SENJA||007

11 3 1
                                    

Halo guyss senja kembali dengan berbagai cerita ,maaf ya membosankan,,,

_________________HAPPY READING _____________

"Jangan berharap masalah mu akan di mudah kan ,tapi berharap lah kamu akan menjadi orang yang kuat "
~Langit Senja Mentari Jingga~

Senja memarkir kan motornya di tepi jalan kaki nya melangkah pelan membawa dirinya ke ujung jembatan menatap arus yang membawa aliran sungai menikmati desiran halusnya air sungai jernih itu senja melempar kan batu ke dalamnya menimbulkan suara kecil .

" Gue harus gimana ya ,tapi gue gak mau nyusahin papa gue sehat aja dia gak suka sama gue , apalagi kalau dia tahu gue sakit malah yang ada dia bakal bilang gue anak penyakitan nyusahin dia jadi mungkin lebih baik gue pendem aja ya kan " senja kembali melempar kan batu ke air sungai tepat di hadapan nya

" Kenapa fajar bisa ke rumah sakit ya apa dia ngikutin gue , kok gue was was banget Ama tu anak sekarang, meksipun dia dulu sahabat kecil gue " omel senja , ia seperti orang gila saja bercerita sendiri lalu tertawa sendiri.

Cukup lama diri nya di sana kini gadis itu memilih pulang ke rumah nya dan selalu berharap baik baik saja .

Untung saja di rumah nya kini sedang sepi mungkin para penghuni nya ada kesibukan di luar adiknya kaivan mungkin sedang berada di markas Alzier sekarang ia hampir lupa bahwa adiknya kini telah resmi menjadi anggota Alzier yang di ketuai oleh fajar .

Senja merebah kan tubuh mungil nya di shofa yang terletak di sudut kamar nya gadis itu merasa kan nyeri yang hebat di kepalanya dengan sekuat tenaga pun ia meraih tas di atas nakasnya lalu menelan sebutir kapsul berwarna merah itu dengan bantuan segelas air .

" Sampai kapan gue kayak gini Tuhan" rintih senja gadis itu mengatur deru nafasnya yang tersengal-sengal

" Ya sampai matilah bego Lo ja ,emang siapa yang ngarep Lo hidup" gerutu senja tanpa sadar Air mata gadis itu menetes

" Lemah Lo anjing gitu aja nangis " senja menyeka air matanya lalu tertawa pelan diri nya seperti gadis yang terkena gangguan mental . Senja menangis di kamar nya sesak di dadanya tak mampu ia tahan lagi bukan sakit pada fisiknya namun lebih ke hatinya, hinaan yang selalu terlintas di benak nya membuat diri nya selalu merasa enggan hidup , yang membuat senja semangat menjalani kehidupan nya adalah para sahabatnya.

" Kak" senja menyeka air matanya saat kaivan menepuk bahu nya pelan

" Lo kenapa kak " kaivan memeluk senja dengan tatapan iba kepada sang kakak

" Siapa yang nyakitin Lo kak bilang sama gue" ujar nya menatap sendu wanita yang ia kenal sebagai sosok kakak bagi nya

" Lo kok tau gue ada di sini , Lo ikutin gue ya " tanya senja menyipitkan matanya yang terlihat sembab .

" Iya gue ikutin habisnya gerak gerik kakak mencurigakan banget ,gue sempet ngira Lo mau bundir lagi " ujar kaivan kini memposisikan dirinya duduk di samping senja .

" Kalau seandainya bunuh diri itu gak dosa dah gue lakuin sejak dlu van , gue cuman gak sengsara di akhirat karena mati bunuh diri, " ujar senja sedikit mengulas senyum

" Jangan putus asa lah kak setiap ujian ada hikmahnya kok " senja hanya menatap adik nya itu.

" Banyakin doa aja semoga semua nya di mudahkan " lanjut kaivan .

" Jangan berharap masalah mu akan di mudah kan , tapi berharap kamu akan menjadi orang yang kuat ."

Senja berdiri mengendarai kembali motor nya membawa nya melaju meninggalkan adik ny sedangkan kaivan hanya tersenyum menatap kepergian kakaknya seperti ada sesuatu yang mengganjal membuat kaivan harus terus mengintrogasi kakak nya itu kaivan akan menyelidiki ku apakah ada kebenaran nya dengan yang ia lihat tadi malam .

Nestapa Senja( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang