bab 2

250 17 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..............

" hah kok gue hidup lagi, perasaan tadi gue udah meninggal gara gara kecelakaan"

" Aww, apa nih. Hah tangan gue kok kaya tangan bayi terus apa lagi nih gue di gigitin sama semut?"

" Jangan-jangan, aaaaa masa sih"

Ya, Nania masuk ke dalam novel yang baru selesai ia baca beberapa hari yang lalu.

......

Sepasang suami istri pulang dari acara pesta temen mereka, mereka mengendarai mobil melewati jalan yang sepi karena jam sudah menunjukkan pukul 11:00 malam. Di tengah perjalanan mereka mendengar suara tangisan bayi.

" Pah coba denger deh kaya tadi aku dengar ada suara bayi menangis, ayok kita cari." Ajak sang istri.

Setelah pergi mencari sumber suara mereka menemukan sebuah kardus dekat tempat sampah. Di dalam kardus tersebut terdapat bayi mungil menangis dan tubuhnya dikerubungi oleh semut. Bayi tersebut terlihat seperti baru saja di lahirlah.

" Ya Allah papa, lihat ada bayi mungil. Tega banget orang tua nya buang bayinya sendiri." Ucap sang istri.

" Mah ayok kita bawa bayinya ke rumah sakit terdekat." Ajak sang suami dan mereka membawa bayi tersebut.

" Tunggu-tunggu benerkan ini kek alur cerita novel yang gue baca. Aaaa gue engga mau, masa di kehidupan gue sebelumnya udah ancur, sekarang gue akan mati di tangan bapak angkat gue juga."

Tangisan bayi tersebut yang tadinya kencang sekarang melemah karena kelelahan.

Sesampai di rumah sakit bayi tersebut di tangani oleh dokter. Setelah beberapa saat kemudian bayi mungil yang berjenis kelamin perempuan akhirnya keadaannya sudah lebih membaik.

" Pah bagaimana kalau kita adopsi bayi ini, kasian pah dia di buang oleh orang tua kandungnya." Ucap sang istri dengan menatap sendu ke arah bayi mungil yang berada dalam gendongannya.

" Iya mah papa juga kasian sama bayinya, tapi kita sedang banyak pekerjaan siapa yang akan merawatnya?" Ucap sang suami.

" Bagaimana kalau Edwin pah, dari pada Edwin bolos kuliah terus dan suka keluyuran di malam hari lebih baik kita suruh dia buat menjaga sementara bayi ini." Ucap sang istri.

" Mama yakin?, Edwin usianya baru 18 tahun." Tanya sang suami, dia merasa ragu dengan sang anak yang masih berusia 18 tahun dan ditambah dengan kelakuan anak nya yang pergaulan sangat bebas.

" Iya pah, mama yakin lagian sampai urusan kita selesai, setelah itu bayi ini kita yang akan merawatnya." Ucap sang istri meyakinkan sang suami.

" Eh tolong jangan, plis plis. Aku lebih milih sama kalian daripada anak kalian. Asal kalian tau aku akan mati di tangannya. "

koushik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang