5.Keluarga

330 15 1
                                    

Happy reading
By:N

'
'
'
}{

"Harry kau sudah siap??"Tanya Blaise pada Harry yang sedang menata rambutnya didepan cermin.

Harry mengangguk, lalu menyusul Blaise menuju garasi mobil..

Blaise dan Theo telah tau semua tentang Harry, sama seperti Pansy. Sekarang mereka berniat pergi ke kediaman Malfoy agar Harry bisa menjelaskan semuanya kepada Narccisa.. Ibu dari mantan kekasihnya..

Mobil Blaise telah berhenti tepat didepan rumah kediaman Malfoy. Dengan segera ia keluar dari mobil bersama Theo dan disusul oleh Harry. Pansy telah pergi kemari jauh lebih awal dari mereka, berusaha berbicara dan menjelaskan kepada orang tua Draco sebelum Harry sendiri yang berbicara..

Tak lama kemudian mereka telah sampai dimeja makan keluarga Malfoy..

"Kalian sudah datang.. Kemarilah! Harry"Ucap Pansy sambil mengalihkan fokusnya kepada mereka bertiga.

Harry mengangguk lalu berjalan kearah Pansy dan seorang perempuan yang asing baginya..

Harry tak berani mengangkat kepalanya, ia terus menunduk saat duduk disamapin perempuan asing tersebut..

"Kalian berdua pergilah!"Perintah Pansy saat melihat Blaise dan Theo yang masih mematung ditempat mereka.

Setelah mereka berdua pergi, keheningan melanda..

"Kau Harry James Potter?"Pertanyaan tegas dari perempuan berusia jauh lebih tua dari Harry memulai pembicaraan.

Masih dengan menunduk Harry mengangguk.. Harry sangat takut sekarang..

"Boleh saya memeluk mu??.."Harry mengangkat kepalanya terkejut.

Suara perempuan itu kini bergetar menahan tangis, tatapan tajamnya kini berubah menjadi tatapan kosong penuh penderitaan..

"Dengan senang hati.."Jawab Harry sambil tersenyum simpul.

Tanpa aba-aba lagi Perempuan yang merupakan Ibu Draco tersebut memeluk erat tubuh kecil Harry..

Harry membalas pelukan tersebut. Harry dapat merasakan kehangatan dari pelukan seorang Ibu lagi. Setelah lama ditinggalkan oleh Ibunya, kini Harry akhirnya mendapat pelukan dari seorang Ibu lagi.. pelukan yang sangat ia impikan selama ini..

"Cukup Draco yang meninggalkan ku.. Kau jangan!.. Ku mohon..."Ucapan perempuan bernama Narccisa tersebut membuat Harry tanpa sadar meneteskan air mata.

"Aku disini.. Selalu disini"Jawab Harry.

Pansy sekarang hanya menatap lemah Narccisa, sambil terus berusaha menahan air matanya..

Narccisa melepaskan pelukannya. Dengan mata yang lebam dan bekas air mata di pipinya, Narccisa tersenyum simpul sambil menatap Harry dalam-dalam..

"Kau tau? Draco sangat mencintaimu.. Kau satu-satunya orang yang berhasil membuat anak kesayangan ku jatuh cinta.. K-Kau beruntung sayang..."Narccisa mengelus pipi Harry dan beberapa kali juga mengusap surai hitam milik Harry.

"Aku menyesal telah mengakhiri hubungan kami.. Aku benar-benar menyesal"Harry sudah mulai berani berbicara sekarang.

Narccisa mengusap air mata yang turun dari mata Harry..

"Kau tak bersalah sayang.. Draco lah yang terlalu gegabah.. benar-benar anak nakal"Ada kekehan lembut diakhir kalimat Narccisa.

"Aku tidak akan dihukum?? Aku..."Harry tak dapat melanjutkan ucapannya.

Not You~TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang