Senja ||002

12 6 2
                                    


"Cerita kan pada ku bagaimana
Kasih sayang seorang ayah "

'Langit Senja Mentari Jingga'

~Luka ini tak seberapa ~

Senja memasuki rumah nya ia merasa malas pulang ke rumah ini yang tak layak di sebut rumah olehnya

" Senja cucian piring menumpuk di belakang jangan lupa di cuci " suara lauza ibu sambung nya itu

" Iya ma , sebentar senja masih capek baru aja pulang dari sekolah" jawab senja ia tidak membentak tidak juga kasar

" Apa kamu bilang kamu melawan saya udah mulai berani kamu ya " lauza menatap tajam anak tirinya itu sedangkan senja tak memperdulikan ia segera masuk ke kamar nya tanpa menghiraukan panggilan ibu tiri nya itu

" Baru juga datang belum ganti baju ada aja yang di suruh " senja membuka lemari pakaian nya mencari baju yang akan di gunakan nya baju kaos dengan lengan pendek

" SENJA JANGAN LUPA SIAPIN MAKAN BUAT PAPA KAMU MAMA MAU KE MALL DULU!! " Teriak lauza sebelum akhirnya keluar dari rumah megahnya.

" Dasar mulut rombeng kaya gue berada di lantai lima pake teriak segala "umpat senja lalu segera turun untuk memenuhi tugas nya sebagai babu di rumah Ayah nya sendiri.

Di rumah sebesar ini terdiri dari dua lantai dengan luas ntah berapa meter penghuni nya hanya terdiri dari empat orang terasa sepi bagi senja jelas karena dirinya di sini gak pernah di anggap ada kehadiran semua pekerjaan rumah senja lah yang mngerjakannya padahal kalau di pikir orang tuanya jelas mampu untuk membayar asisten rumah tangga namun ibu tiri nya tidak mencari asisten toh ada senja apa gunanya kehadiran nya.


Senja telah selesai dengan perkakas kotor yang di cuci kini tinnggal menyiapkan makan malam untuk sang ayah

Ayah? Terkadang senja berpikir apakah bener diri nya punya ayah iya senja emang memiliki ayah tapi tidak dengan peran nya Ayah-nya selalu membedakan dirinya dengan adik tiri nya itu kaivan.

" Kak mama kemana " Tanya kaivan remaja itu seperti nya baru pulang dari sekolahnya ia saja masih mengenakan seragam basket.

" ke mall kenapa" jawab Senja tanpa menoleh ke sang adik

" gak papa kok ,ya udah kak gue keluar dulu kalau mama tanya bilang aja gue main gitu ya " kaivan berlari meninggalkan senja yang masih sibuk dengan kerjaan Nya.

Senja menikmati kerjaan nya ia tak pernah merasa lelah dengan pekerjaan rumah nya toh di diri nya sudah terbiasa dengan semua ini, tak lama semua masakan senja telah terhidang di meja makan

" Nah gini donk pulang pulang makanan sudah beres rumah rapi kan setidaknya balas jasa orang tua kamu " ucap lauza ntah sejak kapan wanita itu sudah tiba di rumah.

" iya ma senja ke kamar dulu " ujar senja

" oh ya mana adik kamu dia belum pulang" senja menghentikan langkahnya guna menoleh ke arah ibu nya

" dia pergi main ma tadi dah pamit Sama senja kok " jawab senja pelan

Senja sedikit berlari untuk segera menuju kamar nya senja mengganti pakaian niatnya kini dia ingin pergi ke rumah sahabat nya Nashreen karena orang tua Nashreen sedang pergi ke luar kota

Senja kini sudah rapi dengan pakaian nya senja menuruni tangga dengan langkah pelan

" mau kemana kamu , mau jadi gadis liar " sial mengapa harus ada papa nya yang kini memergoki nya

Nestapa Senja( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang