SENJA ||005

7 4 1
                                    

"Jangan menyerah kamu sudah
Telanjur kesakitan tetap lah raihlah hasilnya "

~ Langit Senja Mentari Jingga~


*Abhinara *

Sebelumnya Happy reading

* * *

Cahaya tamaram lampu yang remang menerangi seluruh ruangan gadis itu kini  meraba keadaan sekitarnya berusaha bangkit dari tempatnya dengan sisa tenaga yang di milikinya.

" Ibu " hanya itu yang terdengar seperti bisikan .

gadis itu senja , sekujur tubuhnya telah di goresi luka tidak hanya  fisik yang telah terluka kini hati kecil gadis itu lebih terluka luka yang menemani nya dari awal diri nya membuka mata melihat dunia ..

Lahir sebagai seorang pembunuh begitulah sekiranya, luka serta air mata selalu mengiringi nya perjalanan hidupnya penuh dengan goresan luka  kasat mata maupun luka yang tak kasat mata. Hanya air mata yang menjadi penyejuk nya di kala luka itu menganga .

" t-tolong " senja merayap di lantai yang bisa di bilang sangat kotor berdebu bercampur dengan kotoran tikus .

" tolong gue " suara gadis itu sangat lemah mungkin saja tidak ada yang mendengar kan nya.

" ss-sakitt" lirih senja tangan nya menggantung di udara untuk meraih gagang pintu berniat untuk membuka pintu gedung tua itu..

Suara rintikan hujan terdengar menyahut memecah keheningan malam menemani kesepian senja di ruangan tua ini , di temani petir yang menyambar memecah kegelapan dengan Sambaran nya  yang berkilat , tak ada suara lain hanya isakan kecil yang terdengar gadis itu telah melampiaskan   rasa sakit nya dengan tangis nya air mata mengalir deras membasahi wajahnya beserta luka nya kini luka yang belum kering itu kembali basah bahkan mungkin luka itu tidak akan pernah kering sampai kapan pun itu .

" ibu tolong senja ,nenek tolong" senja mencengkram ujung kemeja nya menahan sakit di bagian tubuhnya yang sulit di artikan darah segar mengalir di lubang hidung nya  tubuh nya menggigil hebat sekujur tubuh gadis itu  terasa kaku dan kejang seketika tak lama kemudian senja menutup matanya ia kehilangan kesadaran nya.

****

Senja membuka matanya rasanya seperti mimpi yang ia ketahui ia berada di gudang tempat diri nya biasa di eksekusi oleh ayah nya sendiri, namun pagi ini ia telah berada di kamarnya

" kok gue bisa di sini ,siapa yang bawa ke sini ya " senja berusah bangkit melawan rasa sakit .

" kak Lo dah sadar " kaivan masuk ke kamarnya dengan sebuah nampan .

" Lo yang bawa gue ke sini " tanya senja adiknya .

" maksud Lo kak bawa Lo kesini apa " senja mengernyit kan dahinya jika bukan kaivan lantas siapa

" Lo kok tau gue sakit " kaivan tersenyum

" gue tadi pagi ke sini kak liat Lo ,badan Lo panas banget kayaknya Lo kecapean deh kak " kaivan menaruh semangkuk sup ayam dan segelas susu hangat untuk sang kakak.

" emang sekarang jam berapa,Lo gak sekolah" muka senja terlihat panik sambil mencari gawai nya untuk melihat jam

" Kak ,ini dah jam dua siang ,Lo tidur nya lama bener deh ini hari Minggu kak kalo lo lupa ,oh ya handphone Lo gue cas tu di meja belajar Lo kak " kaivan mengambil handphone kakak nya  di atas meja belajar nya .

Nestapa Senja( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang