kalau penasaran baca kalau enggak ya ga apa apa Nania Dwita gadis cantik yang hidup di tengah keluarga yang berantakan. Nania mengalami kecelakaan setelah mengetahui ayahnya membawa selingkuhan dan juga anak n...