Senja ||Prolog

37 13 22
                                    

~sedalam apapun luka pada masa lalu
Sampai kapanpun ia akan tetap terkenang pilu
Meskipun waktu sudah berlalu
~Langit Senja mentari Jingga~

18:00
Suara tangis bayi melengking mengusik keheningan kala itu, makhluk kecil telah lahir ke dunia bersama itu satu nyawa terenggut akan kehadiran nya sang ibu kini telah menutup matanya .

" Ku beri dia nama langit senja mentari Jingga karena aku harap kesedihan yang dia rasakan hanya singkat seperti senja yang datang lalu pergi, senja yang menyambut kehadiran nya " Ucapan terakhir sebelum sang ibu menghembuskan nafas terakhir nya ia memeluk makhluk kecil nya .

" Tidak kamu tidak boleh pergi , siapa yang akan rawat anak kita Han? " Lelaki itu di kenal sebagai suami dari wanita yang telah melahirkan itu juga ayah dari sang bayi.

" Jihan bangun liat bayi kita anak kita Jihan " Lelaki itu mengguncang tubuh sang istri namun tak ada reaksi apa apa dari tubuhnya yang kaku itu.

" Dasar bayi bawa sial, kamu pembunuh kau membunuh ibu mu sendiri,, " Ia menatap geram ke arah makhluk kecil tak berdosa itu

" Arron jaga ucapan mu dia itu anak mu darah daging mu, dia bukan pembunuh semua sudah di tentukan sama yang di atas kamu tak boleh bicara seperti itu, dia itu suci tak berdosa Arron "

" Senja " Panggil wanita yang sudah menginjak usia renta itu

" Iya nek" Jawabnya lembut

" Kamu mau kan tinggal sama ayah dan ibu tiri mu" Tanya sang nenek membuat gadis kecil berusia 7 tahun itu bingung
" Kamu sekolah di sana sama ayah mu, nenek gak bisa selama nya rawat kamu nak " Ucapan sang nenek membuat senja sedih air muka nya mendadak berubah.

" Nenek jangan tinggalkan senja nek, nanti senja sama siapa nek " Tanya senja air mata sudah jatuh setetes demi tetes.

" Manusia itu tak selamanya hidup di dunia ja. Ada kehidupan selanjutnya di alam Barzah dan akherat dunia ini hanya sesaat nak " Jawab bijak nenek imah yang telah merawat senja selama 7 tahun ini.

" Senja ikut ayah ya, " Nenek imah mengusap pelan puncak kepalanya gadis itu.

" Ayah senja baik kak nek, ibu tiri senja juga kan " Tanya nya polos

" Iya nak mereka pasti sayang padamu "

" Iya nek senja ikut ayah " Jawab nya lalu tersenyum

(Senja usia 7 tahun )

Senja kecil kini meninggal kan nenek di kamar nya tujuannya ke dapur ingin mengambil segelas air untuk neneknya, namun saat ia kembali dari dapur ia mendapati sang nenek telah menutup nafas nya sempurna bahkan nafas nenek lagi tidak berderu lagi

Senja gemetar melihat tubuh nenek nya yang kini telah pucat dan dingin tidak ada lagi nafas yang berderu tanda kehidupan di sana

" Nenek,, nenek bangun nek" Senja memeluk jasad nenek nya yang bujur kaku , frea menangis di sana

Pemakaman nenek senja usai kini senja telah bersiapp untuk pergi ikut serta dengan orang ayahnya.

" jangan pernah berpikir saya akan memberikan kasih sayang yang layak untuk mu dasar pembunuh " ucap ayah nya membuat senja terkejut.


Byee
Bantu vote cerita ini jangan bosen bosen buat baca senja yahh

Kasi emot buat senja donk

Nestapa Senja( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang