bab 5

189 17 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

............

Selama membaca

..........
Para sahabatnya Edwin memindahkannya ke kasur nya. Beberapa menit kemudian Edwin terbangun dan melihat para sahabatnya sedang memperhatikan nya.

" Eh kenapa kalian ada di sini?" Tanya Edwin keheranan.

" Ed gue baru tau Lo sebangsat itu." Ucap dean dengan menatap tajam ke arah Edwin.

" Hah maksud Lo apa an!!" Ucap Edwin bingung dan juga sedikit terpancing emosi.

" Lo tega teganya mau bunuh bayi yang engga ada salah sama Lo." Ucap dean.

" Apa apaan sih, gue engga ngapa ngapain tuh bayi." Ucap Edwin masih mengelak.

" Jangan ngelak Lo Ed, memang kita engga lihat kejadian nya tapi kita ngeliat ada bantal di samping posisi nya juga sedikit menutupi mata kiri nya dan alara nangis dengan wajah pucat." Ucap Kenzo yang terlihat menatap Edwin dengan menahan amarahnya.

" Kalau iya kenapa, urusan kalian apa hah!!, Gara gara dia gue jadi kaya gini." Ucap Edwin dengan nada emosi. Edwin duduk di sisi ranjang dengan tangan yang terkepal menahan amarahnya.

" Hey sadar Ed sadar Lo yang terlalu bucin dengan Sekar dan ternyata Sekar selingkuh dengan digo sampai menghasilkan anak. Dan dengan bodoh saat Sekar ngaku Lo adalah ayah nya Lo percaya." Ucap Kenzo dengan mencengkeram erat kerah baju Edwin.

" Ya karena gue sering ngelakuin sama Sekar." Ucap Edwin.

" Ya okay Lo sering ngelakui tapi kenapa Lo langsung percaya,  pacar Lo aja modelan kek gitu di percaya. Lo masih ingat kan dulu Sekar pernah ngegoda Julian dengan alasan Julian duluan yang ngegoda Sekar dan Lo percaya. Sekar dari awal kalian pacaran itu niatnya aja udah engga baik suka ngelarang Lo main sama kita." Ucap Kenzo.

" Gue juga engga suka dari awal gue tau Lo pacaran sama sekar." Sambung Dean.

" Udah kalian engga usah ikut campur urusan gue, dan awas aja Lo semua bilang kejadian ini ke orang tua gue. Lo semua bisa habis di tangan gue." Ucap Edwin mengancam para sahabatnya.

" Gila Lo Ed, cuma gara gara cewek murahan itu Lo bersikap kaya gini sama kita yang jelas jelas sahabat Lo. Gue kecewa sama Lo." Ucap kenzo merasa kecewa apa yang di ucapkan Edwin.

" Dean kita balik aja yuk, engga usah urus cowok brengsek ini." Ajakan Kenzo kepada dean.

Sejak kejadian itu Edwin di jauhi oleh para sahabatnya, mereka hanya bertemu jika ada urusan penting saja. Dan sejak di jauhi oleh para sahabatnya di tambah kedua orang tua Edwin pergi ke luar negeri membuat Edwin semakin kesepian.

......

bulan berlalu kini usai alara menginjak 4 bulan alara sudah mencoba untuk belajar berbicara. Alara selalu berbicara dengan bahasa yang tidak bisa di mengerti.

Seminggu yang lalu bi Ani meminta izin untuk pulang kerumahnya karena anak nya sakit. terpaksa Edwin harus mengurus alara sendirian.

Di pagi hari yang cerah Edwin terbangun akhirnya alara yang mengoceh tidak jelas di samping nya. Semalam alara sangat rewel dan akhirnya Edwin memutuskan untuk menidurkan alara di ranjang nya tidak di box bayi takut nya di tengah malam alara kembali menangis.

" Aduh apa apaan sih cil, pagi pagi udah berisi aja." Ucap Edwin dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

" Dih apaan sirik amat Lo, orang gue lagi belajar berbicara kok."

" Kenapa Lo pengen minum susu hm?, Bentar ya gue bikin tunggu di sini." Ucap Edwin lalu beranjak menuju dapur.

" Cil nih susu nya udah jadi, ayo minum. Kalau minum jangan Sambil tidur ya." Ucap Edwin lalu mengaku alara ke pangkuannya dan mengarahkan dot bayi ke mulut mungil alara.

Setelah susunya alara habis Edwin merasa di celana nya ada yang basa dan ternyata popok alara bocor.

" Ah sialan Lo, celana gue dikencingi." Umpat Edwin.

Edwin segera membersihkan diri nya dan setelah itu memandikan alara. Ya, sejak bi Ani meminta izin untuk pulang kerumahnya Edwin harus terbiasa mengurus alara sendirian dan sejak itu alara dan Edwin hubungan nya semakin dekat. Walaupun masih ketus dan  terkadang Edwin masih berkata kasar.

Setelah memandikan alara Edwin memasak mie instan untuk sarapan dirinya sendiri. Edwin sarapan di kamar nya sekalian menjaga alara entah kenapa sejak kejadian 3 hari yang lalu. Edwin meninggal alara untuk waktu yang sedikit lama setelah kembali Edwin melihat alara yang hampir terjatuh akibat Edwin lalai tidak memberi bantal di samping alara untuk penghalang. Sejak kejadian itu Edwin menjadi takut meninggal alara terlalu lama.

Setelah sarapan Edwin menghabiskan waktu bersama alara mendengarkan alara mengoceh dan sesekali Edwin bercerita tentang diri nya sendiri kepada alara.

" Cil Lo engga capek ngoceh Mulu, mending Lo dengar gue cerita. Gue mau cerita nih dengerin ya." Ucap Edwin kepada alara yang sekarang posisi sudah berada dipangkuan Edwin.

" Eh cil Lo tau engga sih sebenernya dulu gue anak baik-baik loh." Ucap Edwin sedikit sombong.

" Dih masa, gue engga percaya tuh. Loh kan cowok brengsek setelah ayah gue yang dulu." Ucap Nania

" Gue jadi begini itu gara gara papa, ya papa gue selingkuh cil. Papa gue selingkuh sejak usia gue 10 tahun, mama dan juga gue engga tau kita tau setelah usia gue 15 tahun waktu itu papa tiba-tiba pulang bawa seorang wanita dan juga anak usia sekitar 5 tahun dan ternyata wanita itu selingkuhan papa gue yang udah di nikahi nya selama 5 tahun. Dan gara gara itu mama jatuh sakit memang selama mama sakit istri siri papa gue yang selalu merawat mama di rumah sakit. Tapi tetep aja gue sakit hati, dan di umur gue yang masih berusia 15 tahun gue merencanakan sesuatu hal yang membuat istri siri dan juga anak nya meninggal. Gue merusak rem mobil nya dan gue nyewa seseorang buat buntutin istri siri papa.

" Dan dia meninggal akibat rem mobil nya engga berfungsi, mungkin dia panik waktu tau ada yang membuntuti dan akhirnya dia ngebut pas mau rem ternyata rem mobil nya engga berfungsi. Itu menurut gue waktu awal tau dia kecelakaan dan ternyata bener." Ucap Edwin panjang lebar menceritakan. kejadian beberapa tahun yang lalu.

" Ih gila nih orang, tapi cerita nya mirip sama cerita gue. Gue tau kok gimana perasaan Lo, tapi kenapa Lo jadi kaya gini sih."

" Ah udah lah gue cerita sama Lo engga ada untungnya ,Lo juga engga paham." Ucap Edwin dan tiba-tiba alara menangis dengan kencang.

" Eh eh kok Lo nangis sih, tersinggung sama ucapan gue ya. Maaf ya maaf." Ucap Edwin lalu segera mengendong alara.

" Engga tolol gue keinget sama bunda, setelah mengetahui ayah gue selingkuh bunda terkena serangan jantung terus meniggal."

Akibat alara menangis kencang dan cukup lama membuat Edwin kuwalahan, Namum lama kelamaan alara tertidur dalam gendongannya Edwin. Melihat alara yang tertidur membuat Edwin tenang. Edwin memperhatikan Lamat Lamat wajah alara yang sembab akibat menangis ada sedikit rasa damai dan nyaman membuat Edwin menarik bibirnya dia tersenyum melihat alara.

" Lucu hidung nya merah." Gumam Edwin.

Halo semuanya masih sepi juga ya.

Okay ga papa, aku up part baru ya.

Semoga kalian suka sama cerita aku.

Di tunggu part selanjutnya....

See you bay bay 👋👋👋

koushik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang